• Terbaru
  • Populer

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 21 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

Zoel Kanwa Ditulis oleh Zoel Kanwa
2 September 2022
dalam Sejarah dan Sastra
A A
332
VIEWS

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah:

وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا عين ما جهله

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

Arti bebasnya, “Aku tidak seperti yang kau pahami, Aku seperti yang tidak kau pahami.”

Firman Allah yang non-Qurani ini seolah menguatkan doktrin sebagian ulama sufi bahwa tidak ada seorang pun yang bisa memahami Allah kecuali Dia sendiri لا يعرف الله إلا الله. Doktrin ini memang tampak hebat dan keren tetapi problematis. Sebab, dengan demikian, Allah menjadi sama sekali tak terpahami. Pertanyaannya adalah untuk apa keberadaan Tuhan jika tak bisa dipahami oleh hamba-Nya?

Karena itu, lalu muncul doktrin kedua yang mengatakan bahwa Allah bisa dipahami oleh manusia. Ini sesuai dengan tujuan penciptaan makhluk, yaitu untuk mengenal Sang Maha Segala. Andai saja Allah tetap sendiri, maka selamanya Dia menjadi كنزا مخفيا ; Harta Kekayaan yang Tersembunyi.

Jadi, dalam doktrin kedua ini, Allah bukan saja bisa dipahami, bahkan keberadaannya wajib diketahui. Sudah barang tentu wajib di sini bermakna subjektif dan relatif. Bukan mutlak yang serba tetap atau permanen.

Sejauh yang saya tahu, dalam Al Quran sendiri tidak ada definisi tentang siapa Allah itu secara eksplisit atau tegas. Allah lebih senang menyatakan bahwa diri-Nya itu Maha Dekat (Qarib) dan menjamin akan mengabulkan setiap doa dan harapan hamba-hamba-Nya selama mereka mau meminta. Tentu saja, doa tersebut harus memenuhi syarat di antaranya harus diawali dengan pujian kepada Allah, sholawat kepada Rasulullah saw, dan diakhiri dengan sholawat lagi dan juga tidak boleh mendikte Allah swt.

Tentang larangan mendikte Allah ini memang ada hadis Qudsi-Nya.

عبدى اطعنى فيما أمرتك ولا تعلمنى بما يصلحك

“Wahai hamba-Ku, taatlah kepada-Ku dan janganlah kau mendikte Aku apa yang baik untukmu.”

Tentang berdoa ini juga, ada unsur problematisnya. Ada seorang ulama sufi yang tidak mau berdoa seumur hidupnya lantaran malu kepada Allah. Bukankah Allah sudah terlalu baik dengan kita? Namun, jika seorang hamba tidak mau berdoa, maka ia dikhawatirkan akan dicap sombong oleh Allah. Lalu, bagaimana? Saran saya, tetaplah berdoa demi mengamalkan ayat suci, tetapi jangan coba coba mendikte Allah swt. Itu namanya “su’ul adab”, kurang tahu sopan santun kepada Allah.

Bagaimana Mendekati Allah?

Mendekati Allah memang gampang gampang susah. Sebab, kita tidak pernah tahu Wujud-Nya seperti apa. Tentu saja, selaku hamba-Nya, kita ingin bisa melihat Wajah-Nya selama hidup di dunia ini, dan bukan di akhirat saja. Tapi, Tuhan memang “jual mahal” kepada kita. Wajar, kita memang bukan nabi ataupun wali seperti Al Nafari. Lagi pula, andaikan Allah tampakkan Zat-Nya mungkin kita juga tidak kuat sebagaimana Nabi Musa as yang jatuh pingsan sebelum melihat-Nya di bukit Tursina.

Dengan demikian, pilihan terbaik adalah terus berusaha memahami Allah agar menjadi benar benar dekat dengan-Nya, dan bukan merasa sok dekat dengan-Nya.

Tentang memahami Allah ini, patut diberi catatan tersendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad saw melarang kita berpikir tentang Zat Allah dan beliau menyuruh kita hanya sebatas memikirkan atau tafakur tentang makhluk ciptaan-Nya saja. Hal ini dikarenakan akal kita yang terbatas takkan mampu menalar Yang Maha Tak Terbatas. Karena itu, memahami  Allah di sini hanya agar kita tidak gagal paham siapa Dia sebenarnya.

Saya pribadi “mendefinisikan” Allah itu adalah Allah. Dia bukan persepsi kita tentang-Nya, bukan tafsir kita tentang-Nya, bukan ilmu kita tentang-Nya. Apalagi khayalan kita tentang-Nya. Allah adalah Allah, titik! Selebihnya, hanyalah tafsir dan persepsi kita yang relatif dan subjektif tentang Diri-Nya.

Tafsir dan persepsi kita ini pun harus kita kritisi setiap saat lantaran kita bisa jatuh ke dalam syirik, setidaknya syirik khafi (samar samar).

Dalam Al Quran, dengan tegas Allah menyatakan “,ليس كمثله شئ”. Tidak ada yang semisal dengan Allah. Kata Sayidina Ali, “Setiap ada lintasan pikiran di hatimu tentang Allah, pada saat yang sama Dia terlepas dari pikiranmu tersebut.”

Rasulullah saw bersabda: كلكم فى ذات الله حمقا. Tentang Zat Allah kita semua bodoh. Dengan rendah hati, beliau berucap, سبحانك ماعرفناك حقا معرفتك. Maha Suci Engkau, aku tidak tahu siapa Engkau yang sesungguhnya.

Rasulullah saw sebenarnya ingin mengajari kita untuk bersikap hati hati ketika kita “membahas” tentang Zat Allah. Bukan berarti beliau tidak kenal Allah. Sebab, kalau beliau saja tidak kenal hakikat Allah, bagaimana dengan umatnya yang sekarang jumlahnya lebih dari satu setengah miliar? Wallaahu A’lamu bisshawaab.

Al Faqir waljaahil,

Akhikum Dzulmanni Al Banjari

Tag/kata kunci: Allah
Artikel sebelumnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

Artikel berikutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

Zoel Kanwa

Zoel Kanwa

Tuan Guru Dzulmanni Al Banjari tinggal di Tabalong, Kalimantan Selatan. Penulis, editor, guru, dan santri yang aktif di masyarakat.

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya

Sejarah Wali Nusantara (Bagian Dua)

2 September 2022
237

Wong mauludan munine weke Syiah. “Haa” Panjenenganipun, napa, Sayyidina al-Ayyubi niku, napa wong Syiah, napa wong Suni? Sing wonten maulud kabeh...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,784

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply