Purbalingga-Net26.id Pada Jumat malam Sabtu, 12/8/2022, diadakan acara peringatan 20 tahun FPB, Forum Purbalingga Bersih. Dalam acara tersebut, mengangkat tema “sampah yang tak kunjung selesai”, karena masih menjadi problem sejak dari awal. Meskipun, di beberapa kota, penanganan sampah sudah mulai ada sistem pengolahan, tapi sampah memang tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Harus serius!
Anang Mujab, tokoh masyarakat Kabupaten Purbalingga, di dalam akun Facebook-nya merilis kegiatan yang diselenggarakan oleh FPB tersebut.
“Semalam jagongan agak rame, maklum sedang merenungi 20 tahun perjalanan Komunitas yang namanya Forum Purbalingga Bersih. FPB lahir sebagai wujud kepedulian dari elemen masyarakat terkait dengan bagaimana merubah perilaku masyarakat untuk hidup Bersih, Sehat, Indah dan Hijau,” tulisnya.
Dalam renungan 20 tahun kelahirannya, FPB terus mengajak masyarakat agar memulai dari lingkungan terkecil, sebelum problem tersebut membesar dan menumpuk. “Sudah 20 tahun kita berkiprah dalam mengelola (melibatkan, red) masyarakat agar melek terhadap problem yang mengitari kita, lingkungan. Terutama terfokus sampah yang ada di sekitar kita. Masalah sampah ini ternyata sangat komplek dan harus diawali dari sel yang paling kecil, yaitu keluarga.”
Kekurangdisiplinan pada keluarga adalah yang menyebabkan persoalan sampah tidak kunjung selesai. Harus dikembalikan kepada budaya disiplin yang tinggi, karena sudah jelas agama sudah berbicara sejak awal tentang kebersihan. Persoalannya, anjuran agama tersebut belum benar benar membudaya. “Jika kita disiplin, maka seharusnya sampah sudah selesai pada level keluarga. Sayangnya hal ideal ini masih berupa mimpi yang sulit terwujudkan,” tulis Anang, lagi.
Kesulitan kesulitan dalam penanganan disiplin memang menjadi perhatian serius FPB, baik melalui sosialisasi secara langsung kepada masyarakat, juga kepada media media konten kreatif. Karena, kedisplinan itu bersifat budaya yang secara terus menerus harus dipraktikkan. Tidak cukup dengan himbauan. “Kesulitan ini setidaknya pernah FPB bedah dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat secara sustainable, buat beberapa film edukatif, pendidikan ‘make composting’, mendatangkan ‘biodegester’, Rapel aply, dan terakhir ‘make Eco Enzyme’.”
Kerja kerja disiplin merupakan upaya keras, tapi berkat kerja keras tersebut hasilnya dapat dilihat. “Upaya ini minimal telah melahirkan beberapa penghargaan, sebut saja; Swasti Saba dari Presiden, turut memotori peraihan Adipura hingga 6 kali, Kota Sehat dan banyak lagi,” tulis Anang, salah satu motor penggerak FPB.
Anang berharap, gerakan bersih sampah ini dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan kegiatan yang menghasilkan dari berbagai aspek, misalnya dari daur ulang hingga menjadi bahan bahan produksi seperti pupuk dan lain lain. “Selamat Hari Ulang Tahun ke-20 Forum Purbalingga Bersih!” tegasnya, “Semoga semakin tambah karya, makin bermanfaat dan lebih barokah!”
Dan, bertepatan dengan bulan Agustus 2022 ini pula, menjadi momen penting peringatan hari lahir beberapa motor penggerak FPB lainnya: “Tidak ketinggalan di Bulan Agustus berulang tahun juga Mas Mujab, Ibu Titin, dan Bapak Kris. Semoga sehat dan panjang umur,” pungkasnya.