Semua itu doa-doa yang ada, yang untuk sifatnya preventif gitu ya, pertahanan, ada yang untuk menyerang, hizib nashor itu menyerang. Sangat panas sekali kalau dibaca. Itu bagi yang sudah tingkatan yang maqomnya sudah baca hizib. Kalau belum, maka ada beberapa bacaan yang harus dibaca murid pertama, yaitu sekadar Ästaghfirullahal Ádhim” 100 kali, kemudian zikir “Lailaha illallah” 100 kali, kemudian ada sholawat “Allahumma sholli ala sayyidina ‘Muhammadin abdika warosulikan Nabiyyil ummyi” itu 100 kali. Nah, nanti lama kelamaan baru masuk jenjang “maqomat”. Itu baca zikir itu baru daftar ya. Baru mas kawinlah. Baru mas kawin dulu untuk seterusnya mencapai jenjang maqomat, ada lagi cara-cara tertentu.
Jadi, kalau baru bayar mas kawin, baru baiat, ini bacaannya. Al Fatihah 17 kali, Astaghfirullahal Adhim 100 kali, La ilaha illallah 100 kali, kemudian “Allahumma sholli ala sayyidina ‘Muhammadin abdika warosulikan Nabiyyil ummyi wa ála alihi wa shohbihi wa sallim tasliman bi qadri azhomika fi kulli waqtin wa hinin” 100 kali. Ini baru mas kawin. Belum masuk ke proses, perjalanan, jenjang, maqomat, menurut tarekat Syadziliyah.
Ringkas saja, karena sebenarnya tidak mungkin kita terangkan dalam dua jam atau satu jam. Gak mungkin sebenarnya.
Pertama kali kita harus kenal bahwa menurut tarekat Syadzililyah, alam itu ada tiga macam. Ada Alamul Quds. Alam sakral, yaitu kita namai alam ruh. Ruh itu sakral. Suci. Kedua Alamul Hissi, alam inderawi, ya alam kasab inilah. Ännama álamul hissi, yang disebut alam jasad. Jasad. Di tengah-tengah antara alam sakral dan jasad yang serba kotor ini. Siapa sih yang jasadnya bersih? Nggak ada. Kalau sehari saja nggak mandi, nggak karu-karuan sudah. Kalau sehari saja nggak sikat gigi saja, tidak karu-karuan. Antara ruh dan jasad, ada ‘Alamul Barzakh. Alam tengah-tengah. Alam batas, yaitu yang kita sebut Al Nafs. Jiwa yang ada nafs itu, lain ya dengan teori psikologi lain loh ini. Dengan teori psikologi atau teori filsafat katakanlah. Beda ini. Ini kita terangkan tarekat Syadziliyah dulu. Saya tahu beda dengan teorinya psikologi.
Alam Barzakh dinamakan Nafs, karena nafs ini bisa ikut kemari, bisa tertarik juga kemari. Tergantung, perjuangan, dialog tegang sehari-hari. Alami sehari-hari. Dan, nafs kita, jiwa kita, waduh, kalau sedang sadar, kaya iya ya. Ke sini. Kadang, kita menceng ke sini. Bukan kadang, sering. Sering kita menceng ke sini. Tapi, Alhamdulillah, kalau selama sehari semalam 24 jam; kalau ada satu jam saja yang konsentrasi ke sini, mudah-mudahanlah bisa mendongkrak yang lainnya. (Bersambung).