Siang itu, Senin, 7 Juli 2025, langit begitu cerah, udara terasa sejuk menyapa di Jawa Timur. Kurang lebih sekitar satu jam perjalanan dari Gresik ke Kota Jombang, kota yang penuh dengan kenangan, karena hampir sepuluh tahun kami menghabiskan waktu belajar di Pesantren Tebuireng, Jombang. Daerah yang menjadi tonggak sejarah bagi pergerakan kemerdekaan Indonesia. Di Jombang inilah, Hadratussyekh KHM Hasyim Asy’ari, pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU), mengumandangkan Resolusi Jihad 10 Nopember 1945 yang monumental sehingga Arek Arek Suroboyo serentak bergerak, mengusir bala tentara multinasional sekutu yang hendak kembali menjajah Tanah Air.
Sekitar setengah tiga siang, kami sampai di halaman Polres Jombang yang disambut senyum ramah para anggota Polres. Sesaat setelah menunggu sebentar, akhirnya, datang sosok perwira muda yang tampan, berwibawa, dan sangat tawadu (rendah hati).
Ya, benar, Beliau adalah Kapolres Jombang, Bapak AKBP Ardi Kurniawan. Beliau adalah putera kelahiran Kota Padang yang dibesarkan oleh kedua orang tuanya yang istimewa.
Sosok yang memiliki kepribadian tidak hanya sekadar nilai nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta kemandirian yang ditanamkan sejak kecil, tetapi juga nilai nilai kejujuran dan kesederhanaan serta perjuangan. Ketika kawan kawan seusianya bisa mengendarai sepedamotor ke sekolah, main kesana kemari, justeru Ardi kecil dan saudara saudaranya tetap naik angkutan umum. Dari kecil hingga remaja, dari sekolah sampai dengan kuliah, Beliau ditempa untuk menjadi mandiri meskipun kedua orang tuanya bisa dibilang mampu karena memiliki mobil dan sepedamotor.
Dan, tidak seperti anak anak seusianya, Ardi kecil lebih banyak belajar prihatin dan selalu menjadi pribadi yang berprestasi, baik di sekolah maupun di madrasah. Hingga pada akhirnya, Beliau menyadari, “Andai orang tua dan saudara saudara saya tidak mendidik saya seperti ini, saya yakin pasti saya tidak akan seperti ini.” Senyum Bang Ardi mengembang sembari mempersilakan kami menyantap soto khas dan spesial ala Jombang Jawa Timur.
Sebagai Kapolres baru tentunya Beiau terlebih dahulu bersilaturahim ke beberapa tokoh besar pesantren dan tokoh tokoh masyarakat di Kota Jombang. Perhatian Beliau terhadap pesantren dan masyarakat patut diapresiasi secara luar biasa. Sebab, dengan kehadiran Akpol lulusan 2005 ini, seakan telah memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Kota Jombang menjalani aktivitas sehari hari.
Sebagai seorang santri, Jombang sudah seperti kampung halaman sendiri baginya. Dan, keberkahan serta doa para kiai pesantren di Jombang akhirnya banyak kasus besar yang cepat terungkap di tangan beliau. Mulai dari kasus pembunuhan, narkoba, judi, sampai minuman keras. Bahkan, beberapa minggu terakhir beliau sudah berhasil menangkap bandar dan pengedar minuman keras di Kota Jombang sampai berhasil menutup pabrik miras tersebut. Beliau menyatakan “perang” terhadap segala bentuk narkoba, perjudian, dan minuman keras di Kota Jombang. Sehingga bukan hal yang aneh jika berkunjung ke Jombang, akan ditemukan kegiatan operasi khusus yang dilakukan oleh Polres Jombang terhadap segala bentuk tindak kejahatan, khususnya narkoba, judi, dan minuman keras. “Karena, narkoba dan minuman keras inilah penyebab segala tindak kriminalitas yang terjadi di masyarakat,” ujar Bang Ardi dengan penuh keyakinan dan semangat yang tinggi.
Selamat bertugas dan mengabdi di Jombang Pak Kapolres, insyaAllah kesehatan, keberhakan, dan rida Allah senantiasa terlimpah untuk Bang Ardi sekuarga. Amin, amin, amin, allahumma amin.