Perhelatan Muktamar NU Ke-34 telah usai, melahirkan nahkoda baru yakni KH Miftachul Akhyar Sebagai Rois Aam Syuriyah PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf Sebagai Ketua Umum PBNU Masa Khidmat 2021-2026.
Seperti biasanya, pada setiap acara yang digelar oleh Nahdlatul Ulama selalu menyisakan cerita yang kocak, begitupun di acara Muktamar kali ini, salah satunya yakni adanya aksi spontan dari panitia yang memberi tahu bahwa ada sandal yang tertukar.
Kejadian inipun menjadi “trending topic” di jagad media sosial, potongan videonya viral di grup-grup whatsapp group (WAG), banyak tokoh nasional yang memberi tanggapan di Facebook dan Twitter sebagai sebuah hiburan di tengah tegangnya proses penghitungan bakal calon Ketua Umum PBNU.
Kiai Ulil Abshar Abdalla menulis dalam status facebooknya “Hanya di Muktamar NU sandal tertukar diumumkan di acara pemilihan Ketua Umum. Jangan-jangan, hanya sandal Lily. Piye jal?”
Kiai Ahmad Baso juga berkomentar “Dulu kiai saya menyaksikan karomah poro kiai yang tertukar kereta pas pulang. Muktamar kali ini ada karomah sandal tertukar pas penghitungan suara.”
Usut punya usut ternyata suara tersebut berasal dari salah satu seksi acara anggota Panitia Muktamar yang bernama Bang Shodri.
Bang Shodri adalah salah satu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta periode 2021 hingga 2026, ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris. Ia juga mempunyai beragam kesibukan, salah satunya menjadi Tenaga ahli Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Daerah Pemilihan Lamongan Jatim yakni H. Nasyirul Falah Amru, S.E. yang juga sebagai Bendahara PBNU.
Bang Shodri merupakan warga asli Jakarta, selepas Pendidikan Dasar merantau ke Jawa Timur tepatnya ke Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, salah satu pesantren Al-Quran terbesar di Indonesia.
Di sana ia menghabiskan hari-harinya untuk mendalami Al-Quran dan berguru kepada pakar tafsir Al-Quran Aktual KHA Musta’in Syafi’i dan beberapa guru lainnya.
Selepas Aliyah, pria yang mempunyai nama lengkap Muhammad Shodri ini meneruskan pendidikannya ke UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, tak hanya sekadar kuliah, iapun menjadi aktivis pergerakan yang menjadikannya di kemudian hari menjadi seseorang yang sangat aktif di organisasi kemasyarakatan.
Bang Shodri sangat cinta pada dunia pesantren, kecintaannya ia tularkan kepada putranya yang kini duduk di bangku kelas 3 Madrasah Tsanawiyah Madrasatul Quran Tebuireng, pesantren tempatnya dulu menimba ilmu.
Dunia pesantren penuh dengan guyonan, banyak buku yang mengupas kaitan pesantren dengan humor sebut saja misalnya buku karangan Akhmad Fikri AF berjudul “Tawa Show di Pesantren” yang diterbitkan oleh LKiS Yogyakarta, karangan Alaika Salamullah berjudul “Humor Kang Santri” yang diterbitkan Pustaka Bumi Cinta atau karangan Hamzah Sahal “Humor Ngaji Kaum Santri” serta karya terbarunya berjudul “Ulama Bercanda, Santri Tertawa” dan masih banyak lagi buku-buku yang membuktikan bahwa pesantren adalah tempatnya humor.
Kiai-kiai pesantren juga pandai membuat joke-joke, banyolan, guyonan yang khas, berkualitas, sekaligus berkelas seperti yang sering dibawakan Almarhum Gus Dur yang kelihaiannya diakui oleh siapapun dan dari kalangan manapun.
Iklim pesantren yang seperti itu jelas sangat mempengaruhi dan menjiwai Bang Shodri, hingga tingkah lakunya membuat Muktamar NU semakin ceria, berita sandal yang tertukar itupun viral mengglobal, memantik tokoh-tokoh besar untuk menuliskannya dan memberitakannya lewat media sosial.
Sehat selalu Bang Shodri, jangan lupa selalu menularkan virus-virus Bahagia dengan guyonanmu di mana saja.