Beragam kenikmatan yang diberikan oleh Allah Taala jarang diketahui kita orang muslim. Bahkan, kenikmatan di balik musibah tidak pernah disadari. Dengan kesombongan, kita sering beraanggapan bahwa sebuah musibah adalah azab. Padahal, ada cara Allah Taala untuk mengingatkan atau memberikan nikmat yang lebih besar lagi. Kesombonganlah yang telah menutup hati kita untuk mengetahui kenikmatan-kenikmatan yang telah diberikan.
Selain nikmat Iman dan Islam sebagai anugerah terbesar dari Rabbul Izzah, ada satu nikmat yang jarang disyukuri oleh kita, yaitu nikmat kita ditakdirkan sebagai “manusia”.
Alangkah mulianya makhluk yang bernama manusia ini. Tidak hanya dalam dimensi penciptaan yang sempurna, baik fisik maupun akal, akan tetapi juga dari dimensi maqam/kedudukan di sisi Sang Maha Pencipta Allah Swt.
Al Isra ayat 70 menyebutkan;
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا
“Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
Saking istimewanya manusia, Sang Pencipta berkenan menciptakan alam semesta ini demi kekasihNya Muhammad Saw yang berasal dari bangsa manusia.
Yang perlu kita cermati dan kaji secara mendalam adalah, pertama, sudahkah kita mensyukuri nikmat penciptaan kita sebagai manusia ini atau justru sebaliknya?
Kedua, sudahkah kita memahami hak dan kewajiban kita sebagai makhluk bernama manusia kepada Penciptanya atau justu kita menkufurinya?
Maka, jawaban dari semua itu ada pada diri kita masing-masing. Pilihannya cuma dua “kemuliaan” atau “kehinaan”.
Senoga kita dimampukan. Amin allahumma amin.
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Robbi auzi’nii an asykuro ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shoolihan tardhoohu, wa ad-khilnii birohmatika fii ‘ibaadikash-shoolihiin.
“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal shaleh yang Engkau ridhai. Masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh”.