Puisi-puisi Amyn Chusen memang enak untuk dinikmati apalagi di dalam momen yang pas. Seperti sajiannya di tepi pantai Boom, Tuban. Ia menenggelamkan diri ke reriuhan samudera. Di pantai yang ramai sejak dahulu kala. Ketika perahu-perahu keluarga Ranggalawe tertambat rapi-rapi. Menyingsing awan yang menutupi pagi.
Tuban-Madiun melintasi Ngawi Kota Lama. Ah, tidak. Hanya sejenak mampir di terminal baru. Mungkin, sesajak belum selesai, laju kendara sudah berangkat lagi.
Tapi, ini becak. Peroda dengan tenaga manusia. Sama-sama lapar, menelusuri Kota Madiun. Padahal, di sana acap warung-warung pecel berjenis-jenis. Tinggal pilih!
Ah, tidak juga. Ketan lebih mengena, sembari menghirup kopi pagi. Semua bisa dinikmati, menanti mentari seraya lewat bidadari selekas pergi. (Redaksi).
Pantaiku
Sekian tahun kutakjumpa. Di gigirmu, izinkan aku mengungkap dan memainkan sejenak instrumen bersama desir ombak, buih, pepasir, dan semilir.
Harmonisasi adalah bagaimana keseimbangan mampu membuat diri memadukan komponen-komponen secara alamiah.
Kuhirup kedalaman rasa dan biarkan hati bisa selalu memahaminya
Senin, 18/7/2022
pantai boom
Mbecak
Kegerahan itu tiba-tiba sirna ketika bus jurusan Tuban-Jombang berhenti di SPBU dekat perempatan menuju kota (arah bus jurusan Madiun hingga Jawa Tengah). Tepat pukul 16.30 aku turun dan sesegera mengambil air wudhu tuk sejenak tafakur dan melepas kepenatan.
Beberapa detik berlanjut, aku coba membuka peta arah ke hotel.
Wah sepertinya harus cari ojek jalur aplikasi ke sana. Namun, lapar mengantarku ke ujung kios dekat SPBU, Ayam phok-phok dengan rasa mix biasa ternyata memberi inspirasi arah yang akan dituju.
Becak motor di sudut jalan adalah salah satu pilihan, yang mengantar langkah menelusuri ruang jelajah imajinasi liarku.
Harapannya adalah terciptanya narasi cair yang tersusun rapi menjadi sebuah coretan.
Berangkat!
Senin, 18/7/2022
Ngetan
Menilik pagi kotamu, di sepanjang jalan Urip Sumoharjo, berjejer penjual nasi pecel, ketan sambel, dan lainnya. Aku tergoda melihat orang berjejer lesehan dengan kursi yang difungsikan sebagai meja. Kusapa pagi mereka lalu bergabung berjejer sambil menikmati hangat teh serta ketan sambal.
Sungguh kenikmatan bisa bebarengan dengan para penikmat kopi-ketan sambel pagi. Mendengar kelakar dan perbincangan mereka sembari belajar tentang suasana pagi kotamu.
Tak kubiarkan waktu sesaat untuk mencandai pagi. Ketan nan punel menguak keakraban dan kerekatan sisi-sisi jalanan dan penikmat wajah pagi.
Selasa, 19/7/2022