• Terbaru
  • Populer

KH Munawar Hidayat: Sang Pecinta Al Quran Sejati

13 Februari 2021

KHM Yusuf Hasyim: Pahlawan Pembaharu Pendidikan Pesantren

30 Maret 2025

Dunia Itu Mudah Jangan Dipersulit

10 Februari 2025

H Dadang Juhata Kesatria dari Kuningan Jawa Barat

10 Februari 2025

Komunitas sebagai Medan Kerja dan Belajar

7 Februari 2025

Pengaruh Media Massa dalam Menciptakan Citra Positif

4 Desember 2024

Petunjuk dan Mukjizat Al Quran (1)

24 Oktober 2024

Launching Kedai Abah Zhen di Sentra Kuliner Battembat

6 September 2024

Mewaspadai Tipudaya Mall dan Maal di Dunia

5 Juli 2024

Pesantren Pelopor Al Quran yang Dimadrasahkan

28 Juni 2024

Pesantren Sukunsari Cirebon Qurban Kambing

20 Juni 2024

Water Closed Masjid yang Terbuka 24 Jam

20 Juni 2024

Calon Gubernur Banten Kunjungi Sesepuh Cirebon

1 Juni 2024
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 22 Mei 2025
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

KH Munawar Hidayat: Sang Pecinta Al Quran Sejati

KH Edy Musoffa Ditulis oleh KH Edy Musoffa
13 Februari 2021
dalam Sejarah dan Sastra
A A
285
VIEWS

Beberapa waktu silam, saat ada kaba: Cak Munawar sakit dan akan opname di Surabaya, Kamis, 12/11/2020, saya langsung menghubungi Ning Churil Jannah, istrinya.

Melalui WA, Beliau menyampaikan;

ArtikelLainnya

Coretan Fajar dalam Literasinya: Semua yang Ada Bukanlah Tuhan

20 Mei 2024
225

Sejarah Pendirian NU untuk Merespon Situasi Global

15 Mei 2024
154

Apa Untungnya Menjadi Seorang Penulis?

14 Mei 2024
141

Hidup bukan tentang Kegagalan

23 April 2024
409

“Niki taksih diswab karena syarat rawat inap harus swab. Nyuwun tambahe doa, Mas Yai, Mugi Mas Munawar angsal pitulunge Gusti Allah, angsal tombo dan segera sembuh. Mugi Kulo, nggih, diparingi kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan atas ujian ini.”
(Ini masih diswab karena syarat rawat inap harus swab. Mohon tambahan doa, Mas Yai, semoga Mas Munawar mendapat pertolongan Gusti Allah, mendapat obat dan segera sembuh. Semoga saya, ya, diberi kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan atas ujian ini).

Saya pun membalas WA itu;

“Nggih, mugi enggal kaparingan sehat wal ‘afiat kagem Cak War. Jenengan lan keluarga kaparingan sabar. Dan, semoga bisa menjadi ladang amal. Amin. Matur nuwun sanget infonya, Ning.”
(Ya, semoga segera mendapatkan kesehatan dan ‘afiat untuk Cak War. Anda dan keluarga diberi kesabaran. Dan, semoga menjadi ladang amal. Amin. Terima kasih banyak atas informasinya, Ning).

“Aamiin. Njeh, Mas Yai, matur suwun doanya.”
(Amin. Ya, Mas Yai, terima kasih atas doanya).

“Sami-sami, Ning. Nyuwun ‘update’ perkembangane Cak War, nggih. Salam saya kagem Cak War.”
(Sama-sama, Ning. Mohon ‘update’ perkembangannya Cak War, ya. Salam saya untuk Cak War).

“Insyaalloh.”

Demikian, sekelumit dialog saya bersama istri Cak Munawar lewat WA. Di beberapa grup alumni Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng kemudian saya informasikan kondisi terakhir dan mohon ziadah doa untuk kesembuhan Beliau, Munawar Hidayat, sahabat karib semasa di pondok pesantren.

