Kesuksesan Bob Sadino atau lebih akrab disapa Om Bob adalah membebaskan diri dari segala keharusan. Ini jalan emas sesungguhnya.
KH Amin Abdul Hamid, mursyid thariqah Syadziliyah Dimyatiyah mengingatkan sebuah falsafah; Petengno paningalmu, madepo ing gustimu, sinembadan kekarepanmu. Pejamkanlah matamu (akan duniawi), totalitas menyembah (pada Tuhanmu), terkabul semua tujuanmu.
Jalan Membebaskan Keharusan
Yang menyebabkan orang tidak bisa atau lambat berkembang adalah karena terbelenggu pada pikirannya sendiri. Sehingga terjebak pada stagnasi, tidak bisa berbuat apa-apa.

Begitu pula, dalam thariqah (jalan), sering terjebak pada keharusan-keharusan ini dan itu. Meskipun tujuannya baik, tapi karena diiringi oleh keinginan-keinginan, jadinya kemudian nafsu. Pingin ibadah banyak-banyak. Sholat seribu rekaat sehari semalam agar bisa sakti, ini dan itu. Pingin punya rumah dan mobil mewah lalu mengharuskan diri hutang pada bank. Ya, dapat rumah dan mobilnya, tapi malah terjebak pada keharusan-keharusan untuk melunasi cicilan pada bank. Akhirnya, menjadi “bank minded”. Lupa pada tujuan untuk mendapatkan rumah dan mobil mewah itu sekadar untuk dinikmati.
Padahal, yang terpenting adalah menikmati proses itu. Bagaimana sholat bisa nikmat, puasa bisa nikmat, punya uang bisa nikmat, juga kekecewaan yang bisa dinikmati.
Maka, pada posisi ini sebetulnya manusia itu sama, tidak punya daya upaya. Tidak bisa bikin sekenario, karena masih ada Allah Taala yang Maha Rekayasa.
Belakangan ini, banyak sekali orang yang coba mereka-reka, bisa membalikkan keadaan. Maju pemilu dengan modal begitu besar, tapi Tuhan punya cara menyelip sedikit kesalahannya, sehingga akhirnya kalah. Ada yang menang, sukses, tapi tidak sabar, serakah. Akhirnya, terjerumus korupsi.
Kesalehan Om Bob
Dalam usia lanjut, Om Bob yang sudah kenyang dengan pahit manis, asam garam, kehidupan, tentu bisa menjadi teladan. Mungkin, Om Bob tidak sesaleh ustadz-ustadz yang pakai surban tebal. Tapi, pengalaman Om Bob adalah kesalehan sesungguhnya. Tidak usah dihitung berapa banyak amal saleh Om Bob, tapi lihat dari keikhlasannya di dalam menapaki jalan kehidupan.
Om Bob maksimal berusaha sebagai capaian spirit determinasi, ridla dan keikhlasannya. Ia memperlebar langkah perjalannya agar bisa luas memandang. Mengetahui banyak hal. Ide-ide gila ini yang di dalam thariqah sering disebut “jadzab”. Hal itu sudah dilalui oleh Om Bob.
Jadi, jadzab itu jangan dipandang seperti orang gila tanpa orientasi, tapi sejauh mana ia mampu mengelola kesabaran, merawat cinta, bertawakal pada usaha, dan ridla pada qadla, ya itu namanya jadzab “by applied”. Bukan, jadzab “by setting”. Sudah tidak zamannya lagi sekarang.