Sosok kiai muda yang cukup kharismatik ini memang sangat berbeda dengan yang lain. Tidak hanya cerdas, alim, enerjik, kritis secara keilmuan, dan harakah tapi lebih dari itu kecintaannya terhadap dakwah Al Quran di masyarakat, terutama di bidang pendalaman dan pengembangan “Qiraah Muwahhadah” patut mendapat apresiasi yang luar biasa. Waktu, tenaga, materi, dan fikiran telah tercurahkan sepenuhnya untuk meneliti, menggali, dan mengembangkan konsep Qiraah Muwahhadah secara utuh sampai lahirlah Metode “Al Murottal ” yang bisa dinikmati oleh masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya Jawa Timur, seperti yang dicita-citakan oleh Almarhum KHM Yusuf Masyhar, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran, Tebuireng, Jombang.
Saat penulis (red) berkunjung ke pondok pesantren Gus Muhib demikian sapaannya, tepatnya Pondok Pesantren Mambaul Quran, Dusun Gempol, Sampurno, RT. 03 RW. 04, Porong, Sidoarjo, kami menemukan hal yang sangat menarik ketika pola pendidikan yang diterapkan di pesantren tersebut memiliki nilai plus yang luar biasa. Santriwan maupun santriwati yang masih berusia dini tidak hanya dibekali dengan Fashahat Al Quran ala MQ Tebuireng saja, tetapi juga dilengkapi dengan sistem pendidikan modern yang memadukan antara Al Quran, sains, teknologi, soft skill, sekaligus penguasaan bahasa, baik Arab maupun Inggris. Dari pola pendidikan yg terintegrasi dan modern seperti ini diharapkan mampu melahirkan generasi terdidik penghafal Al Quran berakhlak mulia, cerdas, terampil, dan berprestasi. Tentunya, hal inilah yang diharapkan dan diinginkan oleh orangtua, terutama bangsa dan negara ketika persaingan zaman di masa yang akan datang begitu tajam dengan kemajuan sains dan teknologi yang sangat pesat. Generasi yang tidak saja kokoh secara spiritual, hafiz Al Quran tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman modern seperti saat ini.
Melalui Pondok Pesantren Mambaul Qur an dan SD SMP Hafidz Al Quran, Porong, Sidoarjo ini, Gus Muhib mewakafkan dirinya berkhidmat untuk Al Quran dan umat. Fikrah dan harakah Hadratussyekh KHM Hasyim Asy’ari, Tebuireng, dan KHM Yusuf Masyhar, MQ Tebuireng, tentunya menjadi dasar dan pijakan dalam berkontribusi di masyarakat melalui dakwah Al Quran di lembaga-lembaga formal maupun nonformal kemasyarakatan di Kabupaten Sidoarjo.
Ada ungkapan yang selalu Gus Muhib sampaikan saat diskusi kecil di pesantrennya; “Setiap harakah/ pergerakan Hadratussyekh KHM Hasyim Asyari dulu semuanya amat sangat matang, penuh perhitungan dan sistematis. Dan, satu hal yang harus digarisbawahi bahwa semua langkah beliau itu tidak ada satupun yang lepas dari istikharah dan riyadah dari Hadrotussyekh sendiri.”
Itulah yang menjadikan Pesantren Tebuireng dan bangsa ini menjadi besar. “Semoga kita sebagai santri-santri Hadrotussyekh Hasyim Asy’ari dimampukan untuk bisa mensuritauladani fikrah dan harakah Beliau. Amin Allohumma Amin.
Bagi sahabat-sahabat yang ingin putra-putrinya menjadi generasi hafiz Al Quran semenjak dini bisa langsung sowan dan berkunjung ke Pondok Pesantren Mambaul Quran, Porong, Sidoarjo, atau bisa klik di wibe site: dasister.shoftether.net untuk mendapatkan informasi. Semoga bermanfaat.