Pada tanggal 18 November 2020, melalui Mas Alek, anak sulung Cak War, ada informasi yang menggembirakan;

“Alhamdulillah, sejak beralih ke pengobatan non medis, Jum’at, 13/11/2029, sampai hari ini, Senin, 16/11/2020, kondisi Abah sudah tampak perkembangan yang bagus. Tidur lebih nyenyak, khususnya tidur malam. Nafsu makan meningkat, sekalipun asupannya masih yang cair dan halus.”

Berita tersebut tentu sangat membahagiakan, sambil terus saya berdoa; semoga pelan-pelan Beliau dapat sehat kembali seperti sediakala.

Kamis sore, 19/11/2020, jam 16.53, tiba-tiba “handphone” saya berdering. Begitu saya buka ternyata Cak Syafii Wardi, teman sekelas yang sampai sekarang masih mengabdi di MQ Tebuireng.

Dengan suara parau Beliau bertanya, “Khi, wis krungu kabar ta, Cak Munawar kapundut?”
(Khi, sudah dapat kabar, Cak Munawar sudah meninggal?).

Bagai tersambar petir mendengar kabar itu, saya seakan tidak percaya. Baru kemarin, ada berita perkembangan signifikan kondisi Cak War. Ternyata sore itu, beliau harus pergi untuk selama-lamanya. Pulang kepada Sang Pencipta. Tak terasa air mata pun tumpah membasahi pipi. Dengan suara pelan terucap kalimat istirja’; “Inna lillahi wainna ilahi raji’un,” batin saya.

Rasanya belum kering air mata ini, menangisi kepergian Cak Wiji, Cak Tamhid, Cak Alwi, dan beberapa teman alumni MQ Tebuireng yang lain, kini terdengar kabar kepergian salah seorang sahabat karib lagi; Cak Munawar Hidayat.

Tidak berlebihan kiranya, kalau saya katakan Cak Munawar adalah salah satu alumni terbaik MQ Tebuireng. Rasa cinta dan khidmahnya kepada Al-Qur’an sungguh luar biasa. Untuk zaman sekarang, mungkin sesuatu yang sangat langka.

Meskipun dia perokok berat, lisan beliau selalu istiqamah “nderes” Al-Qur’an di manapun dan kapanpun. Ketika menyetir mobil pun bibirnya komat-kamit senantiasa merapal Al-Qur’an. Bahkan, tidak jarang Beliau bisa khatam baca Al-Qur’an sambil menyetir mobil dalam satu perjalanan.
Saking cintanya kepada Al-Qur’an, dalam sholat tahajud, Beliau dalam satu rakaat mampu membaca beberapa juz, sehingga sudah tak terhitung berapa kali ia khatam Al-Qur’an di dalam sholat.

Cak Munawar pernah bercerita, ketika ziarah di Maqbarah Hadiratussyekh KHM Hasyim Asy’ari Tebuireng, ia bisa mengkhatamkan Al-Qur’an dalam sekali duduk, tidak begeser dari duduknya sampai bacaannya selesai 30 juz. Luar biasa. Istimewa dan langka.

Kiprahnya kepada pengembangan pendidikan Al-Qur’an pun tidak diragukan lagi. Pada bulan November 2006, Cak Munawar bersama sang istri mendirikan Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Al-Ma’arij. Dengan jenjang pendidikan: SD, SMP, SMA, Mahasiswa, dan Tahfiz murni.

Pesantren yang dirintisnya 14 tahun yang lalu itu, sebagai wujud khidmah kepada Al-Qur’an, kini telah berkembang pesat luar biasa.

Jumlah santrinya semakin banyak. Pembangunan asrama dan kelas terus meningkat. Kegiatannya pun bertambah variatif, dengan berbagai program yang dirancang untuk memberi bekal kepada para santri.

Demi melatih ketrampilan berorganisasi santri, Pondok Pesantren Al-Ma’arij setiap dua tahun sekali mengadakan pemilu; pemilihan kepengurusan ketua kamar, asrama, dan pondok. Dari situlah kecakapan berdemokrasi santri dilatih. Salah satu pesan yang sering Beliau sampaikan di hadapan para santri adalah; “Hidup harus berani, berani menghadapi kesulitan. Semua orang berani menghadapi kesenangan, akan tetapi banyak yang tidak bisa menghadapi kesulitan.”

Agar keberadaan Pesantren Al-Ma’arij memiliki daya manfaat yang lebih luas di tengah-tengah masyarakat, Cak Munawar membuat program Kajian Tafsir Aktual yang diasuh oleh K.H. Dr. A. Mustain Syafii, M.Ag., rutin setiap Sabtu malam Ahad Wage. Dalam perjalanannya, forum kajian Tafsir Aktual itu tidak hanya dinikmati oleh santri dan masyarakat muslim Desa Kwaron saja, tapi juga oleh kawan-kawan alumni MQ Tebuireng, khususnya yang ada di Jombang. Bahkan pada tiga tahun terakhir, atas saran dari beberapa kawan, rutinan malam Ahad Wage juga disiarkan secara langsung. Sehingga bisa dinikmati oleh siapapun dan dari manapun. Alumni MQ Tebuireng yang berada di luar Jombang bisa tetap mengaji dan silaturahim bersama Kyai Mustain, meski hanya lewat “on-line”.

Tidak hanya itu, untuk menambah wawasan para santri dan masyarakat muslim sekitar Desa Kwaron, setiap Senin malam Selasa kerap dilaksanakan kajian kitab “Ihya Ulumiddin” karya Imam Al-Ghazali oleh K.H. Dr. Ma’sum Zen, MHI.

Dengan program-program itu, yang ada dalam benak Cak Munawar adalah; bagaimana dalam hidup yang jatahnya cuma sekali ini, bisa punya daya manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang lain.

Di mata sahabat-sahabatnya, Cak Munawar adalah pribadi yang santun, supel, dan bisa akrab dengan siapa saja. Rumahnya terbuka bagi siapapun yang ingin mengunjunginya. Rapat-rapat penting alumni MQ Tebuireng sering diputuskan di Pesantren Al-Ma’arij miliknya.

Setiap ada pertemuan alumni MQ Tebuireng di Jombang, bisa dipastikan juga ada reuni alumni MQ Tebuireng di Desa Kwaron, tempat tinggalnya. Kalau sedang “ngumpul”, jumlah teman yang datangpun sulit untuk diestimasi. “Tumplek blek”, “ngobrol” sambil “ngopi” sampai menjelang pagi. Jamuan selalu disiapkan dengan luar biasa tanpa berfikir untung dan rugi. Bagi Cak Munawar, bisa menghormat tamu adalah kebahagiaan tersendiri. Menyenangkan orang akan menjadi sebab terbukanya pintu-pintu rezeki. Dan, itu adalah filosofi hidup Beliau.

Meski sudah memiliki pesantren, sudah menjadi kyai, Cak Munawar masih juga suka bercanda seperti umumnya alumni MQ Tebuireng. Tidak jaim, tetap akrab, dan santai. Beliau termasuk teman yang rajin silaturahim, merawat persahatan, dan menjalin persaudaraan, tidak hanya dengan famili sendiri, tapi juga dengan para wali santri dan teman-teman alumni MQ Tebuireng. Seingat saya, tidak kurang dari lima kali Beliau datang berkunjung ke Yogya untuk memberkahi. Terakhir, 23 Agustus 2020 yang lalu sepulang dari takziah di Kebumen bersama sopir dan istrinya. Secara pribadi, hubungan saya dan Cak Munawar tidak lagi sebatas teman, tapi sudah seperti famili.

Maka tidak heran, kesuksesan, kemuliaan dan keberkahan hidup Cak Munawar sangat terlihat dan bisa dirasakan oleh kawan-kawannya. Tentu, itu semua tidak terlepas dengan sebuah ajaran; tidaklah Allah Ta’ala memuliakan para kekasihNya dengan karomah, kecuali hasil dari keistiqomahan penghambaan dirinya. Lisan yang senantiasa basah dengan kalamNya. Hati seorang hamba yang selalu memandang Allah Ta’ala ada dalam dada. Dan, daya manfaat di depan hamba-hambaNya.

Cak Munawar, usiamu tidak panjang, cuma 47 tahun 8 bulan. Tapi yakinlah, Pesantren Al-Ma’arij yang kau rintis, anak-anak yang sholeh-sholehah yang kau didik; Gus Alex, Gus Afa, Ning Elza, dan Gus Rama; amal jariyah dan kesan positif tentang perjuanganmu akan dikenang sepanjang masa di lubuk hati para santri, keluarga, sahabat, dan umat yang mencintaimu.

Selamat jalan Cak Munawar. Saya menjadi saksi: sampeyan adalah orang baik, pecinta Al-Qur’an sejati. Saya yakin sampeyan termasuk dawuhnya Nabi;

اهل القرآن اهل الله وخصته

Ahli Al-Qur’an adalah keluarganya Allah dan hamba sepesialNya. Al-Fatihah.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: khatam kyai munawar
Artikel sebelumnya

Wakadol, Bojleng-bojleng

Artikel berikutnya

Rekonstruksi Mazhab Pesantren Tebuireng Kian Potensial

KH Edy Musoffa

KH Edy Musoffa

Penulis, guru mengaji, ketua LDNU PWNU Yogyakarta, konsultan sholat khusyu; kelahiran Blitar, tinggal di Tompeyan, Yogyakarta.

Artikel Lainnya

Turut Berdukacita Kewafatan Rara Gendis Danerek

23 April 2024
259

KAU BEGITU DEKAT Rara Danerek Dan awan menyelubungi perjalanan terasa jauh, tetapi dekat untaian doa dan bebungaan menemani waktu yang tersisa...

Selanjutnya

Pelangi di Awal Cakrawala (Bagian Kedua)

21 April 2024
167

“Gunakan waktu sekolah untuk belajar,”  ucap salah satu guru saya ketika pidato di upacara hari Senin waktu itu. Saat bolos, saya selalu berpikir akan ucapan bernada...

Selanjutnya

Pelangi di Awal Cakrawala (Bagian Pertama)

19 April 2024
261

Nama saya Fajar Sidik. Lahir pada tanggal 16 Mei 2005. Fajar adalah nama panggilanku dan saya lahir dari keluarga yang sangat...

Selanjutnya

Wanita Serigala dan Wanita Elang Bagian-2

25 Januari 2024
153

Di dalam rumah kayu, tergeletak seseorang yang tengah mendengkur halus. Nafasnya teratur dengan punggung yang tenang. Tubuh itu tak bergerak sama...

Selanjutnya

Wanita Serigala dan Wanita Elang Bagian-1

24 Januari 2024
155

Huma itu lantang dan tampak bersih dari rerumputan. Tidak terlalu lebar luasnya. Daun daun pepohonan tumbuh liar. Hujan baru saja reda...

Selanjutnya

Pati Rasa dalam Menghadapi Kenyataan

14 Januari 2024
160

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meraih cita cita dan cinta. Namun, selalu saja mendapat kegagalan. Orang yang sering mendapat kegagalan, hatinya...

Selanjutnya

Ketika Kuda Besi kembali Dipacu

16 November 2023
155

Laki-laki itu menyusuri jalan tanpa tahu kemana. Keluar dan bergerak hanyalah pilihannya saat itu. Puluhan beban liar di pikirannya seakan ingin...

Selanjutnya

Menjadi Seorang Dienald di Tengah Arus Perubahan

8 Juli 2023
180

Sebagai jiwa yang memiliki spirit kebudayaan, Muhammad Dinal Maryadi (lebih sering disebut Dienald), termasuk beruntung. Dia memiliki kesempatan emas selama perjalanan...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Rekonstruksi Mazhab Pesantren Tebuireng Kian Potensial

Sikap Seorang Santri Menurut KH Said Aqil Siroj

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
terlama
terbaru paling banyak dipilih
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply