• Terbaru
  • Populer

Tafsir Al Syakur Li Tafsir Abd Al Syakur Yasin

7 Juli 2022

Puisi Puisi Hasyim Wahid

22 Maret 2023

100 Hari Wafat Remy Sylado

19 Maret 2023

Memanusiakan Teks Al Quran ke dalam Tafsir Aktual

10 Maret 2023

Belajar Tauhid kepada Syekh Muhammad Nafis Al Banjari (V)

7 Maret 2023

Proyek Proyek Melatinkan Karya Karya Sastra di Indonesia

2 Maret 2023

Dari Kata untuk Manusia dalam “Ruang Renung Rara”

28 Februari 2023

Menerjemah Nilai Nilai Kemanusiaan August Strindberg di Indonesia

28 Januari 2023

Pedas! Anggota IKAPETE yang Tak Mau Berjuang di Masyarakat, Diminta Berhenti!

23 Januari 2023

Buya Syakur dan Buya Husein sebagai Tipikal Intelektual Timur dan Barat

11 Januari 2023

Keprihatin Buya Husein Muhammad pada Aspek Budaya

9 Januari 2023

Mazhab Syafi’i: Dari Mekah, Baghdad, hingga ke Mesir

27 Desember 2022

Mazhab Maliki: Dari Madinah, Damaskus, hingga ke Cordova

26 Desember 2022
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 23 Maret 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Tafsir Genre Buya Syakur

Tafsir Al Syakur Li Tafsir Abd Al Syakur Yasin

Muhammad Sakdillah Ditulis oleh Muhammad Sakdillah
7 Juli 2022
dalam Tafsir Genre Buya Syakur
A A
251
VIEWS

Buya Syakur Yasin memiliki dimensi penafsiran dan pemikiran tersendiri tentang tafsir kitab suci Al Quran. Hal ini berangkat dari latar belakang pendidikan, pergaulan, serta pengalaman yang luas sehingga memiliki corak berbeda dari penafsir-penafsir Al Quran Indonesia lainnya seperti Buya Hamka dengan karya Tafsir Al Azhar serta Buya Quraish Shihab dengan Tafsir Al Misbah.

Bagaimanapun, sebuah genre memiliki genetika dan ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh yang lain. Genre adalah pengalaman kognitif seseorang, bukan aliran, dalam menyerap ilmu dan pengalaman. Namun, kebanyakan ilmuwan sering mengidentikkan genre adalah sebuah aliran. Hal ini sungguh sangat disayangkan. Genre dalam beberapa pandangan yang sering hadir pada kalangan penafsir-penafsir ayat suci Al Quran yang tiba-tiba muncul bak jamur di musim hujan, genre aliran tersebut sering pula menjadi identitas bagi kalangan susastra Indonesia yang cenderung rapi dan necis. Sehingga begitu gampang seseorang menjadi mufassir atau sekadar sastrawan.

ArtikelLainnya

Belum Ada Artikel

Wewenang Manusia Menafsirkan Kalam Tuhan

Manusia, khususnya umat Islam, pada dasarnya tidak memiliki wewenang untuk menafsirkan ayat-ayat suci Al Quran. Karena, wilayah tersebut merupakan hak prerogatif Allah Taala.
Namun, posisi tersebut pernah direbut oleh Iblis dan malaikat ketika Allah memerintahkan sujud kepada Adam sebagaimana firmanNya dalam surat Al Baqarah ayat 34;

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

Manakala Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.
Sebelumnya, Allah Taala mengabarkan kepada Iblis dan malaikat tentang kehendaknya untuk menciptakan Adam sebagai khalifah, pengganti makhluk sebelumnya untuk mendiami bumi. Allah hanya memerintahkan Iblis dan malaikat untuk bersujud, tapi Iblis dan malaikat membangun persepsi sendiri dan membuat penafsiran lain dari titah perintah itu sebagaimana disebutkan dalam Al Quran ayat Al Baqarah ayat 30;

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Manakala Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka menjawab, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu; orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?” Tuhan pun berfirman (lagi), “Sungguh, Aku mengetahui semua yang tidak kamu ketahui.”

Dalam hal menafsirkan Al Quran memang sebaiknya setiap mukmin harus hati-hati, tidak sembarangan, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al Turmuzi menyebutkan larangan menafsirkan Al Quran dengan pengetahuan yang minim. Apalagi hanya mengandalkan terjemahan saja. Sebab, salah dalam menafsirkan Al Quran, ancamannya adalah neraka.

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللَّهم عَنْهممَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ قَالَ أَبو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

(Al‑Turmuzi berkata): Mahmud bin Gailan telah menceritakan kepada kami, (Mahmud berkata); Bisyr bin Al Syari menceritakan kepada kami; Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Abd Al A’la dari Sa’id bin Jubair dari Ibn ‘Abbas ra; ia berkata; Rasulullah saw bersabda, “Siapapun yang mengabarkan Al Quran dengan tanpa landasan pengetahuan, maka selayaknyalah ia menempati tempat dudukya (yang terbuat) dari api neraka.” Abu Isa (Al Turmuzi) berkata, “Hadis ini hasan sahih.”

Dari hadis ini, paraulama lebih menyelisihkan persoalan “ra’y” sebagai sifat dari “tafsir” daripada tafsir itu sendiri. Bagi mereka, tafsir yang sering menggunakan akal serta hawa nafsu adalah yang dimaksud oleh hadis tersebut di atas. Sementara “menafsirkan” Al Quran tidaklah menjadi persoalan. Padahal, dari dialog Iblis dan malaikat pada ayat tersebut tampak jelas; Iblis dan malaikat telah menyanggah (manafsir) firman, perintah, dan kehendak Allah.

Pembumian Al Quran

Demikian, peringatan muncul bagi kalangan penafsir-penafsir Al Quran begitu ketat. Sebab, berkaca kepada masa lalu sebelum Islam lahir, terdapat banyak tafsir-tafsir yang kemudian merubah esensi kitab-kitab suci.
Buya Syakur Yasin dalam beberapa ceramahnya melalui kanal YouTube sering melontarkan satu gagasan yang asing di telinga masyarakat muslim Indonesia. Tanggapan demi tanggapi muncul, baik dari kalangan ulama sendiri maupun bukan. Namun, Buya Syakur tetap kekeuh dengan pendapatnya dan membuka diri untuk dialog-dialog konstruktif. Sayangnya, dialog-dialog yang diinginkan tersebut tidak pernah terjadi kecuali tanggapan-tanggapan balik secara parsial di media-media sosial.

Untuk itu, Buya Syakur Yasin mengambil langkah inisiatif sendiri untuk berbicara secara langsung dan dialogis kepada umat Islam Indonesia. Diharapkan, penafsiran hanya berlangsung pada level-level makna dialogis, apalagi sebuah penafsiran justis. Sebab, tafsir Al Quran versi ulama-ulama Indonesia memerlukan rasa dan citarasa tersendiri yang hanya bisa dipahami oleh orang-orang Indonesia. Mereka memiliki pemahaman dan wilayah sendiri untuk berbicara tentang tafsir Al Quran, terutama dari aspek hukum (fiqh). Banyak penafsiran Al Quran yang bias dari fiqh.

Buya Syakur Yasin dengan pengalaman kognitifnya memiliki pandangan luas tentang susastra, sejarah, bahkan tasawuf. Pandangan ini sering memperhadapkannya dengan kalangan fiqh yang sering menggunakan logika-logika formal (manthiq). Logika yang sering digunakan oleh kalangan ahli Kalam dan ahli fiqh.

Tentu, sebagai seorang ulama, Buya Syakur Yasin tidak mengabaikan fiqh yang bersifat implementatif. Sebuah ilmu mustahil tidak bersifat implementatif karena akan juga dapat dimiliki dan dinikmati oleh kalangan awam. Jika tidak, maka perlu dipertanyakan aksiologi dari ilmu tersebut. Untuk mengetahui aspek aksiologi tafsir Al Quran yang disampaikan oleh Buya Syakur Yasin tersebut, maka diperlukan pemahaman khusus sesuai genre yang telah dibangun olehnya.

Buya Syakur punya trik-trik untuk itu.

Editor: Bagus Dilla
Artikel sebelumnya

Berita dengan Citarasa Story Telling, Tren Jurnalis Saat Ini?

Artikel berikutnya

Kenangan Menulis Bersama Gus Ipung

Muhammad Sakdillah

Muhammad Sakdillah

A writer and culture activities.

Artikel Lainnya

Belum Ada Artikel
Artikel berikutnya

Kenangan Menulis Bersama Gus Ipung

MTsS MQ Tebuireng Buka Gebrakan Baru Lagi

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 45,502

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply