Haji menurut syariat adalah berziarah ke Baitullah di kota suci Makkah Al Mukarramah. Ada beberapa syarat, rukun, dan wajib yang harus dipenuhi seseorang agar ibadah dinilai sah. Ketika semua rangkaian dan ketentuan ibadah haji telah selesai ditunaikan, maka sempurnalah ibadah hajinya, dan ia akan mendapatkan pahalanya. Rasulullah saw menyampaikan;
الحج المبرور ليس له الجزاء الا الجنة
Haji yang mabrur maka pahala baginya adalah surga.
Sudah sering kita dengar atau mungkin juga kita baca, bahwa orang yang meraih haji mabrur maka baginya adalah surga. Ini adalah keuntungan bagi mereka yang berkesempatan untuk dapat menunaikan ibadah haji. Lalu, bagaimanakah dengan mereka yang tidak berkesempatan melakukannya karena secara finansial belum mendukung?
Bagi orang-orang yang kurang beruntung secara finansial, hendaknya tidak berkecil hati, karena kesempatan untuk mendapatkan predikat mabrur bisa diperoleh oleh siapapun.
Ada suatu riwayat, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw ditanya oleh sahabat, apakah mabrur itu? Rasul pun menjawab;
افشوا السلام وطيب الكلام
Menebarkan salam (kedamaian dan keselamatan) dan menata ucapan.
Dalam riwayat lain, Rasul menjawab;
اطعام الطعام وطيب الكلام
Membagi makanan dan memperbanyak ucapan.
Dari riwayat tersebut dapat dipahami, bahwa ada tiga parameter yang menjadi tanda kemabruran suatu ibadah, yaitu :
1. Tutur kata yang baik (santun)
2. Akhlak yang baik
3. Rela berbagi.
Jika tiga hal tersebut ada pada diri seseorang, maka dapat dipahami bahwa ibadah yang dilakukan olehnya (insya Allah) diterima oleh Allah Taala.
Jadi, bagi (kita) yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji, tidak perlu berkecil hati, karena kita tetap berpeluang untuk mendapatkan predikat mabrur pada ibadah-ibadah yang lain, yang bisa kita lakukan sesuai kemampuan.
Oleh karena itu, lakukanlah ibadah (apapun jenisnya) dengan sebaik-baiknya, penuhi syarat ataupun rukunnya, serta lakukanlah semata karena Allah, agar kita juga mendapat predikat mabrur yang mana pahalanya adalah surga. Allahumma Amin.
Demikian, Allah Taala Maha Luas Pengampunan dan RahmatNya kepada hamba-hamba-Nya. Dia tidak ingin seseorang menjadi berputus asa karena belum berkesempatan menunaikan ibadah haji, begitu pula memberi peringatan bagi yang telah mendapat titel dan gelar haji.