Bandung-Net26.id Rona muram dan mendung yang menggelayuti roman muka Gubernur Jawa Barat, HM Ridwan Kamil, tak dapat dibendung. Tampak jelas kelelahan dan kepasrahan terhadap kenyataan yang dihadapi. Upaya maksimal selama seminggu sejak Kamis, 26/5/2022, pencarian jasad Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) dinyatakan selesai pada Kamis, 2/5/2022, yang hilang terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss.
Sebelum bertolak pulang ke Indonesia, tampak foto HM Ridwan Kamil beserta jajaran KBRI Swiss beredar luas di sejumlah media online sedang menjalani prosesi Sholat Ghaib di tepi Sungai Aare.
Pada kesempatan ulang tahunnya, KH Ali Khosim memberikan ungkapan turut berbelasungkawa atas kewafatan putera Gubernur Jawa Barat tersebut. “Mari kita doakan dengan doa terbaik semoga alm diberikan tempat terindah di sisi Allah SWT dan mendapatkan maghfirah Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Amiin Ya Rabbal Alamiin,” tulisnya di akun Facebook Ali Khosim.
Kabar meninggalnya Eril, nama panggilan Emmeril Kahn Mumtadz, tersebar secara nasional, bahkan Presiden RI, H Joko Widodo, juga dikabarkan turut memantau pencarian jasad yang hilang tenggelam setiap hari.
Mewakili seluruh warga Jawa Barat, warga Jam’iyatul Qurra wal Huffadh dan PW JQHNU Jawa Barat, serta segenap Pengurus BAZNAS Jawa Barat, KH Ali Khosim, Jumat, 3/5/2022, mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya. Insyaallah, dalam ritual yang sederhana akan diadakan acara doa bersama yang disertai dengan khatmil Quran untuk almarhum.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Setiap jiwa pasti mati (QS Ali Imran ayat 185).
Namun, setiap orang tidak mengetahui tempat dan waktu kematian itu akan tiba.
Menyitir Surat Lukman ayat 34, KH Ali Khosim menjelaskan;
إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ
Sesungguhnya hanya pada sisi-Nya saja ilmu (rahasia) tentang Hari Kiamat; Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Pemberi Kabar.
Takdir kematian tidak diketahui akan di mana? Apakah di atas rajang empuk, di laut, di daratan, atau di tengah reruntuhan? Tidak ada yang tahu. Aktivitas terakhir saja yang dapat memberi gambaran dan memperlihatkan tanda-tanda kebaikan pada diri yang wafat. Insyaallah, Eril wafat dengan syahid karena tenggelam. Sorga sudah menantinya.