Tebuireng-Net26.id Organisasi sebagai bentuk kerja tim merupakan program awal di Pondok Pesantren Madrasatul Quran (MQ Tebuireng). Hal ini bukan saja bertujuan ingin membentuk karakter sejak dini, melainkan melatih kemampuan (skill) individu. Bedanya, di MQ Tebuireng, pembentukan karakter ini sangat lekat dengan pembangunan spiritualitas. Khususnya, khatmil Quran 30 juz.
Sandaran spiritual melalui khatmil Quran dilaksanakan diantaranya secara serentak dalam rangka membangun semangat kesuksesan dan kelancaran proses PAT (Penilaian Akhir Tahun). PAT yang sejatinya dilangsungkan pada hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2022.
Dengan harapan, seluruh siswa dan para guru MTs MQ senantiasa mendapat keberkahan, kesehatan, kelancaran, dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas.
Prosesi diawali dengan acara Pelantikan Ketua dan Pengurus OSIS MTs Madrasatul Quran Tebuireng.
Dari laman FB MTs MQ didokumentasikan; pelaksanaan khatmil Quran dilakukan serentak dengan metode satu kali hataman di setiap kelas. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala MTs MQ, Fuad Taufiq, MPdI, Gus Aziz Muslim, serta Ustad Jalaluddin selaku pembina organisasi kesiswaan.
Kegiatan ini memerlukan persiapan panjang sejak beberapa bulan silam. Setelah melalui prosesi pemilihan ketua baru kemudian kepengurusan OSIS resmi dilantik.
Dari kepengurusan baru OSIS ini diharapkan lebih progresif, membawa kemanfaatan bagi para siswa, serta banyak prestasi yang dihasilkan. Dengan demikian, akan tumbuh mental-mental pejuang dalam meningkatkan mutu dan kualitas pribadi, baik lahir maupun batin.
Sebagaimana diketahui, MTs MQ merupakan salah satu unit pendidikan di bidang sekolah di bawah asuhan KH Abdul Hadi Yusuf. Pondok Pesantren Madrasatul Quran membidangi beberapa program pendidikan formal seperti SMP, MTs, dan MA. Di samping program khusus menghapal Al Quran (tahfidh), baik bil ghaib maupun bil qiraah (Qiraah Sab’ah).
Program pendidikan sekolah maupun madrasah merupakan salah satu metode di dalam kelengkapan seorang muslim, khususnya santri-santri Madrasatul Quran, untuk membuka cakrawala ilmu Al Quran yang tidak terbatas. Sesuai dengan cita-cita para pendiri (muassis) agar menghapal Al Quran, lafdhan wa ma’nan wa amalan. Al Quran dihapal secara lisan, mengerti maknanya, serta implementatif dalam semua bidang kehidupan.