• Terbaru
  • Populer

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

KHM Yusuf Hasyim: Pahlawan Pembaharu Pendidikan Pesantren

30 Maret 2025

Dunia Itu Mudah Jangan Dipersulit

10 Februari 2025

H Dadang Juhata Kesatria dari Kuningan Jawa Barat

10 Februari 2025

Komunitas sebagai Medan Kerja dan Belajar

7 Februari 2025

Pengaruh Media Massa dalam Menciptakan Citra Positif

4 Desember 2024

Petunjuk dan Mukjizat Al Quran (1)

24 Oktober 2024

Launching Kedai Abah Zhen di Sentra Kuliner Battembat

6 September 2024

Mewaspadai Tipudaya Mall dan Maal di Dunia

5 Juli 2024

Pesantren Pelopor Al Quran yang Dimadrasahkan

28 Juni 2024

Pesantren Sukunsari Cirebon Qurban Kambing

20 Juni 2024

Water Closed Masjid yang Terbuka 24 Jam

20 Juni 2024

Calon Gubernur Banten Kunjungi Sesepuh Cirebon

1 Juni 2024
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 22 Mei 2025
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Berita Khusus

Gerai dan Pesona Kopi Abah

Muhammad Sakdillah Ditulis oleh Muhammad Sakdillah
1 Agustus 2023
dalam Berita Khusus
A A
178
VIEWS

Ia harus membesarkan adik-adiknya. Sebagai seorang santri, pesantren telah memberi pengajaran yang besar bagi Haji Uki Marzuki (lahir 12 Pebruari 1975). Ia menitipkan adik-adiknya di pesantren yang sama, sembari ia tetap mengabdi dan bekerja setelah menyelesaikan sekolah tingkat menengah.

Semua Allah yang Atur

Terlahir sebagai anak pertama telah menempa dirinya memikul tanggung jawab sebagai sosok seorang pemimpin. Terutama, sejak ia ditinggal mati ayahnya pada tahun 1999. Ia dihadapkan pada situasi yang sulit sehingga sempat menjadi santri santunan. Santunan tersebut diberikan oleh Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang bagi santri-santri yang tidak mampu secara ekonomi.

ArtikelLainnya

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023
172

Fikrah dan Harakah KHM Yusuf Masyhar di Kabupaten Sidoarjo

31 Mei 2023
245

Puisi Puisi Hasyim Wahid

22 Maret 2023
343

100 Hari Wafat Remy Sylado

19 Maret 2023
160

Ia harus membesarkan adik-adiknya. Sebagai seorang santri, pesantren telah memberi pengajaran yang besar bagi Haji Uki Marzuki (lahir 12 Pebruari 1975). Ia menitipkan adik-adiknya di pesantren yang sama, sembari ia tetap mengabdi dan bekerja setelah menyelesaikan sekolah tingkat menengah.

Sangat diuntungkan, Pondok Pesantren Madrasatul Quran sejak berdiri senantiasa memberi toleransi kepada santri-santri yang tidak mampu. Pesantren tersebut didirikan oleh salah satu cucu menantu Hadratus Syekh KHM Hasyim Asy’ari, KH M Yusuf Masyhar. Kiai Yusuf demikian panggilannya pada mula ia memulai usahanya “mblantik” berdagang sapi dari Jombang ke Jakarta. Namun, usaha tersebut tidak mengantarkannya menjadi sosok pebisnis sukses. Ia yang diangkat menjadi menantu oleh Hadratus Syekh, karena ia seorang penghafal Al-Quran. Sementara Hadratus Syekh sangat mencintai orang yang hafal Al-Quran. Sementara kakak isterinya, KH Abdul Hamid Baidlowi, adalah seorang pebisnis yang sukses. Ia mendirikan pabrik baja di Jakarta. Melihat usaha bisnis Kiai Yusuf tidak berhasil, ia pun meminta Kiai Yusuf berhenti berbisnis dan mulai istiqamah mengayomi santri. Bak pepatah Latin mengatakan ora et labora. Berdoa sembari berusaha. Keduanya saling mendukung. Kiai Hamid sukses sebagai pebisnis baja di Jakarta, sementara Kiai Yusuf sukses sebagai kiai yang memimpin pesantren penghafal Al-Quran terbesar di Indonesia. Setiap bulan, Kiai Hamid mengirim biaya pembangunan pesantren, sekaligus donasi bagi santri-santri yang menghafal Al-Quran kepada Kiai Yusuf.

Haji Uki demikian ia disapa sebetulnya bukan dilahirkan dari keluarga yang tidak mampu sepenuhnya secara ekonomi. Ia adalah salah satu cucu iringan KH Idris Kamali, menantu Hadratus Syekh yang terkenal digdaya, disegani, dan alim di Tebuireng. Ia kepala keamanan Hadratus Syekh, sekaligus pewaris kharisma Pondok Pesantren Sukun Sari. Pesantren tertua di Cirebon. Sehingga dengan bekal ini, Haji Uki sebetulnya mampu mendapatkan hak istimewa (previllage) sebagai keluarga pesantren. Namun demikian, panggilan jiwa tidak membuat dirinya hidup bermanja. Tanggung jawab memanggil. Bermula dari tempaan ayah dan ibunya sebagai pebisnis kue di kota Cirebon, jiwa wirausaha telah mendarah daging pada dirinya.

Karirnya sebagai seorang organisatoris memang tidak pernah diduga. Tempaan belajar organisasi sejak di pesantren Tebuireng tidak serta menempatkannya pada sebuah posisi strategis organisasi. Ia menikah sebelum ”boyong” dari pesantren. Sembari berbisnis pakaian atau kue yang diambil dari Cirebon, ia mengajar di pesantren Sunan Ampel Jombang. Lima tahun ia menjalani dengan ketekunan.

Sepulang dari Jombang, Haji Uki tidak langsung pulang ke Cirebon. Ia beranjak ke Bandung dan mengajar di sana. Istrinya, Annisa, tidak menuntut ia menjadi seorang pebisnis tulen. Rasa pengabdian dan kepeduliannya pada pendidikan telah memunculkan sikap yang qanaah dan istiqamah dengan mengharap rida dan keberkahan.

Setelah tiga tahun di Bandung, H Uki pulang ke Cirebon dan membantu mengajar di Pesantren Babakan Ciwaringin, pesantren keluarga dari pihak ibunya. Bersama KH Lukman Hakim, menantu KH Syaerozie, ia merintis sekolah dan perguruan tinggi. Maka, tak berapa lama, ia pun dipercaya Kang Lukman, demikian biasa disapa, sebagai Puket I Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Biruni di Babakan dan direktur pendidikan di Yayasan Pesantren.

Perjalanannya memang terjal dan berliku, karena Pesantren Babakan Ciwaringin adalah pesantren yang masih memakai pola tradisional. Haji Uki dan Kang Lukman yang pernah sama-sama nyantri di Pesantren Tebuireng dengan pola yang cukup maju telah memberi pengalaman untuk melakukan pembaruan pendidikan di Babakan. Ia membuka kran-kran relasi ke luar dan berhasil. Hal ini terlihat pada pembangunan perguruan tinggi yang penuh perjuangan. Karena STID adalah satu-satunya perguruan tinggi di Babakan. Di dalam perjuangan ini, cercaan dan caci maki terus mendera. Seorang muda dengan keberanian tidak jarang harus berhadapan dengan pandangan-pandangan kritis dari tetua di Babakan. Namun, Haji Uki dan Kang Lukman terus membuka langkah-langkah inovatif bagi kemajuan pesantren.

Sikap tulus dan ikhlas yang dibangun olehnya, serta berbagai ujian yang dihadapi dalam menghadapi proses itu telah mengantarkannya pada posisi orang penting kedua di Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU. Lembaga di bawah naungan PBNU yang membidangi masalah seni dan kebudayaan. Tuhan agaknya telah memilih dirinya tidak cukup untuk berkiprah di pesantren saja. H Uki terus berinovasi dengan mengembangkan hobinya melalui pembuatan film. Sinematografi. Ia belajar menggarap film. Dimulai dari film dokumenter Mujahidin 05 (2010), Perjuangan Kaum Sarungan (2011), Saidah Saini (2012), Tarling is Dearling (2014), hingga film populer seperti Kalam-kalam Langit (2016).

Di sela-sela kesibukannya sebagai pengurus pesantren, perguruan tinggi, dan Jam’iyyatul Qurra wal Huffadh (JQH)—organisasi penghafal Al-Quran di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) di Cirebon, serta sekretaris Lesbumi PBNU, H Uki tidak berhenti berbisnis. Ia menerima banyak tawaran pembuatan film di berbagai daerah di luar Cirebon. Terakhir, ia mendapat kepercayaan untuk mengelola bisnis gerai kopi yang berlabel “Kopi Abah” yang sudah di-launching bertepatan pada tahun baru lalu. Ia menargetkan 100 gerai kopi di berbagai kota besar dan kecil.

Kini, ia menjadi Direktur Utama pada PT Permata Hati-Broadcast dan sekretaris Lesbumi PBNU, Haji Uki mengemban amanah yang lebih besar lagi. Tujuh pokok strategi budaya (Sapta Wikraa) yang dikembangkan oleh Lesbumi PBNU memaksa ia kembali bekerja keras dan tetap santun kepada semua pihak yang dihadapinya.

Demikian, ia bukan hanya seorang guru sekolah atau madrasah, Haji Uki juga seorang organisator, namun sekaligus pebisnis yang gigih. Di berbagai tempat kunjungannya, ia tidak pernah lepas dari kegiatan berziarah ke makam-makam wali dan ulama-ulama NU di Tebuireng seperti Hadratus Syekh KHM Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan kiai-kiai sepuh lainnya. Dengan mengharap rida dan keikhlasan, ia percaya semua sudah diatur oleh yang Maha Kuasa, Allah Azza wa Jalla.|2016.

Artikel pernah dimuat di gayatrimedia.co.id pada Kamis, 21 Maret 2019

Tag/kata kunci: kopi abah
Artikel sebelumnya

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

Artikel berikutnya

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

Muhammad Sakdillah

Muhammad Sakdillah

A writer and culture activities.

Artikel Lainnya

Memanusiakan Teks Al Quran ke dalam Tafsir Aktual

10 Maret 2023
297

Judul : Sebuah Biografi KH Ahmad Musta’in Syafi’ie Pengantar : M. Alaika Salamulloh Penulis : M Junaidi Cover : Ismail No....

Selanjutnya

Pedas! Anggota IKAPETE yang Tak Mau Berjuang di Masyarakat, Diminta Berhenti!

23 Januari 2023
184

Disarikan dari “Pemikiran Hadratussyekh KHM Hasyim Asy'ari dalam Kajian Kontekstualisasi Tafsir Kebangsaan” oleh Dr. KHA Musta'in Syafi'ie, M.Ag. Sayyidah Fatimah Radliyallahu...

Selanjutnya

Buya Syakur dan Buya Husein sebagai Tipikal Intelektual Timur dan Barat

11 Januari 2023
220

Meskipun bersifat dikotomik, pada hakikatnya, keilmuan itu kembali kepada diri pribadi masing masing. Itulah genre yang sesungguhnya. Ketika genuisitas dan otentisitas...

Selanjutnya

Bekejai, Tradisi Gotong Royong dalam Adat Pernikahan

25 November 2022
313

Bekejai adalah upacara daur hidup di daerah Sumatera bagian khusus. Istilah ini muncul dari adat dan bahasa Rejang. Suku ulu yang...

Selanjutnya

Welfare State, Pembangunan Ekonomi Berstandar Sedekah

16 November 2022
197

Tema Welfare State, pembangunan ekonomi berstandar sedekah memang tidak umum dalam studi studi sosial, ekonomi, politik, bahkan kemakmuran itu sendiri. Sebagaimana kemakmuran...

Selanjutnya

Lukisan Habib Luthfi Laku Dijual Ratusan Juta

18 Oktober 2022
241

Di tengah ancaman krisis ekonomi dunia saat ini, ketika hampir setiap orang kebingungan berbicara duit, Yudi Antono seolah mendapat keberkahan duren...

Selanjutnya

Kebahagiaan Maulid Nabi Dan Wujud Syukur Shiddiqiyyah Sebagai Bangsa Indonesia

Santunan Nasional Shiddiqiyyah
13 Oktober 2022
191

Kebahagiaan Maulid Nabi dan wujud syukur Shiddiqiyyah sebagai Bangsa Indonesia oleh Warga Shiddiqiyyah dikhidmatkan dengan memberikan santunan nasional. Warga thoriqoh Shiddiqiyyah...

Selanjutnya

Anak Pesisir yang Menjadi Ahli Tafsir

9 Oktober 2022
196

Di tengah kemalasan intelektual santri santrinya dalam menuangkan gagasan dan pemikiran keislaman, KHA Musta’in Syafi’ie masih selalu menyempatkan diri untuk senantiasa...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
terlama
terbaru paling banyak dipilih
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply