Al-Qur’an sebagai “The Core Text”
Bagi kaum muslimin dunia yang konsen pada bidang keilmuan Linguistik Al-Qur’an sangat mengenal nama pengarang kitab “Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an”, Syekh Jalaluddin al-Suyuthi, ini.
Ulama-ulama sejak masa kenabian menyepakati kitab suci Al-Qur’an adalah sumber segala sumber hukum dalam Islam. Tidak ada persulayaan pendapat tentangnya. Bahkan, Al-Qur’an dinilai ibadah ketika membacanya secara definitif. Dan, Kitab suci Al-Qur’an merupakan lingkar utama atau teks inti (the core text) dari wacana-wacana keislaman.
Namun demikian, ulama-ulama belakangan berkeyakinan: bahasa Al-Qur’an masih bersifat global dalam menjawab persoalan-persoalan, tidak terperinci. Sehingga diperlukan beberapa rincian-rincian keterangan untuk menjawab dan menyaring persoalan. Yang menarik dari Al-Qur’an adalah di samping sebagai sumber keislaman yang utama, sekaligus juga sebagai “bayan”, penjelas. Dalam artian, semua persoalan manusia di dunia, dari dulu hingga akhir nanti, sudah dijelaskan oleh Al-Qur’an tanpa bisa ditolak. Hanya saja, persoalan-persoalan yang harus dijelaskan secara lebih terperinci diperlukan untuk membuka kode-kode yang tertera di dalam Al-Qur’an.
Untuk membuka dan mengenal kode-kode tersebut diperlukan perangkat-perangkat ilmu, terutama linguistik yang telah dipelopori oleh Syekh Jalaluddin al-Suyuthi. Imam yang bisa dikatakan sebagai Bapak Linguistik modern bagi umat Islam Ahlussunah wal Jama’ah. Sebelum masyarakat modern mengenal disiplin ilmu linguistik yang lebih lengkap seperti kehadiran ilmu hermeneutika cukuplah memahami karya-karya Syekh Jalaluddin al-Suyuthi tersebut. Dapat dilakukan perbandingan dasar. Namun, hal ini bukan berarti telah mengabaikan peran-peran ulama sebelumnya, melainkan pendapat-pendapat Syekh Jalaluddin al-Suyuthi dipandang lebih sistematis dalam merangkum dasar-dasar pengetahuan linguistik bagi umat Islam di dunia.
Sementara itu, Al-Qur’an telah memuat cerita-cerita terdahulu sebagai “ibrah li ulil albab” (petunjuk bagi pemilik pintu ilmu) serta mengakui adanya kitab-kitab suci terdahulu seperti Zabur, Taurat, dan Injil. Meskipun masih disayangkan, persepsi terhadap kitab-kitab suci tersebut tidak sama seperti yang sering dipahami oleh kebanyakan umat Islam. Mereka memandang kitab-kitab suci terdahulu sama seperti Al-Qur’an, padahal tidak demikian.
Dari aspek kesejarahan, umat Islam wajib mengimani 4 kitab suci yang telah diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada umat manusia. Keempat kitab suci tersebut adalah Al-Qur’an yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud As, kitab Taurat kepada Nabi Musa As, dan kitab Injil kepada Nabi Isa As. Di antara kitab-kitab suci tersebut hanya al-Qur’an (berkat jasa-jasa sahabat Rasulullah Saw) yang berhasil dibukukan dalam satu kesatuan. Sementara tiga kitab suci lainnya, tidak dijumpai dalam bentuk yang utuh.
Tentu, untuk memahami Al-Qur’an dan tiga kitab suci lainnya tidak bisa dipahami dalam pengertian kata “kitab”. Karena, pengertian kata kitab tersebut akan terbentur kepada kumpulan-kumpulan tulisan yang dibukukan. Begitu pula pengertian kata “ahlul kitab” yang menurut pandangan umat Islam boleh dinikahi secara hukum. Namun, siapa yang masuk dalam kategori “ahlul kitab” tersebut ulama fiqh sudah menyangsikan adanya.
Lalu, pertanyaannya adalah ke manakah tiga kitab suci lainnya? Dapatkah dijumpai pada zaman sekarang? Jawabannya akan sangat spekulatif. Namun, umat Islam mempercayai: kitab suci Al-Qur’an merupakan ringkasan dari tiga kitab suci sebelumnya. Dengan bantuan Linguistik, rahasia-rahasia al-Qur’an dan tiga kitab lainnya masih mungkin dapat ditelusuri keberadaannya.
Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an karya Syekh Jalaluddin bin Abdurrahman al-Suyuthi merupakan kitab pengantar sejarah dan ilmu-ilmu tafsir Al-Qur’an yang menjelaskan bagian-bagian penting ilmu al-Qur’an.
Karya-karya Monumental Syekh Jalaluddin al-Suyuthi
Berikut adalah karya-karya Syekh Jalaluddin al-Suyuthi yang dapat dijadikan sebagai referensi di dalam mempelajari Linguistik dan ilmu-ilmu keislaman penting lainnya:
Tafsir al-Jalalain, ditulis bersama Syekh Jalaluddin al-Mahalli
Jami’ ash-Shagir, kumpulan hadis-hadis pendek
Al-Asybah wa an-Nazhair, ilmu qawa’id fiqh
Syarh Sunan Ibnu Majah, kitab yang menjelaskan kitab hadis sunan Ibnu Majah
Al-Asybah wa an-Nazhair, ilmu Nahwu
Ihya’ul Mayyit bi Fadhaili Ahll al-Bait
Al-Jami’ al-Kabir
Al-Hawi li al-Fatawa
Al-Habaik fi Akhbar al-Malaik
Ad-Dar al-Mantsur fi at-Tafsir bi al-Ma’tsur
Ad-Dar al-Muntatsirah fi al-Ahadits al-Musytahirah
Ad-Dibaj ‘ala Shahih Muslim bin al-Hajjaj
Ar-Raudh al-Aniq fi Fadhli ash-Shadiq
Al-‘Urf al-Wardi fi Akhbari al-Mahdi
Al-Gharar fi Fadhaili ‘Umar
Alfiyatu as-Suyuthi
Al-Kawi ‘ala Tarikh as-Sakhawi
Al-La āli’ al-Mashnu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah
Al-Madraj ila al-Mudraj
Al-Mazhar fi Ulum al-Lughah wa Anwa’uha
Al-Mahdzab fimā Waqa’a fi al-Qur’ān min al-Mu’rab
Asbāb Wurud al-Hadits
Asrār Tartib al-Qur’ān
Anmudzaj al-Labib fi Khashāis al-Habib
Irsyad al-Muhtadin ilā Nashrati al-Mujtahidin
I’rāb al-Qur’ān
Ilqām al-Hajar liman zakā sāb Abi Bakr wa ‘Umar
Tārikh al-Khulafā’
Tahdzir al-Khawash min Ahadits al-Qashash
Tuhfatu al-Abrār binakti al-Adzkār an-Nawawiyyah
Tadrib ar-Rāwi fi Syarhi Taqrib an-Nawāwi
Tazyin al-Mamālik bi Manaqib al-Imām Mālik
Tamhid al-Farsy fi al-Khishāl al-Maujibah li Zhil al-‘Arsy
Tanwir al-Hawalik Syarh Muwaththa’ Mālik
Tanbih al-Ghabiyy fi Tibra’ati Ibni ‘Arabi
Husnu al-Muhādharah fi Akhbār Mishr wa al-Qāhirah
Durr as-Sihābah fiman dakhala Mishr min ash-Shahābah
Dzam al-Makas
Syarh as-Suyuthi ‘ala Sunan an-Nasā’i
Shifatu Shāhibi adz-Dzauqi ‘Aini al-Ishābah fi Ma’rifati ash-Shahābah
Kasyf
As-Salim
Thabaqāt al-Huffādz
Thabaqat al-Mufassirin
‘Uqudul Jimān fi ‘ilmi al-Ma’āni wa al-Bayān
‘Uqudu az-Zabarjid ‘ala Musnad al-Imām Ahmad fi I’rāb al-Hadits
Al-Mughthi fi Syarhi al-Muwaththa’
Lubb al-Lubbāb fi Tahrir al-Ansāb
Al-Bāb al-Hadits
Al-Bāb an-Nuqul fi Asbāb an-Nuzul
Mā Rawāhu al-Asāthin fi ‘Adami al-Maji’i ilā as-Salāthin
Musytahā al-Uqul fi Muntaha an-Nuqul
Mathla’ al-Badrain fiman Yu’ti Ajruhu Marratain
Miftāhu al-Jannah fi al-I’tishām bi as-Sunnah
Miftahamāt al-Aqrān fi Mubhamāt al-Qur’ān
Nazham al-Aqyān fi A’yān al-A’yān
Ham’u al-Hawami’ Syarhu Jam’u al-Jawami’
At-Tahadduts bi Ni’matillah
Mu’jam al-Mu’allafāt as-Suyuthi
Fahrusat Mu’allafātii
Al-Fāruq baina Al-Mushanif wa as-Sariq
Thibb an-Nufus
Nawadhir al-Ayak fi Ma’rifati al-Niyak
Ar-Rahmah fi ath-Thibbi wa al-Hikmah