Kehidupan adalah perjalanan, perjuangan, langkah seseorang yang kerap merasakan banyak hal. Tak selalu bahagia, hidup silih berganti, kadangkala suka, duka, bahkan juga jatuhnya air mata.
Dalam hidup ada saja keadaan yang memaksa kita untuk menerima, mau tidak mau, siap tidak siap semesta akan menampar kita dengan tidak sopan tanpa bertanya kau siap atau tidak.
Tetapi bagaimana pun juga, semesta sudah membentuk skenario kita dengan rapih, hanya kitanya saja yang belum bisa tangguh. Terkadang semesta hanya ingin melihat kita untuk sabar, bertahan, dan terus melanjutkan.
Dulu, berpikiran bahwa menjadi dewasa itu berdampingan dengan usia, ternyata tidak. Dewasa itu berdampingan dengan problematika kehidupan.
Dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan. Dan setiap manusia tentu punya jalan pikirannya sendiri untuk menghadapinya, startegi, kunci dan caranya sendiri. Karena, pada dasarnya setiap orang memiliki hak menentukan atas kehidupannya sendiri.
Begitulah nyatanya, meski sesama manusia skenario hidupnya berbeda satu sama lain. Sebab, setiap individu unik dengan caranya sendiri.
Ini bukan tentang Nelayan yang banting tulang mencari ikan. Bukan tentang profesor yang terus memikirkan teori-teori. Bukan tentang Arjuna yang berkelana mencari cinta. Bukan tentang penggembala yang setiap saat menggiring segerombolan domba. Bukan tentang astronot yang mengawang jauh ke angkasa. Dan bukan tentang nahkoda yang berlayar mengarungi luasnya samudra.
Ini tentang manusia yang berkelana mencari arti kehidupan yang sesungguhnya.
Meski roda kehidupan terus berputar, membolak-balikan posisi yang ada. Di tanah nista, matahari membiaskan fatamorgana.
Indah, tetapi tak bermakna. Bagiku, berjuang adalah mutlak.
Hidup ini bukan perihal menang atau kalah, melainkan tentang keteguhan dalam menghadapinya. Ada beberapa hal yang memang diluar kendali kita. Tak peduli setinggi apa perjuanganmu, serta setinggi apa pengorbananmu untuk mendapatkan sesuatu.
Bukan lagi tentang retorika, tetapi bagaimana cara kerja yang nyata. Karena, hidup di dunia ini sebatas singgah, tak bisa selamanya. Ia tertatih menghela nafas, lalu beranjak kembali melanjutkan jejak pemeran utama.
Mengikuti kemana arah mata angin berada, setia menunggu waktu, merangkai kisah yang terbatas masa. Menggali citra di tambang drama, lalu menyusun kolase kehidupan yang sebenarnya.