Grobogan.Net26.id Khitan atau potong kulup adalah salah satu ajaran yang diturunkan Allah Taala kepada Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as dikenal sebagai seorang hamba yang memiliki karakter hanif. Taat tanpa pandang bulu atas perintah yang datang dari Allah Taala. Setiap perintah dilaksanakan dengan tanpa pertimbangan dan tanpa alasan, langsung dikerjakan. Karena ketaatan yang tanpa pikir panjang ini, Nabi Ibrahim as dikenal pula mendapat gelaran Abul Qudum, Bapak Kapak. Dikisahkan, ketika mendapat perintah untuk berkhitan, Nabi Ibrahim as yang saat itu sedang memegang kapak langsung memotong kulupnya dengan kapak di tangannya, tanpa berpikir panjang lagi. Sejak peritiwa itu, syariat Nabi Ibrahim as tersebut dilaksanakan oleh anak turunnya hingga Rasulullah Saw dan umatnya.
Begitu pula, perintah berqurban dengan menyembelih puteranya sendiri, Nabi Ismail as, dilalui dengan tanpa bantahan dan alasan. Dapat dibayangkan, betapa berat perasaan orangtua yang harus mengorbankan anak tersayang untuk cinta yang lebih besar kepada Allah Taala. Ketaatan Nabi Ibrahim as demikian karena dipenuhi oleh rasa cinta yang dalam kepada Allah Taala sehingga ia mendapat gelar Khalilullah, kekasih Allah.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Qurban atau Idul Adha pada 1445 Hijriyah ini, Yayasan Alhikmah, Desa Wanatunggal, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, menyelenggarakan kegiatan khitanan massal yang diikuti oleh 31 santri dan masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Grobogan pada Sabtu, 11/5/2024. Kegiatan khitan massal ini diselenggarakan di halaman Yayasan atas kerjasama dengan RSL, Rumah Sakit Luka Modern, Kabupaten Semarang.
Haji Sholikin, ketua panitia penyelenggara kegiatan, mengungkapkan: kegiatan sunatan atau khitan massal ini ditujukan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 yang sebentar lagi akan datang. Tujuan dari khitanan massal ini di samping sebagai bakti sosial yang sudah beberapa kali diselenggarakan, juga untuk memperkenalkan Yayasan Alhikmah sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan di Kabupaten Grobogan. Dengan harapan, anak anak yang mengikuti program kegiatan khitanan massal ini akan menjadi anak soleh, berbakti kepada orangtua, dan taat kepada tuntunan dan ajaran agama.
Dengan demikian, momen Idul Adha 1445 kali memiliki relevansi dari ajaran, ketaatan, dan cinta Nabi Ibrahim as yang begitu dalam, serta ketaatan Nabi Ismail as kepada orangtuanya. Kegiatan khitanan pada 1445 ini menjadi menarik karena diikuti pula oleh Jefry yang sudah berusia 40 tahun. Seorang muallaf yang tinggal di depan SMP Kristen Waingapu, Sumba, Nusa Tenggara Timur.