Bukan saja ketenangan dan kenyamanan yang dirusak oleh tindak-tindak terorisme, melainkan juga sendi-sendi kehidupan. Lalu, dari manakah munculnya terorisme?
Dulu, tahun 1981, terorisme dapat dipadamkan. Dengan gagah, pasukan komando saat itu berhasil menggagalkan aksi pembajakan pesawat Woyla.
Adapun identitas peristiwa pembajakan tersebut sebagaimana berikut:
Jenis Peristiwa
Peristiwa Woyla
Kode Pesawat
Garuda Airways 206
Jenis Pesawat
McDonnell Douglas DC-9-32
Nama Pesawat
Woyla
Penumpang
57
Registrasi
PK-GNJ
Tujuan Penerbangan
Pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang, menuju Bandara Polonia, Medan
Tanggal
28 Maret 1981
Lokasi Peristiwa
Bandara Penang, Malaysia, kemudian Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand
Pelaku Peristiwa
Kelompok Pasukan Jihad pimpinan Imron bin Muhammad Zein.
Peristiwa terorisme sering seperti diabaikan oleh masyarakat, karena sifatnya yang sporadik. Tidak terpublikasikan, kecuali setelah peristiwa berlangsung. Peristiwa terorisme berjalan senyap (silent) sehingga tanpa kewaspadaan tingkat tinggi dan upaya-upaya preventif akan sulit dilakukan pencegahan. Apalagi aturan yang menyebutkan: tindakan dapat dilakukan setelah terjadinya aksi. Asas praduga tak bersalah mesti dikedepankan senyampang belum ada bukti-bukti yang mengarah kepada aksi.
Tujuan terorisme adalah merongrong kewibawaan pemerintah dan negara. Undang-undang keamanan adalah menjaga simbol-simbol negara seperti kepala negara, pejabat negara, serta institusi-institusi dan perangkat-perangkat negara yang harus dilindungi.
Keamanan negara juga bertujuan melindungi masyarakat warganegara dari segenap ancaman, baik langsung maupun tidak langsung. Ancaman langsung seperti tindakan-tindakan kriminal biasa (ordinary crime) dan kriminal luar biasa (extraordinary crime). Terorisme termasuk pada kategori kriminal luar biasa karena berdampak pada ketenteraman umum. Sementara tidak langsung, seperti kegiatan-kegiatan ekonomi, bencana, atau budaya.
Budaya menjadi ancaman secara tidak langsung karena kekerasan dan ideologi kekerasan dapat merubah watak warganegara menjadi agresif. Sehingga berubah menjadi tindakan-tindakan yang membahayakan ketenteraman umum seperti ideologi kekerasan agama yang mengarah kepada keragaman dan keamanan negara
Terorisme pada dasarnya tidak hanya bersifat kekerasan fisik semata, melainkan diawali dari ide-ide yang mengarah kepada tindak-tindak kekerasan. Berpandangan intoleran, karena memiliki prinsip berbeda dari yang dianut oleh masyarakat umum.
Terorisme juga dapat mengancam perekonomian. Manakala keamanan negara terganggu, maka investasi dan perdagangan dapat pula terganggu. Dengan terganggunya investasi dan perdagangan, maka dapat pula merusak sendi-sendi kehidupan yang lain secara luas.
Cirebon, 7 Mei 2022.