Apa arti Al Quran yang dimadrasahkan
Hadratussyekh KHM Yusuf Masyhar memberi tagline hamilul Quran lafdhan wa maknan wa amalan. Tagline tersebut kemudian senantiasa terngiang dan tertanam di benak dan sanubari santri santrinya. Bahwa Al Quran itu tidak semata untuk dibaca dan dihafalkan, melainkan juga menjadi sebuah orientasi ilmu dan pengamalan. Dengan demikian, disiplin disiplin yang didapat selama menghafal Al Quran akan menjadi cerminan setiap santri.
Sungguh berbahagia setiap orang yang pernah mengenyam pendidikan dan mesantren di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, karena tidak saja akan hafal Al Quran tetapi juga mempelajari disiplin disiplin keilmuan yang luas disertai dengan pengamalan dalam kehidupan sehari hari.
Sudah ribuan santri yang telah menjadi alumnus (mutkharrij). Ribuan santri tersebut tersebar ke berbagai pelosok Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Dan, tidak sedikit yang telah menduduki pada posisi posisi strategis seperti imam masjid di Dubai, perwira TNI, politisi, bahkan pengasuh pengasuh pesantren.
Makna dari Al Quran yang dimadrasahkan tersebut memberi peluang kepada santri santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng untuk dapat berkiprah di berbagai level dan tingkatan. Mereka bisa hidup tidak dengan menggantungkan nasib sebagai penghafal Al Quran semata. Mereka bisa berkiprah dengan status yang sama dengan lulusan lulusan sekolah umum. Bahkan, mereka memiliki nilai plus dengan hafalan Al Quran yang dimiliki, disertai makna makna yang dipelajari melalui madrasah.
Jika pesantren pesantren lain hanya berfokus pada hafalan semata, maka Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng memiliki program program sekolah dan pendidikan tambahan lainnya seperti jurnalistik, praktik perbankan, master kungfu, arsitek, pengarang kitab, atau sekadar membaca kitab kuning, dai, dan khatib Jum’at. Sejak dini, santri santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng sudah dilatih untuk menjadi santri multitalenta.
Jadi, tidak heran, jika kemudian Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng yang sudah berusia setengah abad lebih tersebut mendapat penghargaan sebagai pesantren pelopor, baik diakui atau tidak. Walhasil, sebagai pondok pesantren Al Quran terbesar dengan ribuan jumlah alumnus, Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng telah menyemai bibit bibit generasi bangsa dengan kualitas unggul.
Wallahul musta’an.