• Terbaru
  • Populer

Menapaktilasi Instrumen Instrumen Politik NU

5 Februari 2024

Mengapa Pancasila harus Diselamatkan oleh Soeharto?

6 Oktober 2025

Kala Pikiran Menemukan Keabadiannya dalam Goresan Tangan

3 Oktober 2025

Mengenal Guk Ri, Sosok Ketua IKAPETE MUSIRAWAS

1 Agustus 2025

Juru Bicara Alumni Pesantren Tebuireng Lubuklinggau Usulkan Pemekaran PWNU Sumsel Barat

25 Juli 2025

Juru Bicara Alumni Melaporkan Kesiapan Alumni Tebuireng di Lubuklinggau

14 Juli 2025

PCNU Lubuklinggau Siap Gelar Konfercab ke-6, Alumni Tebuireng Mendominasi

13 Juli 2025

AKBP Ardi Kurniawan: Wajah Rembulan di Kota Santri

12 Juli 2025

Siap Datangkan Investor, Mantan Ketua KPUD Mantap Majukan Ekonomi Maslahat NU Lubuklinggau

12 Juli 2025

Tidak Memilih Siapa Pemenang, Lima Alumni Tebuireng Sepakat Pilih yang Siap

11 Juli 2025

Mendapat Restu dari Tebuireng, Pimpinan Ponpes Mafaza Siap Pimpin NU Lubuklinggau

10 Juli 2025

Masih Satu Alumni, 5 Kandidat Siap Bersaing Secara Sehat

9 Juli 2025

Jelajahi Alam untuk Kembangkan Kreasi

13 Juni 2025
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Minggu, 12 Oktober 2025
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Politik dan Hukum

Menapaktilasi Instrumen Instrumen Politik NU

Muhammad Sakdillah Ditulis oleh Muhammad Sakdillah
5 Februari 2024
dalam Politik dan Hukum
A A
139
VIEWS

Lapisan lapisan instrumen politik NU cukup tebal. Mulai dari lapisan pertama sebagai budaya yang telah, sedang, dan terus hidup di alam sanubari bangsa Indonesia, hingga lapisan dasar pada akar kehidupan sosial masyarakat.

Lapisan pertama sebelum dirumuskan ke ke dalam satu dokumentasi Qanun Asasi NU 1926 telah menjadi rujukan sebagaimana sejarah walisangha, masyarakat bermazhab, hingga tradisi yang teratur. Kehidupan bermazhab telah menjadi pedoman dan pegangan bagi penegakan hukum pada suatu kerajaan di Nusantara. Begitu pula, aspek kesejarahan yang melekat di dalam kepribadian masyarakat yang tercermin di dalam perilaku dan tradisi. Dari sini, peran peran ulama, kadi, lebai, bahkan seorang raja atau sultan telah membangun satu sistem administrasi, meskipun dalam skala yang terbatas. Tidak serumit di dalam aturan aturan administratif pemerintah kolonial.

ArtikelLainnya

Lagi dan Lagi, Soal Kenaikan BBM

7 September 2022
163

Merefleksikan Kemerdekaan Republik Indonesia

5 September 2022
153

Mari Menghitung Demokrasi dalam Angka

23 Agustus 2022
146

Bagaimana Memberikan Kontribusi pada Bangsa dan Negara

17 Agustus 2022
145

Pada masa kolonial, tata kehidupan administrasi dan hukum sebenarnya tidak melibatkan kehidupan masyarakat pribumi. Dalam arti, hukum kolonial berlaku bagi kalangan mereka sendiri dan pihak pihak yang melakukan transaksi bisnis dan administrasi bersama mereka. Hukum Islam, terutama, memiliki peranan dan fungsi sendiri yang diselenggarakan secara mandiri oleh masyarakat muslim. Tidak ada campur tangan dari pemerintah kolonial kecuali yang menyangkut kepentingan mereka untuk menduduki suatu wilayah.

NU secara struktural mulai diakui secara administratif oleh pemerintah kolonial hingga mendapat posisi dan kewenangan turut mengatur masyarakat muslim yang berada di wilayah pemerintahan kolonial. Wilayah wilayah yang masih merdeka sebagaimana di Yogyakarta, NU tidak bersentuhan langsung kepada pemerintah kolonial, kecuali kepada pihak kesultanan. Barulah peranan NU mendapat tempat ketika wilayah wilayah kerajaan yang merdeka itu mengakui akan kehadiran negara Republik Indonesia.

Pondok pesantren sebagai wilayah “merdeka” karena berangkat dari sistem perdikan yang memang memiliki hak otonomi adalah elemen terpenting. Sehingga, baik secara budaya maupun struktural-administratif, memang memiliki hak istimewa yang tidak dapat diintervensi. Posisi pesantren yang merdeka dan setara dengan kerajaan yang masih merdeka pada masanya karena memiliki hak otonomi khusus di muka administrasi pemerintah kolonial sering mewarnai kesalahan paham sejarah. Di satu sisi, Pangeran Diponegoro misalnya dianggap sebagai pemberontak oleh pemerintah kolonial, namun Pangeran Diponegoro merasa memiliki hak merdeka karena mewakili pesantren pada sisi yang lain.

Demikian, instrumen instrumen politik NU tidak bisa seragam sebagaimana organisasi organisasi lain, karena berangkat dari latar belakang sejarah yang berbeda dan khusus. Satu instrumen politik sebagaimana pesantren atau komunitas masyarakat yang beramaliah NU tidak bisa serta merta sama dengan instrumen politik dengan struktur organisasi. Apalagi organisasi sudah menyatakan diri untuk berpegang pada Khittah NU 1926 yang secara praktis membebaskan pilihan dan mekanisme mekanismenya. Dengan catatan, tetap menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan yang termuat di dalam “Maqashid Al Syari’ah”.

Artikel sebelumnya

Budaya Jauh Lebih Penting daripada Sekadar Kesenian Panggung

Artikel berikutnya

Apakah Orang Indonesia Tidak Boleh Kaya di Negeri Sendiri?

Muhammad Sakdillah

Muhammad Sakdillah

A writer and culture activities.

Artikel Lainnya

Nasionalisme, Tasawuf, dan Wacana Kekinian

26 Juni 2022
179

Beberapa tahun yang dekat, tema-tema diskusi bernuansa tasawuf marak di media-media sosial. Mulai dari Buya Syakur Yasin, Buya Husein Muhammad, Buya...

Selanjutnya

Gus Kamid: Apakah Wihdatul Wujud itu Sesat?

4 Juni 2022
192

Di dalam salah satu keterangan di YouTube, Ustad Firanda Andirja berkata, kalau paham sufi itu sesat. Kalau Wihdatul Wujud itu sesat....

Selanjutnya

Gus Kamid: Salafiyah adalah Konteks

4 Juni 2022
153

Jika sekarang di kanal-kanal YouTube banyak dijumpai ceramah-ceramah dan tuduhan-tuduhan terhadap istilah Al Salafiyah yang digunakan oleh pondok-pondok pesantren di Indonesia,...

Selanjutnya

Buya Uki Marzuki: Dan, Firaun pun Bertanah Air

20 Mei 2022
247

Sering-sering, ayat-ayat suci Al Quran tidak secara detil menyebutkan waktu dan tempat suatu peristiwa kejadian, meskipun yang menjadi objek peristiwa tersebut...

Selanjutnya

Terorisme: Merusak Perekonomian dan Sendi-sendi Kehidupan

Ilustrasi
8 Mei 2022
175

Bukan saja ketenangan dan kenyamanan yang dirusak oleh tindak-tindak terorisme, melainkan juga sendi-sendi kehidupan. Lalu, dari manakah munculnya terorisme? Dulu, tahun...

Selanjutnya

Nasionalisme adalah Puncak Spiritualitas Umat

24 April 2022
192

Jika ditanya, apa sumbangan terbesar Imam Al Ghazali (1111 Masehi) bagi dunia Islam? Dunia Islam di sini dalam pergertian luas mencakup...

Selanjutnya

Akan Lari Kemanakah Wajah Wahabisme?

22 April 2022
176

Setidaknya, masyarakat Indonesia bertanya, "Akan lari kemanakah wajah Wahabisme di Indonesia pascaperubahan sistem di Arab Saudi?" Hal ini setelah melihat kondisi...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Apakah Orang Indonesia Tidak Boleh Kaya di Negeri Sendiri?

IAMQ Cirendrakusuma Sosialisasikan Metode Al Murattalu

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
terlama
terbaru paling banyak dipilih
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply