Judul : Sebuah Biografi KH Ahmad Musta’in Syafi’ie
Pengantar : M. Alaika Salamulloh
Penulis : M Junaidi
Cover : Ismail
No. ISBN : 9786025176649
Penerbit : Alfa Media Insani
Tahun terbit : 2023
Halaman : xi + 121
Kategori : Biografi-Metodologi-Tafsir
Pemesanan via WA : +62 877-2855-6301
Bagi KHA Musta’in Syafi’ie, menafsirkan Al Quran tidak sekadar memindahkan pendapat pendapat secara tertib akademis dari argumentasi ulama ulama tafsir terdahulu, melainkan yang lebih esensial adalah memanusiakan teks Al Quran ke dalam Tafsir Aktual. Hal ini diperjelas oleh Moh. Alaika Salamulloh dalam “Pengantar”nya pada buku Sebuah Biografi KH Ahmad Musta’in Syafi’ie. Bagi Gus Alex, demikian nama panggilannya, “Sebagai ulama, Kiai Ahmad Mustain tentu tabahhur dalam bidang ilmu tafsir. Penguasaan terhadap kitab kitab tafsir tak perlu diragukan. Sebelum menyajikan Tafsir Al-Quran Aktual, mesti beliau sudah menelaah beragam khazanah tafsir, dari yang klasik hingga modern. Meski begitu, beliau enggan kalau hanya mereproduksi penafsiran mufassir lain. Beliau tidak ingin ada pengulang ulangan penafsiran. Butuh pemahaman susastra yang leih manusiawi. Memanusiakan teks Al Quran. Pembacaan para ulama terhadap Al Quran dijadikan sebagai pembanding dan pijakan untuk memproduksi tafsir sendiri yang khas beliau. Sebuah tafsir yang baru dan aktual. Tafsir yang kontekstual dan membumi dengan kondisi saat ini. Tafsir yang bisa menjawab problem problem zaman.”
Argumentasi Gus Alex tentang memanusiakan teks Al Quran ke dalam Tafsir Aktual tersebut cukup beralasan agar sebuah tafsir dapat terimplementasi ke dalam hidup nyata, meskipun tak jarang terdapat bias ideologis di dalamnya. Kendati demikian, bias ideologis tersebut dapat dibaca secara lebih arif dan manusiawi. Sebuah tantangan bagi seorang mufasir agar tidak terjebak pada sentimentil sikap. Justru, dengan ideologi tersebut, seorang mufasir yang terikat pada ruang dan waktu tertentu dalam style dan gayanya memerlukan sebuah “kesadaran pembacaan”. Dari memori memori sederhana pembacanya.
Di samping itu, menjadi seorang kiai di Indonesia memerlukan kejeniusan tersendiri. Di dalam memanusiakan teks Al Quran ke dalam Tafsir Aktual tersebut, Kiai Ahmad Musta’in mampu berpikir nyeleneh dan tak terpikirkan oleh khalayak, bahkan mufasir Al Quran pada umumnya. Kejeniusan Kiai Ahmad Musta’in tersebut dipertegas oleh Gus Alex di dalam buku ini.
Oleh karena itu, pendekatan susastra sudah saatnya dibaca dari berbagai aspek keilmuan seperti sosiologi, fenomenologi, antropologi, linguistik, dan lain lain. Begitu pula dengan tafsir Al Quran. Tafsir susastra Kiai Ahmad Musta’in menjadi fenomena menarik karena lahir dari rahim intelektual yang penuh dengan kemajuan intelektualitas, tapi mengandung susastra yang tak kalah baiknya.
Sebagaimana diketahui, Tafsir Al Quran Aktual sebagai wujud penafsiran yang lahir dari latar intelektual Kiai Ahmad Musta’in dalam lingkungan sastra Tebuireng yang mengikat.
Kiai Ahmad Musta’in memiliki latar belakang pendidikan yang tidak mewah selayaknya kaum intelektual kebanyakan. Ia hanya menimba ilmu tidak jauh dari kampung halaman, kemudian hijrah ke Madiun dan Tebuireng. Paling jauh ketika ia menyelesaikan strata pendidikan S2 dan S3 di Yogyakarta. Buku ini disajikan sebagai pintu pembuka bagi tafsir sastrawi yang dikembangkan oleh Kiai Ahmad Musta’in yang memerlukan landasan landasan metodologis dan pendekatan bagi para peneliti.
Fenomena Tafsir Al Quran Aktual sebagai “wiridan” Kiai Ahmad Musta’in yang secara berkala terbit di media massa dan mimbar mimbar khutbah merupakan ungkapan diri pribadi dalam kerangka pribadi ketika menghadapi realitas pada masanya. Meskipun, dalam pandangan tafsirnya, Kiai Ahmad Musta’in senantiasa membuka dengan pendapat pendapat mazhab dan tipologi akademik. Secara logis, Kiai Ahmad Musta’in juga berpegang pada pendapat pendapat mayoritas (jumhur) ulama. Tidak nyeleneh. Namun, ada greget dari pendapat pendapat kontekstual yang dimunculkan dalam tafsir susastra Kiai Ahmad Musta’in secara unik dan genetik. Apa yang dipikirkan sangat “genuine” (jenius) dengan membawa pesan pesan problem solving.