• Terbaru
  • Populer
Foto Rischel Friedmann (paling kanan) dan keluarganya di rumah mereka di kota yang sekarang disebut Klaipeda, Lituania, tetapi saat itu berada di bawah kekuasaan Soviet. | KEPERCAYAAN AARON KOTLER

Yahudi: Sejarah Awal Perang Salib

9 Mei 2022

KHM Yusuf Hasyim: Pahlawan Pembaharu Pendidikan Pesantren

30 Maret 2025

Dunia Itu Mudah Jangan Dipersulit

10 Februari 2025

H Dadang Juhata Kesatria dari Kuningan Jawa Barat

10 Februari 2025

Komunitas sebagai Medan Kerja dan Belajar

7 Februari 2025

Pengaruh Media Massa dalam Menciptakan Citra Positif

4 Desember 2024

Petunjuk dan Mukjizat Al Quran (1)

24 Oktober 2024

Launching Kedai Abah Zhen di Sentra Kuliner Battembat

6 September 2024

Mewaspadai Tipudaya Mall dan Maal di Dunia

5 Juli 2024

Pesantren Pelopor Al Quran yang Dimadrasahkan

28 Juni 2024

Pesantren Sukunsari Cirebon Qurban Kambing

20 Juni 2024

Water Closed Masjid yang Terbuka 24 Jam

20 Juni 2024

Calon Gubernur Banten Kunjungi Sesepuh Cirebon

1 Juni 2024
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 22 Mei 2025
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Budaya dan Agama

Yahudi: Sejarah Awal Perang Salib

Muhammad Sakdillah Ditulis oleh Muhammad Sakdillah
9 Mei 2022
dalam Budaya dan Agama
A A
Foto Rischel Friedmann (paling kanan) dan keluarganya di rumah mereka di kota yang sekarang disebut Klaipeda, Lituania, tetapi saat itu berada di bawah kekuasaan Soviet. | KEPERCAYAAN AARON KOTLER

Foto Rischel Friedmann (paling kanan) dan keluarganya di rumah mereka di kota yang sekarang disebut Klaipeda, Lituania, tetapi saat itu berada di bawah kekuasaan Soviet. | KEPERCAYAAN AARON KOTLER

218
VIEWS

Dalam sejarah Perang Salib sedikit sekali atau barangkali tidak untuk memasukkan entitas Yahudi ke dalamnya. Dari kalangan sejarawan muslim, Perang Salib sering digambarkan dengan sosok Sultan Sholahuddin dari Dinasti Al Ayyubi yang menentang koalisi negara-negara Eropa, terutama Kekaisaran Bizantium. Sehingga yang muncul ke permukaan adalah perang antaragama (crusade). Padahal, suatu negara tidak memandang berapa banyak suku-bangsa atau agama yang berada di dalamnya. Misal, dalam koalisi yang dibuat oleh Rasulullah Saw pada Piagam Madinah terdapat beragam suku-bangsa dan agama. Bukan hanya kesepakatan di antara umat Islam saja. Kesulitan dalam memberi identitas pada Yahudi ini karena memang mereka tidak memiliki tanah air. Hal ini disebabkan karena Yahudi adalah sifat yang melekat pada suatu suku-bangsa dan agama. Dengan kata lain, orang beragama Yahudi sudah pasti orang Yahudi, sebaliknya (dalam alam yang lebih moderat) orang Yahudi belum tentu beragama Yahudi.

ArtikelLainnya

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023
149

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023
153

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
146

Warisan Keteladanan dari Masa Mpu Sindok

13 Juli 2023
153

Yahudi merupakan suku-bangsa dan agama yang tertutup. Agama Yahudi hanya dianut oleh orang-orang suku-bangsa Yahudi saja. Garis keturunan Yahudi hanya bisa diambil dari garis keturunan bapak. Dari garis keturunan ibu, orang bisa dikatakan bukan Yahudi lagi, kecuali ia menikah dengan sesama orang Yahudi lagi. Secara kesukuan, Yahudi hanya dihitung dari garis bapak saja, tidak garis dari ibu.

Pemikiran Yahudi moderat membolehkan suku-bangsa asing untuk memeluk agama Yahudi. Sehingga belakangan mereka terbagi kepada tiga kelompok. Pertama, Kaum Ashkenazim (plural) atau Ashkenaz (singular) berarti “Jerman” atau suku-bangsa Jerman. Yahudi Ashkenaz atau Yahudi Eropa (Timur) menggunakan bahasa Yiddish. Kelompok Yahudi Ashkenaz ini sudah hampir punah kecuali masih terdapat di Amerika Serikat dan Israel. Mereka terbilang Kaum Yahudi Totok.

Kedua adalah Kaum Sefardim atau Safardi adalah kelompok suku-bangsa Tiberias yang mendiami semenanjung Iberia (Andalusia), Spanyol. Kelompok Safardim ini untuk membedakan dengan kelompok Ashkenazi.

Ketiga adalah Kaum Mizrahim atau “Orang-orang dari Timur”. Maksudnya, suku-suku-bangsa dari Timur seperti Irak, India, dan Persia yang memeluk agama Yahudi. Termasuk juga pada kategori suku-suku-bangsa yang mendiami wilayah Maghrib (Afrika Utara). Dari segi genetik, Yahudi Mizrahim merupakan komunitas peranakan orang Yahudi dari era Babilonia di Asia Barat, Timur Tengah, dan Kaukasus.

Istilah “Mizrahim” dapat pula dinisbatkan kepada orang-orang Yahudi pada zaman dahulu yang bermigrasi di wilayah bagian timur Israel seperti negara-negara Timur Tengah, Afrika Utara, Asia bagian Tengah, India, dan sebagian kecil di Asia Timur. Mereka masih memiliki hubungan pertalian darah Yahudi sampai sekarang.

Asal Usul Yahudi

Baik agama maupun etnis (suku-bangsa) Yahudi berasal dari anak keturunan Nabi Ibrahim As. Nama Yahudi dinisbatkan kepada Yahuda putera Nabi Yakub As (saudara Nabi Yusuf As) putera Nabi Ishak As putera Nabi Ibrahim As. Nama lain dari Nabi Yakub As adalah Israel. Dengan demikian, nama Yahudi identik dengan sebutan bagi sebuah agama sekaligus suku-bangsa yang terikat dalam tradisi yang turun temurun.

Suku-bangsa/agama Yahudi tersebar luas secara genetik di dunia. Namun, secara eksklusif agama totok (Ashkenazi) Yahudi hanya diamalkan oleh kelompok yang tertutup. Meskipun, susastra yang berkembang dari suku-bangsa Yahudi juga menjadi landasan bagi susastra Islam maupun Nasrani.

Dalam pandangan Qabbala (Mazhab tertua agama Yahudi), suku-bangsa/agama Yahudi sama tuanya dengan sejarah Nabi Adam As. Meskipun mulai dapat tempat manakala Nabi Ibrahim As lulus dari ujian-ujian ketauhidan dari Allah Taala sehingga mendapat anugerah Tanah Kanaan (Israel) yang meliputi negara-negara Libanon, Palestina, Israel, Suriah, sebagian Yordania, dan sisi Timur Laut Mesir pada peta zaman sekarang. Tanah Kanaan tersebut diperuntukkan kepada Nabi Ishaq As dan anak keturunannya.

Israel Terpecah Dua

Kanaan bin Ham bin Nuh adalah nama yang disematkan untuk tanah Israel tersebut. Tanah Kanaan dijanjikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim (Abraham) sekitar 2000 sebelum Masehi.

Setelah Nabi Ibrahim As wafat, Tanah Kanaan dikuasakan kepada dua orang puteranya: Nabi Ismail As dan Nabi Ishaq As. Dari Nabi Ismail As kemudian menurunkan suku-bangsa Arab, sementara Nabi Ishaq As menurunkan dua orang putera, Esau dan Nabi Yakub As.

Nabi Yakub As memiliki empat orang istri yang melahirkan suku-bangsa Israel.

Dari Laya (istri pertama), melahirkan Raubin, Syam’un, Lawai, Yehuda, Yashaki, dan Zabuloun.

Dari Rahil (istri kedua), melahirkan Yusuf dan Benyamin.

Dari Zalfah (istri ketiga, budak dari Laya), melahirkan Jadd dan Ashir.

Sementara Balhah (istri keempat, budak dari Rahil), melahirkan Dann dan Naftaley.

Berikutnya generasi Nabi Daud As, Nabi Sulaiman As, Rehabeam (suku-bangsa anak turun dari Yehuda) dan Yerobeam (suku-bangsa Efraim dari Nabi Yusuf As).

Berikutnya generasi Nabi Daud As, Nabi Sulaiman As, Rehabeam (suku-bangsa anak turun dari Yehuda) dan Yerobeam (suku-bangsa Efraim dari Nabi Yusuf As).

Ketika Rehabeam menjadi raja Israel (922-915 SM), persekutuan raja-raja Israel terpecah menjadi dua. Pertama, Kerajaan Israel Utara (Samaria) yang dipimpin oleh Yerobeam. Kedua, Kerajaan Israel Selatan (Yerussalem) yang dipimpin oleh Rehabeam.

Dari ramalan Ahia, ahli nujum Nabi Sulaiman As, adalah, Yerobeam akan mendapat dukungan dari 10 suku-bangsa Israel sementara Rehabeam akan didukung oleh dua suku-bangsa Israel lainnya. Mendengar ramalan yang kurang adil tersebut, Nabi Sulaiman As pun memerintah bunuh Yerobeam. Namun, usaha tersebut gagal dan Yerobeam lari, meminta suaka kepada Sisak, Ptolemy (Firaun) di Mesir.

Pada masa berikutnya, setelah Nabi Sulaiman As wafat, anak keturunan Yeeobeam musnah, hanya sampai kepada puteranya, Nadab. Pada 909 Masehi, Nadab beserta anak keturunannya dibunuh oleh Baesa (suku-bangsa anak keturunan Isakhar bin Yakub).

Kutukan Ham

Bila melihat latar belakang sejarah yang bersumber dari Al Kitab, maka umat Islam pada dasarnya tidak memiliki keterlibatan apapun di dalam perang agama antara kaum Yahudi dan kaum Nasrani. Umat Islam (terutama suku-bangsa Arab) melalui anak turunan Nabi Ismail As telah mendapat warisan Kakbah beserta tanah Jazirah Arab (Hijaz).

Invasi suku-bangsa Makedonia, Yunani, telah menempatkan Dinasti Ptolemy (Firaun), salah seorang Jenderal Alexander the Great, menduduki wilayah Mesir. Anak keturunan Yakub bin Ishak diperbudak di Mesir. Sampai akhirnya Allah Taala mengutus Nabi Musa As untuk membebaskan mereka, kembali ke Tanah Kanaan (Israel).

Di sana, Nabi Musa As menerima Wahyu di Bukit Tursina, sementara suku-suku-bangsa Israel mendirikan Kemah Suci di Kota Silo selama 300 tahun guna menghalau musuh. Dan, ketika keimanan suku-bangsa Israel mulai merosot, Allah Taala pun mengizinkan suku-bangsa Palestina merebut Kemah Suci tersebut.

Suku-bangsa Israel mengajukan permohonan kepada Nabi Samuel agar mereka dipimpin oleh seorang raja yang kuat. Nabi Samuel pun menobatkan Raja Saul (Tholut) dari suku-bangsa Benyamin. Dan, ketika Raja Saul terperangkap ke dalam pelanggaran hukum yang telah ditetapkan Allah Taala, akhirnya Nabi Samuel menggantikannya dengan Nabi Daud As dari suku-bangsa Yehuda.

Demikian, menurut kisah Israiliat, hal ini tidak terlepas dari kutukan Nabi Nuh As terhadap Ham, puteranya, yang telah melakukan maksiat. Namun, malah tertimpa kepada cucunya, Kanaan.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Yahudi
Artikel sebelumnya

Kekaisaran Kartago: Sejarah Awal Perang Salib

Artikel berikutnya

Jurus Patpel KHA Zahruddin Syambasi Membangun Pesantren

Muhammad Sakdillah

Muhammad Sakdillah

A writer and culture activities.

Artikel Lainnya

Harlah Dan Bedah Buku Samber Nyowo Di Rumah Masa Kecil Presiden Sukarno

Buku Samber Nyowo
6 April 2023
202

Bedah buku Samber Nyowo akan digelar pada malam tasyakuran hari lahir (harlah) Pangeran Samber Nyowo ke-298 di Situs Ndalem Pojok rumah...

Selanjutnya

Keprihatinan Buya Husein Muhammad pada Aspek Budaya

9 Januari 2023
157

Sedikit tapi mengena. Buya Husein Muhammad mengemukakan perlunya kerja kerja penerjemahan. Karena, dengan kerja kerja penerjemahan tersebut pengetahuan dan budaya dapat...

Selanjutnya

Mazhab Syafi’i: Dari Mekah, Baghdad, hingga ke Mesir

27 Desember 2022
182

Tradisi referal telah menjadi salah satu ciri suku-bangsa Arab karena memiliki ingatan yang kuat. Mereka bisa hafal silsilah nenek moyang hingga...

Selanjutnya

Mazhab Maliki: Dari Madinah, Damaskus, hingga ke Cordova

26 Desember 2022
173

Dokumentasi hadis Rasulullah Saw bermula di Madinah ketika kitab Al Muwattha lahir dari tangan Imam Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki. Sebagian...

Selanjutnya

Memaknai Desember Bulan Gus Dur

6 Desember 2022
166

Hak hak adat (ulayat) memiliki aturan tersendiri di dalam khazanah dan referensi hukum di Indonesia. Hukum Adat di samping Hukum Islam...

Selanjutnya

Terkuak, Ini Jawaban Teka Teki dan Asal Usul Dapunta Hyang

Foto koleksi pribadi Andri Novanto Musirawas
12 November 2022
410

Satu suku-bangsa sudah dianggap maju apabila memiliki aksara sendiri. Tidak semua suku-bangsa yang ada di Nusantara memiliki aksara sendiri. Meskipun, memiliki...

Selanjutnya

Memanusiakan Jejak Jejak Sejarah Sriwijaya

11 November 2022
162

Menarik jejak petualang Manusia Sumatera coba dianalisis dengan memanusiakan jejak jejak sejarah Sriwijaya dalam tulisan ini. Para sejarawan sering menulis menurut...

Selanjutnya

Mengenal Kata Santri di Indonesia

21 Oktober 2022
147

Setiap kata pada dasarnya tidak bisa berdiri sendiri yang tiba tiba turun dari langit. Setiap kata memiliki ruang realitas sejarahnya sendiri,...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Jurus Patpel KHA Zahruddin Syambasi Membangun Pesantren

Palestina: Sejarah Awal Perang Salib

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
terlama
terbaru paling banyak dipilih
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply