Setiap warga bangsa Indonesia ingin menjadikan anak mereka terdidik secara agama sebelum mereka menuntut ilmu dan pengetahuan secara luas. Maka, tidak heran, jika dari Sabang sampai Mereuke, dari Miangas hingga ke pulau Rote, tumbuh lembaga-lembaga pendidikan agama secara tradisional. Dikatakan tradisional, di samping karena berlangsung secara turun temurun, juga diselenggarakan secara bergotong royong.
Bagi setiap muslim di Indonesia terbersit keinginan untuk menitipkan putera-puteri mereka di pondok pesantren. Bagi mereka, pondok pesantren di samping biayanya terjangkau, kualitas yang terjamin mutunya, mendidik kemandirian, serta kelengkapan ilmu-ilmu yang bakal di dapat.
Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren besar yang menjadi impian. Banyak anak-anak di seantero Indonesia yang bercita-cita menimba ilmu di sana. Di samping sudah dikenal luas di seantero dunia, Pesantren Tebuireng juga dikenal terus berbenah dalam merespon perubahan zaman. Kendati, setiap zaman memiliki tokohnya sendiri-sendiri.
Pesantren Tebuireng, meskipun terus menambah sarana dan prasarana pendidikan, serta kemajuan-kemajuan keilmuan mutakhir, tetapi dalam identitas kepesantrenan tetap mempertahankan diri dengan ciri khasnya.
Dari segi kualitas, tidak sedikit Pesantren Tebuireng melahirkan generasi yang mumpuni di bidang masing-masing. Bekal yang diterima selama mesantren di Tebuireng dapat menjadi jaminan, parasantri alumni dapat menempatkan diri sesuai porsi dan kapasitasnya berguna bagi masyarakat. Kendati tidak sedikit, santri-santri Pesantren Tebuireng di kemudian hari menjadi tokoh-tokoh berkaliber nasional maupun internasional.
Terakhir, keberkahan dapat mesantren di Pesantren Tebuireng merupakan keistimewaan tersendiri. Karena, dari Pesantren Tebuireng lahir tokoh-tokoh berkelas dunia seperti Hadratussyekh KHM Hasyim Asyári sebagai peletak dasar kemerdekaan Republik Indonesia, KHA Wahid HAsyim (pemersatu bangsa), dan KH Abdurrahman Wahid, bapak yang dikenal humanis dan pembela kaum minoritas.
Pengabdian Pesantren Tebuireng tidak sebatas di Kabupaten Jombang saja sebagai pusatnya. Kini, Pesantren Tebuireng telah memiliki beberapa cabang di seluruh Indonesia. Sehingga minat untuk mesantren penuh berkah ini dapat dicapai dan ditempuh dalam jarak yang relative lebih dekat. Cabang-cabang tersebut tidak mengurangi kualitas dan standar pendidikan yang telah menjadi program Pesantren Pusat bertahun-tahun sejak berdiri. Kualitas tersebut dapat dilihat dari aspek penguasaan turats (warisan) keilmuan melalui kitab kuning dan khazanah lainnya.