• Terbaru
  • Populer

Nasionalisme, Tasawuf, dan Wacana Kekinian

26 Juni 2022

Puisi Puisi Hasyim Wahid

22 Maret 2023

100 Hari Wafat Remy Sylado

19 Maret 2023

Memanusiakan Teks Al Quran ke dalam Tafsir Aktual

10 Maret 2023

Belajar Tauhid kepada Syekh Muhammad Nafis Al Banjari (V)

7 Maret 2023

Proyek Proyek Melatinkan Karya Karya Sastra di Indonesia

2 Maret 2023

Dari Kata untuk Manusia dalam “Ruang Renung Rara”

28 Februari 2023

Menerjemah Nilai Nilai Kemanusiaan August Strindberg di Indonesia

28 Januari 2023

Pedas! Anggota IKAPETE yang Tak Mau Berjuang di Masyarakat, Diminta Berhenti!

23 Januari 2023

Buya Syakur dan Buya Husein sebagai Tipikal Intelektual Timur dan Barat

11 Januari 2023

Keprihatin Buya Husein Muhammad pada Aspek Budaya

9 Januari 2023

Mazhab Syafi’i: Dari Mekah, Baghdad, hingga ke Mesir

27 Desember 2022

Mazhab Maliki: Dari Madinah, Damaskus, hingga ke Cordova

26 Desember 2022
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 23 Maret 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Politik dan Hukum

Nasionalisme, Tasawuf, dan Wacana Kekinian

Mengenang Wafatnya Bung Karno, 21 Juni 1970

Muhammad Sakdillah Ditulis oleh Muhammad Sakdillah
26 Juni 2022
dalam Politik dan Hukum
A A
227
VIEWS

Beberapa tahun yang dekat, tema-tema diskusi bernuansa tasawuf marak di media-media sosial. Mulai dari Buya Syakur Yasin, Buya Husein Muhammad, Buya Said Aqil Siroj, Gus Baha (KH Bahauddin Nur Salim), Dr Fahruddin Faiz, KH Lukman Hakim Al Sufi, Abuya Ar Rozi Hasyim, dan lain-lain. Pada tahun 2000an, sebuah penerbitan buku di Yogyakarta berani secara spekulatif menerbitkan buku-buku bertema tasawuf dengan nama Pustaka Sufi.

Tema-tema tasawuf ini sebetulnya bukan hal yang asing bagi masyarakat muslim di dunia. Tegaknya kekuasaan politik Islam tidak lepas dari peran tasawuf ini. Begitu pula pada wahana-wahana ilmu pengetahuan, hukum, seni, maupun etika pergaulan. Secara keseluruhan, tersebarnya Islam dan budaya mayoritas umat Islam di dunia tidak lepas dari aspek asawuf ini.

ArtikelLainnya

Merefleksikan Kemerdekaan Republik Indonesia

5 September 2022
218

Mari Menghitung Demokrasi dalam Angka

23 Agustus 2022
210

Bagaimana Memberikan Kontribusi pada Bangsa dan Negara

17 Agustus 2022
209

Gus Kamid: Apakah Wihdatul Wujud itu Sesat?

4 Juni 2022
248

Ruh Tuhan pada Diri Manusia

Perwujudan alam semesta beserta isinya (manusia) adalah manifestasi dari Allah Taala. Atau, bisa diibaratkan, alam semesta beserta isinya adalah (tajalliyat) Allah itu sendiri. Filsafat China menyebutnya kosong adalah isi; isi adalah kosong. Di dalam istilah susastra disebutkan, isi adalah bentuk (prosa, puisi, dan drama); bentuk adalah isi. Di sini, pengertian manunggal didapat dan menjadi muara tasawuf dalam istilah yang berbeda-beda antara fana, hulul, wihdat, ittihad, mahabbah, dan seterusnya. Adapun tahapan-tahapannya dapat dicapai melalui praktik-praktik thariqah. Ketika salik (pelaku thariqah) berusaha mencari muara tasawuf itu.

Syekh Abdul Karim Al Jilli membagi diri manusia kepada dua unsur, ketuhanan (lahut) dan kemanusiaan (nasut). Unsur ketuhanan itu yang disebut dengan ruh atau umat Hindu menyebutnya “Jnani”; sementara orang Jawa menyebutnya “Yoni”. Maka, tidak heran, jika kemudian ada penghormatan-penghornatan terhadap gunung, pohon, laut, dan sebagainya, karena menghormati unsur ketuhanan ini.

Khusus pada penciptaan Adam, disebutkan dalam Al Quran surat Al Hijr ayat 29;

فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ

Maka apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

Asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat tersebut menyebutkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya; yang dimaksud dengan bersujud kepada Adam pada hakikatnya bersujud kepada Allah Taala. Tapi, karena kebodohan, Iblis tak mau melakukan sujud yang diperintahkan oleh Allah itu.

Dengan sombong, Iblis berkata, “أنا خير منه، خلقتني من نار وخلقته من طين. Aku lebih baik darinya. Aku terbuat dari api sementara dia dari tanah liat.

Indonesia dan Ketuhanan

Dengan demikian, betapa Islam mudah diterima oleh suku-bangsa Nusantara, karena problematika ketuhanan sudah selesai. Secara budaya bisa berasimilasi dan meresepsi, dari segi keyakinan sudah ada kompromi dan revisi. Hanya problem politik saja yang belum selesai. Sehingga agama yang sejatinya bisa berkompromi dengan budaya dan masyarakat, justeru menjadi alat kepentingan-kepentingan politik tertentu.

Hal ini dapat dilihat dari hakikat perjuangan terhadap syariat Islam di Indonesia yang lebih bernuansa politis daripada perjuangan keadilan. Syariat Islam lebih dipandang sebagai ideologi daripada sebagai ajaran moral yang berbudaya.

Terbukanya kran reformasi telah memberi ruang terbuka untuk menafsirkan ideologi dengan cara yang lebih dinamis. Ideologi Pancasila yang tertutup pada masa Orde Baru hanya bisa ditafsirkan secara tunggal oleh negara sebagai Asas Tunggal. Namun, risiko dan konsekuensi keterbukaan tersebut justeru telah mengundang kehadiran liberalisme-sekuler.

Syariat Islam menjadi wahana baru sebagai alat ideologi untuk memperjuangkan hukum dalam pemahaman. Bukan Islam itu sendiri yang berarti keselamatan dan kedamaian. Tidak pula menghadirkan Syariat Islam yang mengajarkan tentang kemaslahatan dan prinsip-prinsip keadilan.

Dalam situasi yang kacau, tasawuf senantiasa hadir agar dapat menjadi gerakan moral untuk menegakkan kemaslahatan dan prinsip-prinsip keadilan dengan cara yang lebih santun dan beradab.

Sementara nasionalisme merupakan wujud budaya yang dilahirkan oleh pemikiran-pemikiran baik manusia yang didukung penuh oleh spirit ketuhanan yang dimiliki oleh agama. Dengan demikian, bukan model dan sistem sebuah negara yang menjamin kemakmuran dan keadilan, tapi tergantung manusia di dalam menunaikan ajaran-ajaran agama dan prinsip-prinsip budayanya.

Di dalam situasi ini, manusia dituntut untuk tidak lebih bodoh daripada Iblis dengan memandang ideologi secara lebih kritis sebagai buatan manusia. Dengan atas nama apapun, termasuk agama di dalamnya.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Nasionalisme
Artikel sebelumnya

Apakah Pancasila adalah Desa?

Artikel berikutnya

Buya Said: Behind the Text of Soekarno

Muhammad Sakdillah

Muhammad Sakdillah

A writer and culture activities.

Artikel Lainnya

Gus Kamid: Salafiyah adalah Konteks

4 Juni 2022
217

Jika sekarang di kanal-kanal YouTube banyak dijumpai ceramah-ceramah dan tuduhan-tuduhan terhadap istilah Al Salafiyah yang digunakan oleh pondok-pondok pesantren di Indonesia,...

Selanjutnya

Buya Uki Marzuki: Dan, Firaun pun Bertanah Air

20 Mei 2022
296

Sering-sering, ayat-ayat suci Al Quran tidak secara detil menyebutkan waktu dan tempat suatu peristiwa kejadian, meskipun yang menjadi objek peristiwa tersebut...

Selanjutnya

Terorisme: Merusak Perekonomian dan Sendi-sendi Kehidupan

Ilustrasi
8 Mei 2022
237

Bukan saja ketenangan dan kenyamanan yang dirusak oleh tindak-tindak terorisme, melainkan juga sendi-sendi kehidupan. Lalu, dari manakah munculnya terorisme? Dulu, tahun...

Selanjutnya

Nasionalisme adalah Puncak Spiritualitas Umat

24 April 2022
253

Jika ditanya, apa sumbangan terbesar Imam Al Ghazali (1111 Masehi) bagi dunia Islam? Dunia Islam di sini dalam pergertian luas mencakup...

Selanjutnya

Akan Lari Kemanakah Wajah Wahabisme?

22 April 2022
240

Setidaknya, masyarakat Indonesia bertanya, "Akan lari kemanakah wajah Wahabisme di Indonesia pascaperubahan sistem di Arab Saudi?" Hal ini setelah melihat kondisi...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Buya Said: Behind the Text of Soekarno

Buya Said Ungkap Kewalian Bung Hatta

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 45,501

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply