• Terbaru
  • Populer

Merubah Tradisi Ilmiah yang Sebenarnya Tak Baru

4 Desember 2022

Puisi Puisi Hasyim Wahid

22 Maret 2023

100 Hari Wafat Remy Sylado

19 Maret 2023

Memanusiakan Teks Al Quran ke dalam Tafsir Aktual

10 Maret 2023

Belajar Tauhid kepada Syekh Muhammad Nafis Al Banjari (V)

7 Maret 2023

Proyek Proyek Melatinkan Karya Karya Sastra di Indonesia

2 Maret 2023

Dari Kata untuk Manusia dalam “Ruang Renung Rara”

28 Februari 2023

Menerjemah Nilai Nilai Kemanusiaan August Strindberg di Indonesia

28 Januari 2023

Pedas! Anggota IKAPETE yang Tak Mau Berjuang di Masyarakat, Diminta Berhenti!

23 Januari 2023

Buya Syakur dan Buya Husein sebagai Tipikal Intelektual Timur dan Barat

11 Januari 2023

Keprihatin Buya Husein Muhammad pada Aspek Budaya

9 Januari 2023

Mazhab Syafi’i: Dari Mekah, Baghdad, hingga ke Mesir

27 Desember 2022

Mazhab Maliki: Dari Madinah, Damaskus, hingga ke Cordova

26 Desember 2022
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 23 Maret 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Pendidikan dan Wisata

Merubah Tradisi Ilmiah yang Sebenarnya Tak Baru

Muhammad Sakdillah Ditulis oleh Muhammad Sakdillah
4 Desember 2022
dalam Pendidikan dan Wisata
A A
214
VIEWS

Tradisi masyarakat akademik di Indonesia dinilai terlalu rapi sehingga jarang menghasilkan inovasi inovasi yang dinilai mandiri. Hal ini terbukti dari rujukan rujukan yang senantiasa berorientasi pada teori teori skala internasional. Padahal, setiap produk teori mesti ada kelemahan kelemahannya, termasuk produk ilmiah dari Barat yang banyak memegang lisensi teori teori dunia. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk merubah tradisi ilmiah yang sebenarnya tak baru.

Kemajuan kemajuan inovasi dan modifikasi setidaknya telah merubah arah: tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Produk manakah yang benar benar baru kecuali melakukan modifikasi modifikasi yang berbasis budaya? Dalam pengertian budaya ini, setiap produk bisa dimodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi di tempat praktik praktik produk tersebut dilaksanakan atau dikerjakan.

ArtikelLainnya

Lemahnya Pesantren di Muka Sekolah Sekolah Umum

30 Agustus 2022
219

Guru yang Tak Lagi Mencerdaskan Muridnya?

17 Agustus 2022
216

Profil Pondok Pesantren Khoirul Huda Sagalaherang

5 Agustus 2022
278

Pendidikan Pesantren: Ketika Dunia Tak Lagi Fakultatif

11 Juli 2022
292

Orientasi Ilmiah

Merubah tradisi ilmiah yang sebenarnya tak baru diperlukan dalam merubah orientasi ilmiah yang ada sesuai dengan tuntutan zaman. Sebab, orientasi ilmiah mendasarkan diri pada otentikasi dari plagiasi. Plagiasi tidak semata cacat moral yang harus dihindari oleh seorang akademisi, tapi tantangan inovasi dan sesuatu yang baru adalah capaian capaian yang harus diraih.

Di dalam pengembangan teori, seorang akademisi dituntut untuk menciptakan teori teori baru atau mengembangkan teori yang sudah ada.

Lalu, kenapa dunia akademik di Indonesia terlalu lamban di dalam merespon perubahan yang cepat?

Mekanisme tradisi ilmiah yang masih belum berubah dapat menjadi sebab kelambanan kelambanan dalam merespon perubahan yang cepat tersebut. Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, 1940-2009) pernah mengungkapkan, “Kalau bangsa lain bisa terbang ke bulan dengan pesawat, maka orang Indonesia akan sampai ke bulan dengan menumpukkan makalah.” Artinya, kemajuan bangsa Indonesia masih terhambat oleh aturan aturan birokrasi yang referensial. Mencantumkan “catatan kaki” dengan njelimet tentang “siapa menulis apa”. Penulis, judul buku, kota penerbit, penerbit, dan tahunnya harus tercantum secara lengkap. Padahal, hal demikian bisa diringkas dan diatur di dalam indek. Tugas indekslah yang menentukan sah dan tidak sahnya sebuah referensi. Ilmiah dan tidak ilmiahnya sebuah karya otentik.

Merubah tradisi ilmiah yang sebenarnya tak baru bisa pula dilakukan jika sejak lama tradisi menulis (yang sekarang digembargemborkan melalui kampanye literasi) sudah menjadi kebiasaan wajib sejak dini. Menulis itu gampang dan cepat asalkan mengerti tekniknya. Bahkan, dalam tingkat graduasi pascasekolah menengah atas, seorang siswa yang menjadi mahasiswa sudah dapat dilatih untuk menyelesaikan tingkat doktoral. Tapi, sekali lagi, pendidikan di Indonesia masih mementingkan problem problem birokrasi yang sebenarnya bisa dipangkas. Hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Tag/kata kunci: Merubah tradisi ilmiah yang sebenarnya tak baru
Artikel sebelumnya

Bekejai, Tradisi Gotong Royong dalam Adat Pernikahan

Artikel berikutnya

Memaknai Desember Bulan Gus Dur

Muhammad Sakdillah

Muhammad Sakdillah

A writer and culture activities.

Artikel Lainnya

Kisah Singkat Motivasi Nderes dari Nyai Hanum Michmadhana

23 Juni 2022
306

Banyak santri yang tidak memahami arti murajaah atau nderes (bahasa Jawa). Apalagi kalau sudah menginjak status "penghapal" Al Quran. Sungguh berat...

Selanjutnya

Gus Eko Priyanto: Santri Milenial, Generasi Legends

23 Juni 2022
263

Keterbelakangan informasi, sosial, maupun budaya yang dulu dilekatkan kepada kalangan santri sepertinya hari ini sudah tidak lagi relevan. Mengingat, kemajuan ilmu...

Selanjutnya

Ponpes Al Furqon Dibangun di Atas Pondasi yang Kokoh

22 Juni 2022
248

Ada banyak nama lembaga pendidikan dan pesantren di Indonesia yang menggunakan nama Al Furqon. Namun, tiap lembaga tersebut sudah pasti memiliki...

Selanjutnya

Pak Ud: Sosok yang Sadar Literasi di Tebuireng

3 Juni 2022
324

Era tahun 1980-1990an adalah masa-masa puncak polemik pemikiran antara Pak Ud (KHM Yusuf Hasyim, 1929-2007) dan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid,...

Selanjutnya

KH Jumali Ruslan: Generasi Kiai Ahli Fiqh di Tebuireng

26 Mei 2022
473

Satu ungkapan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, 1940-2009) menyatakan: seorang ahli fiqh biasanya tidak mengajarkan kitab-kitab besar, tapi kitab-kitab kecil. Seorang...

Selanjutnya

Kang Nasir, Santri Tunanetra Penghafal Al Quran

26 Mei 2022
287

Lelaki itu, meskipun dengan tertatih dan meraba-raba, mencari posisi nyaman untuk mendaras Al Quran. Ia sudah hafal seluk beluk pojokan komplek...

Selanjutnya

Hidayatullah, Pesantren dengan Cabang Terbanyak di Indonesia

25 Mei 2022
493

KH Abdullah Said (selanjutnya ditulis Kiai Abdullah, 1945-1998), seorang aktivis dakwah yang lahir di Makassar, berhasil membangun pesantren dengan cabang terbanyak...

Selanjutnya

Cak Dhowie, Abdi Dalem yang Setia hingga Akhir Waktu

24 Mei 2022
376

Lelaki asal Demak itu, Allah yarham, sudah menjadi abdi dalem sejak awal berdiri Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng (MQ Tebuireng), Jombang....

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Memaknai Desember Bulan Gus Dur

Alumni Tebuireng Serukan Khatmil Quran pada Haul Gus Dur

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 45,502

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply