Keluarga besar Thoriqoh Shiddiqiyyah se-Indonesia membangun Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia dan menggelar upacara dua kali pada bulan Agustus 2022 ini. Kegiatan itu dalam rangka mensyukuri nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan Ulang Tahun berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 18 Agutus 1945. Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Shiddiqiyyah telah mengeluarkan surat himbauan No.INS.228/DPP.00/VIII/2022 tentang Penyelenggaraan Do’a dan Upacara Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Upacara berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-77.
“Acara ini bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa kebangsaan dan rasa cinta tanah air Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di tengah menipisnya rasa kebangsaan dan patriotisme akibat dampak negatif arus globalisasi dan modernisasi, ” kata Joko Herwanto Ketua Umum DPP ORSHID sebagaimana disampaikan dalam Tasyakuran Penyampaian Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022.
“Peristiwa tanggal 17 Agustus 1945 dan 18 Agustus 1945 adalah cikal bakal dan merupakan momentum suci dan sakral untuk menumbuhkembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kalau kesempatan ini disia-siakan kita akan rugi besar. Untuk itulah Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah di seluruh Indonesia menggelar upacara dua kali karena memang ada dua nikmat besar dari Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa. Yang pertama nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia dianugerahkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Yang kedua, berselang sehari kemudian, pada tanggal 18 Agustus 1945 kita bangsa Indonesia dikaruniai nikmat berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mensyukuri nikmat Alloh adalah perintah Allah Ta’ala. Jadi kami mengadakan dua peringatan ini karena dorongan perintah Alloh. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman, dan setiap orang yang beriman wajib bersyukur.” lanjut Joko.
“Dua hari yang mengandung nikmat besar ini yaitu Hari Kemerdekaan Bangsa dan Hari Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini perlu digaungkan karena hikmah besar yang terkandung dibaliknya. Hikmah memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus diantaranya adalah menumbuhsuburkan kesadaran berbangsa yang harapannya ke depan bangsa Indonesia makin kuat, jauh dari perpecahan, mewarisi sifat patriotisme, nilai-nilai luhur kebangsaan dan keagungan budaya bangsa sehingga warisan luhur bangsa akan makin kuat dan berkembang.”
Joko menguatkan, “Sedangkan hikmah memperingati Hari Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, 18 Agustus akan tumbuh subur kesadaran bernegara. Kesadaran bernegara ini penting agar semua warga negara turut menjaga dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cinta yang semakin kuat dan abadi selama-lamanya. Karena tanpa cinta, robohlah sebuah negara.”
Sebagai wujud syukur atas dua karunia besar, karunia agung Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Republik Indonesia, warga Shiddiqiyyah se-Indonesia melaksanakan serangkaian kegiatan yaitu doa sujud syukur selama 3 hari berturut-turut pada 17-18-19 Agustus, santunan anak yatim dan fakir miskin, pembangunan Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah, upacara bendera pada tanggal 17 Agustus dan 18 Agustus.
Warga Shiddiqiyyah bersama masyarakat sekitar di seluruh Indonesia bergotong royong membangun Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah di daerahnya masing-masing. Kegiatan ini dikoordinir oleh Organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Alloh Shiddiqiyyah atau disingkat Dhibra Shiddiqiyyah.
“Dana dan tenaga pembangunan rumah layak huni ini murni dari Warga Shiddiqiyyah sendiri dan para donatur serta relawan dari masyarakat sekitar.” tegas Nyai Shofwatul Ummah Ketua Umum Dhibra Shiddiqiyyah. “Kita sebagai warga Thoriqoh Shiddiqiyyah telah diarahkan cara mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia dengan membangun Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah untuk dipersembahkan kepada saudara-saudara kita bangsa Indonesia yang belum dan tidak mempunyai rumah yang layak huni.”
Nyai Shofwatul, istri Kyai Muhammah Muchtar pimpinan Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiiqyyah Losari Ploso Jombang menyampaikan , “Pada peringatan Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-77 tahun ini telah dibangun Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah sejumlah 131 Unit tersebar di 93 kota/kabupaten dalam 14 provinsi. Sementara total Santunan Pembangunan Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah dalam Rangka Tasyakkuran Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dari awal hingga tahun ini sejumlah 1532 unit dengan nilai lebih dari 63 milyar.”
Selain pembangunan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah dalam rangka mensyukuri nikmat kemerdekaan yang dikoordinir oleh Dhibra Shiddiqiyyah, juga dibangun rumah layak huni dalam rangka tasyakuran Sumpah Pemuda dibawah koordinasi Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID). Ada 145 unit rumah, senilai kurang lebih 5 milyar yang telah dipersembahkan oleh Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah dalam rangka Tasyakuran Sumpah Pemuda.
Keseluruhan pembangunan rumah syukur layak huni yang dipersembahkan warga Shiddiqiyyah dalam rangka mensyukuri Kemerdekaan Indonesia dan hari Sumpah Pemuda berjumlah 1677 unit dengan total nilai 69 milyar rupiah.