Keterbelakangan informasi, sosial, maupun budaya yang dulu dilekatkan kepada kalangan santri sepertinya hari ini sudah tidak lagi relevan. Mengingat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Abad Modern ini sudah merubah total semua tatanan sosial dan budaya komunitas santri maupun pondok pesantren. Santri tidak lagi berkutat hanya seputar pendalaman Al Quran Hadis maupun kitab -kitab klasik saja tapi sudah melakukan transformasi menuju peradaban modern, baik dari sisi pendidikan, politik maupun budaya.
Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya alumni pesantren yang lulus dari beberapa univeraitas bergensi di luar negeri, bahkan Gus Dur sebagai Presiden RI ke-4 telah membuktikan kepada kita semua bahwa kaum sarungan pun bisa menjadi pemimpin negara.
Para santri yang begitu sibuk di pesantren selama hampir 24 jam; waktunya tersita untuk ber-tafaquh fi al din, ternyata di sela-sela waktu senggang dan libur pesantren, mereka punya beberapa strategi untuk melepas lelah dari kepenatan belajar.
Selain berjalan-jalan di sekitar pesantren, baik itu ke pasar untuk membeli kebutuhan mereka atau nongkrong di warung kopi, ternyata dari pengamatan penulis mereka hampir 80% menghabiskan waktu luang untuk bermain mobile legends.
Fenomena ini bisa kita lihat di warung-warung kopi maupun tempat tongkrongan di sekitar pesantren. Mereka tampak duduk santai dan riang memegang handphone pintar, duduk miring, sembari jari jemari mereka asik bermain game tersebut.
Gelombang teknologi dan perkembangan zaman seperti ini tentunya tidak akan mampu kita hindari karena sudah menjadi sunnatulloh dalam peradaban modern. Jika kita larang, maka akan membuat para santri stres dan akhirnya tidak kerasan di pesantren, karena hal tersebut adalah media pengapresiasian diri mereka sebagai santri milenial.
Maka, hal yang mungkin kita lakukan adalah melihat potensi baru yang dimiliki para santri milenial ini untuk kita akomodir yang selanjutnya kita beri ruang untuk bermain maupun mendalami mobile legends di pesantren dengan diatur oleh menajemen pesantren yang baik sehingga ke depan selain mereka tambah betah dan semangat dalam belajar juga tidak mengganggu konsentrasi belajar di pesantren.
Tebuireng, 23 Juni 2022