• Terbaru
  • Populer

Gus Miftachul Ulum dan Kisah Mesantren di PETA Tulungagung

20 Maret 2021

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 21 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Gus Miftachul Ulum dan Kisah Mesantren di PETA Tulungagung

Moh Syaiful Imron Ditulis oleh Moh Syaiful Imron
20 Maret 2021
dalam Sejarah dan Sastra
A A
631
VIEWS

“Bapak sempat gundah dengan keturunan laki-lakinya. Empat anak laki-lakinya tidak sampai besar sudah meninggal,” cerita Gus Ulum, mengawali pembicaraan denganku kemarin, ketika aku mengorek cerita tentang Kyai Mustakim. “Bapak kemudian disarankan oleh Kyai Sepuh untuk sering bertawasul ke maqbarah Sunan Giri di Gresik. Tidak berselang lama, Ibu pun mengandung aku,” lanjutnya.

“Sementara kegiatan ke makam Sunan Giri Oleh Abah tidak berhenti dan tambah intens, kadang dilakukan berdua, kadang bersama jamaah Musholla Kedung Rukem. Pernah pada suatu kesempatan ziarah, ibu melihat cahaya terang benderang yang bersumber dari perutnya dan tampak olehnya jabang bayi, yaitu aku. Keanehan itu tak dirasakan atau dilihat oleh orang sekitar.”

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

Gus Ulum mulai menghafal al-Quran ketika Beliau kelas 5 SD, langsung dalam bimbingan sang ayah, KHM Thohir Efendi, dengan metode Talaqqi. Pada waktu itu, Gus Ulum kecil belum mengetahui huruf-huruf Hijaiyah. Hampir 3 juz, Beliau tetap menghafal dengan metode ini. Untuk selanjutnya, Beliau tiba-tiba sudah bisa membaca al-Quran sendiri.

Pada kesempatan dirinya sowanan ke Tulungagung, Kyai Djalil tiba-tiba memanggil dan mendawuhinya, “Kalau kepingin hafalan al-Quranmu tidak cepat hilang, istiqomahkan menghafal di atas jam 12 malam!” Sejak saat itu, tiap menambah hafalan, Beliau melakukannya saban malam hari.

Saat tiba waktu baiatan Thoriqoh Syadziliah kepada Kyai Djalil, Beliau adalah salah satu peserta yang terkecil di antrara peserta yang lain. Beliau bercerita, ada seorang kyai dari Jember ketika berjabat tangan dengan Kyai Djalil langsung meronta ronta bak kuda liar; ada orang Blitar ketika berjabat tangan tiba-tiba maraung-raung bak macan. Melihat hal itu, Gus Ulum bergedik, takut, atas kejadian yang disaksikannya. Pas tiba gilirannya, Kyai Djalil bilang sambil memegang tangannya, “Loh ga popo, ngene! Lapo wedi?” (Loh tidak apa-apa, sini! Kenapa takut?).

Pada 2003, Kyai Djalil menyarankan kepada Beliau agar segera mencari kerja. Pertama, ia melamar ke Bursa Efek Surabaya (BES) dan langsung diterima dengan gaji lima juta rupiah. Ia menjalaninya selama 10 hari. Sabtu, Beliau sowan ke Tulungagung dan matur kepada Kyai kalau sudah bekerja. Tapi, Kyai kurang berkenan, maka keluarlah Gus Ulum dari BES.

Kemudian, Beliau melamar di sebuah perusahaan asuransi. Di antara yang melamar, Beliau yang paling akhir datang di urutan ke-30. Anehnya, malah Beliau yang pertama dipanggil dan langsung diterima. Tiga hari bekerja, Sabtu kemudian, Beliau sowan lagi ke “ndalem” Tulungagung. Dan, Kyai sama kurang berkenan, Gus Ulum langsung disuruh pulang ke Surabaya.

Sampai di Surabaya Gus Ulum bertemu dengan tetangganya yang bernama Eko. Ia berkerja di Sekolah Al-Falah sebagai Customer Service. Eko bilang akan coba menanyakan kepada pihak yayasan; apakah mau menerima Gus Ulum? Benar saja, keesokan harinya, Gus Ulum dikabari agar datang ke sekolah, ditunggu pihak pengurus yayasan.

Pagi harinya, Beliau datang ke sekolah. Dari pintu gerbang sekolah, Gus Ulum disambut oleh Satpam seperti sudah ditunggu sejak lama kedatangannya. Beliau pun diantar ke ruang yayasan. Semua pengurus yayasan hadir pada waktu itu dan bilang, kalau berkenan mengajar di Al-Falah besok boleh langsung bekerja.

Seperti biasa, Sabtu, Gus Ulum sowan lagi ke “Ndalem Tulungagung” dan Kyai Djalil berkenan, “Yo wes nak kono ae”. (Ya sudah di sana saja).

Kemudahan-kemudahan ini, kata Gus Ulum, berkah dari “sami’na wa atho’na” atas dawuh-dawuh Rama Kyai. Makanya, setiap haul masyayikh di Pondok PETA Tulungagung, Beliau tidak pernah absen untuk ikut semaan Al-Quran Ahad pagi bersama Abah Beliau dan para huffadh sekitaran Tulungagung.

Sehat terus Gus, semoga umurnya tambah berkah dan tetap memberikan warna bagi Huffadh dan warga Surabaya.

Untuk Kyai Mustakim, Kyai Djalil, dan Kyai Thohir, Al Fatihah.

Editor: Bagus Dilla
Artikel sebelumnya

Husni Mubarok Amir, Santri dalam Kiprah yang Banal

Artikel berikutnya

Bercanda Anti Kemapanan Bersama Bang Abdul Qodir

Moh Syaiful Imron

Moh Syaiful Imron

Penulis tinggal di Surabaya

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022
332

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah: وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Bercanda Anti Kemapanan Bersama Bang Abdul Qodir

Ketika Hati Dipahat untuk Tumbuh, Maka Tegarlah!

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,786

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply