Empat tahun berlalu, sejak ia menyelesaikan pendidikan di SMK. Ia telah menghabiskan waktunya menjadi pelayan di warung makan di kotanya, Kebumen. Selama empat tahun itu, ia mulai bekerja dalam tim. Menjaga kekompakan dan meredam emosi.
Komarudin, lahir di Kebumen pada tanggal 6 Oktober 1999. Usia yang belum cukup matang untuk mencapai kesuksesan besar. Tapi, tekad untuk membuka usaha sendiri telah mulai dirancang olehnya.
Bermula dari rasa iseng dan ingin tahu yang besar. Komarudin ingin memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya. Di sela sela waktu luangnya, ia pagi pagi sudah beranjak ke pasar, mencari sisa sisa buah busuk untuk digunakan sebagai bahan pakan ayam Joper miliknya.
Ia cukup merasa bosan selama menjadi pelayan di warung makan. Ia memiliki tipe cepat bosan untuk sesuatu yang ingin diketahuinya. Jika sudah mendapatkan jawaban dari rasa ingin tahunya. Ia segera beranjak pergi.
Ragil dari empat bersaudara ini belum memiliki keberanian untuk memulai usaha sendiri. Masih lemah mental.
Namun, ia dibesarkan dari lingkungan yang mendukung untuk sukses dengan memulai sendiri dari hal hal kecil.
Kesuksesan yang paling mudah dicapai adalah meniru dari yang sudah ada. Barangkali, dengan membuka warung makan yang sama seperti yang telah dikerjakan olehnya. Atau, membesarkan niat isengnya. Tentu, satu pilihan yang tidak mudah. Meskipun harus meniru dari yang sudah ada.
Ia mengetahui banyak hal dari bosnya. Ketika pertama menjadi pelayan rumah makan sama seperti dirinya hingga menjadi “owner” merek yang sudah bercabang cabang di Jawa Tengah. Kesibukan bosnya sekarang bermain konten hanya sekadar mengenal lebih baik bagi pelanggan pelanggan rumah makannya. Ia terlihat jarang ke cabang cabang rumah makannya karena sudah diatur dan dikelola oleh manajernya.
Mungkin, itu inspirasi yang dapat digeluti kelak.
Maggot, ayam, dan restoran adalah tiga rangkaian yang dapat dijadikan peluang usaha. Usaha pakan maggot dengan varian variannya seperti tepung maggot sehingga dapat awet. Usaha peternakan ayam Joper untuk memenuhi kebutuhan warung makan.
Oh, ya, tentang maggot itu. Ceritanya panjang. Pertama, dari membuka buka artikel tentang maggot. Lalu, membeli telur telur maggot. Komarudin memulai usahanya menjadi peternak maggot. Soal pemasaran, ada banyak pesanan dari seputar Kebumen untuk kebutuhan pakan ikan lele, ayam, bahkan udang. Pernah, ia mendapat pesanan dari Kalimantan dan memaksanya untuk coba mengirim via paket. Meskipun, pada kiriman pertama ia gagal dan maggot yang terkirim mati semua.
Lama, bergelut dengan maggot, Komarudin menjadi kenal dengan karakternya. Ia lalu memasukkan telur telur maggot ke dalam kotak dan menumpuknya ke dalam susunan roti. Berhasil!
Maggot sampai ke tangan pemesan dengan selamat. Dan, permintaan demi permintaan tak mampu ia penuhi lagi.
Kini, Komarudin mulai belajar menulis setelah mendaftarkan perusahaannya. Ia membuka website jkorganik.id yang diasuhnya sendiri untuk membuka jejaring lebih luas. Untuk mewujudkan mimpi mimpi itu, mau tidak mau, ia harus menjadikan dirinya sebagai seorang direktur berbasis organik.