• Terbaru
  • Populer

Santri-santri Seniman “Indonesische” (1)

20 Juni 2021

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 21 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Santri-santri Seniman “Indonesische” (1)

Bagus Dilla Ditulis oleh Bagus Dilla
20 Juni 2021
dalam Sejarah dan Sastra
A A
318
VIEWS

Hakikat seni akan menjadi perdebatan tak terbatas karena memiliki jangkauan di luar akal manusia. Ia hanya dapat diukur oleh kepuasan-kepuasan yang setiap orang memiliki tingkat kepuasan berbeda-beda. Mereka hanya mampu menilai sebatas perasaan mereka tanpa mampu melibatkan orang lain.

Secara prinsip, seni adalah segala sesuatu yang menghasilkan kepuasan atau kesenangan, tetapi berbeda dengan sekadar perasaan gembira karena memiliki unsur immateri yang tak terhingga sesuai dengan kapasitas perasaan seseorang. Dari segi produksinya, seni dapat diartikan sebagai produk keindahan seseorang. Suatu usaha manusia untuk menciptakan yang indah-indah dan dapat mendatangkan kenikmatan. Secara hakikat, menurut S Sudjojono, perupa pada 1930an, seni adalah ekspresi jiwa seniman yang terlihat atau disebut dengan istilah jiwa ketok. Seseorang dapat menampilkan sesuatu yang indah-indah berdasarkan perasaannya sehingga tampak pada media-media tertentu seperti ke dalam kanvas lukisan, tulisan di atas kertas (susastra), atau gambar-gambar sinema.

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

Secara prinsip, Islam mengajarkan tentang keindahan. Hal ini diambil dari salah satu nama Allah Ta’ala, Al-Jamil (Yang Maha Indah) sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim.

إِنَّ اللَّهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ

“Sesungguhnya Allah itu Indah, Ia mencintai keindahan.

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi kaum muslimin yang didirikan pada 31 Januari 1926. NU berdiri diawali dari satu gerakan panitia yang menolak penghancuran situs-situs sejarah di Jazirah Arab. Tim atau panitia tersebut dinamakan Komite Hijaz yang dipimpin oleh K.H. Abdul Wahab Chasbullah. Namun demikian, gerakan tersebut sudah diawali dari tiga gerakan sebelumnya seperti Nahdlatul Wathan di bidang penyelenggaraan pendidikan, Nahdltut Tujjar di bidang ekonomi (serikat dagang), dan Tashwirul Afkar (intelektualisme).

Secara asasi, gerakan NU merupakan perlawanan politik umat Islam Nusantara terhadap konflik yang terjadi di Jazirah Arab manakala Syarif Husein berhasil digulingkan oleh Muhammad ibn Saud. Gerakan tersebut dilandasi pula oleh penolakan terhadap praktek-praktek kolonialisme yang terus merugikan umat Islam. Dilihat dari latar historis ini, NU belum benar-benar serius membicarakan tentang seni, kendati tradisi yang berbau seni tetap berkembang di lingkungan-lingkungan masyarakat dan pesantren sebagai basis NU.

Praktek kolonialisme yang diselenggarakan oleh pemerintah Kerajaan Belanda dengan membentuk Negara Hindia Belanda atau “East Indiesche” (Hindia Timur) telah mendatangkan satu formula baru dari segi pemerintahan. Wilayah-wilayah yang berhasil dikuasai (melalui konflik dan peperangan) kemudian diakuisisi sebagai wilayah kekuasaan Hindia Belanda. Kekuasaan tersebut diperintah oleh seorang Gubernur Jenderal yang berkedudukan di Batavia. Guna menyelenggarakan sebuah tatanan hukum yang berlaku di negara Hindia Belanda tersebut kemudian dibentuk sebuah wadah Dewan Perwakilan (Volksraad) yang terdiri dari unsur-unsur partai politik. Setiap partai politik mengusung ideologi masing-masing sebagaimana dapat disaksikan hingga masa Indonesia merdeka. Setiap partai politik pula kemudian membuat strategi-strategi dukungan, tidak terkecuali menyentuh pada aspek kesenian.

Pandangan masyarakat sejak masa Hindia Belanda hinga diproklamasikan Negara Indonesia merdeka terbilang mengalami evolusi-evolusi sejalan dengan situasi politik. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sikap seniman menentang setiap kegiatan bangsa-bangsa Eropa yang mempromosikan Hindia Molek (Mooi Indie). Suatu sikap yang menjadikan masyarakat bangsa di Hindia Timur sebagai obyek. Mereka mengenalkan keindahan alam (gunung, hutan, dan sawah) ke dalam bentuk-bentuk promosi wisata seperti pamflet, film, koran, majalah maupun lukisan. Pihak masyarakat yang menolak atas promosi wisata tersebut membuat komunitas-komunitas seni.

Setelah Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, dibentuklah partai-partai baru yang mengusung ideologi-ideologi baru pula. Dalam perlombaan menarik simpati dukungan, partai-partai politik tersebut merangkul kaum seniman untuk mendukung program-program mereka. Sehingga menimbulkan ekses-ekses polemik kebudayaan seperti perbedaan pendapat tentang tradisi dan kemodernan.

NU yang merubah arah pandangan politiknya menjadi Partai NU pada Muktamar NU ke-19 di Palembang pada 1952 membentuk sebuah wadah seniman dan budayawan yang dinamakan Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin (Lesbumi) pada 1954.

Editor: Bagus Dilla
Artikel sebelumnya

Reaktualisasi Legenda Jaka Tingkir di Hati Masyarakat

Artikel berikutnya

Teladan Kiai Pejuang Hizbullah Yang Tak Kenal Lelah

Bagus Dilla

Bagus Dilla

*A writer and culture activities*

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022
332

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah: وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Teladan Kiai Pejuang Hizbullah Yang Tak Kenal Lelah

Haji Tetap Bisa Mabrur Meskipun Pemerintah Membatalkan

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,784

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply