Sebuah perjalanan dapat dimaknai apa saja dalam kehidupan sehari hari. Sebab, perjalanan adalah bagian terpenting dalam hidup itu sendiri. Sejak dini, selain berbicara, seorang anak selayaknya sudah mulai dilatih untuk berjalan. Ada kekhawatiran manakala seorang anak tidak bisa berjalan secara normal. Namun, yang lebih penting adalah perjalanan dalam makna spirit, semangat yang terkandung di dalamnya, karena sebuah perjalanan, jauh dekatnya, tidak terlepas dari rasa lelah dan jerih payah fisik dan jiwa. (Red.)
Sebuah perjalanan, bermakna berbeda pada setiap individu. Setiap orang punya hak untuk memaknai perjalanannya dengan apa yang dia rasakan. Bahagia. Susah ataupun senang. Manusia punya penilaian sendiri sendiri.
Ada yang memaknai perjalanan yang menyenangkan adalah yang sesuai dengan apa yg dia harapkan. Mulai dari standar senang dan tidaknya. Semua dia yang menentukan. Sehingga jika tidak sesuai dengan apa yg dia tentukan, dia dengan mudah memaknai perjalanan itu, kurang memuaskan.
Namun, ada pula manusia yang tidak demikian. Sebaliknya, dia menikmati apapun yang dia terima selama perjalanan. Karena, dia tidak fokus pada apa yang dia terima, tetapi lebih kepada siapa yang mengajaknya atau yang membersamainya. Maka, perjalanan sesusah ataupun sebahagia apapun, dia hanya tahu, yang mengajaknya, amat menyayangi dirinya.
______
Memaknai sebuah perjalanan atau juga menjalaninya butuh banyak ilmu. Butuh banyak bekal untuk jasmani dan ruhani. Kita perlu banyak membekali diri agar selalu berbaik sangka pada yang telah mengajak kita dalam “berjalan”. Agar kelak, kita tidak mengecewakanNya.
Dan, lalu berkata, “Ah, betapa menyenangkan perjalanan ini.”
Kemudian, Sang pemilik menjawab, “masuklah ke dalam hamba hambaKu.”
____
Sungguh, bukan bagaimana caranya kita sampai kepada tujuan, ataupun apa yang kita naiki selama dalam perjalanan. Dia hanya peduli, bahwa kita telah “sampai” pada tujuan, dan berkata, “terima kasih sudah memberi saya perjalanan yang sempurna”.
Inilah, puncak dari status hamba dari seorang makhluk yang hanya mampu bersyukur kepada penciptaNya. Semoga bermanfaat di dunia dan di akhirat!
Matur nuwun Gusti, matur nuwun sanget.
Surabaya-Yogya.
2-3 Februari 2024.