Tidak semua orang memahami akan sejarah, tapi Bapak Prabowo, demikian biasa saya memanggil Bapak Prabowo Subianto, sangat memahaminya. Bapak Prabowoyang memahami sejarah. Sehingga dalam pandangan saya Mas Probowo memang seorang pejuang yang tidak mengenal kata menyerah. Entah, meskipun anggapan miring sering menerpa dirinya.
Pada niskala waktu ini, Mas Prabowo semakin menapakkan dirinya sebagai sosok yang matang, berpengalaman, berwawasan, dan penuh kesabaran. Maka, tidak heran, jika Almarhum Gus Dur (K.H. Abdurrahman Wahid) menyebut dirinya sebagai orang yang paling sabar. Dari kesabaran itulah insya Allah akan berbuah manis, tidak saja pada dirinya, melainkan juga bagi bangsa Indonesia umumnya.
Mengapa saya beranggapan demikian? Pertama, saya merasa telah diajarkan oleh kiai kiai kami untuk senantiasa bersabar dan ikhlas melakukan segala amaliah di dunia. Tentu, amaliah yang baik baik dan tidak bertentangan dengan agama. Sabar dan ikhlas adalah amaliah kami di dalam melakukan semua aktivitas positif dan tidak bertentangan dengan agama. Dari amaliah sabar dan ikhlas itulah insya Allah akan berbuah manis sesuai dengan janji Allah. Allah tidak tidur! Seperti yang sering kami ucapkan. Artinya, Allah akan memberikan pertolongan pada waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang kami butuhkan.
Kedua, kita jangan sekali kali melupakan sejarah. Sekali melupakan sejarah maka akan terjadi disorientasi. Kita tidak memiliki arah dan tujuan. Apalagi di masa modern ini, apa yang bisa kita lakukan selain putus asa? Tidak hanya Indonesia, saya kira semua negara sedang mengalami masa masa yang sulit saat ini. Masa sulit ini dapat disadarkan kembali melalui sejarah. Sedikit kita perlu flashback, bagaimana orang orang terdahulu mengalami dan menjalani kehidupan bersama kesulitan. Kesulitan zaman sekarang misalnya bukan saja dialami oleh masyarakat kebanyakan, bahkan pengusaha pengusaha besar pun mengalaminya. Apalagi yang biasa tergantung dan memiliki gaya hidup hura hura akan sangat merasakannya. Mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk melakukan sesuatu. Nah, Bapak Prabowo yang memahami sejarah tentu akan menyadarkan kita semua kalau hidup di zaman susah di tengah kemudahan kemudahan akses untuk kembali kepada kesadaran sejarah. Tanpa itu, kita akan menjadi bangsa yang mudah putus asa.
Bapak Prabowo yang memahami aejarah. Sejarah dalam arti luas, termasuk kesajarahan kita sebagai manusia yang diberi kenikmatan hidup di dunia. Dengan demikian, kita akan senantiasa mengamalkan kesyukuran kita karena telah diberi kesabaran dan keikhlasan seperti Mas Prabowo.