• Terbaru
  • Populer

Jamaluddin: Jarang-jarang Santri Jadi Konglomerat

22 Mei 2022

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 21 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Jamaluddin: Jarang-jarang Santri Jadi Konglomerat

Bagus Dilla Ditulis oleh Bagus Dilla
22 Mei 2022
dalam Sejarah dan Sastra
A A
390
VIEWS

Biasa dipanggil Jamal Kuplay karena sejak menjadi mahasiswa di Yogya sudah giat berusaha.

Rumah itu besar dan mewah. Lokasinya berada di dekat STIE Yogyakarta dan terminal lama Yogya, Umbulharjo. Di lingkungan elit itu, Jamal dan istrinya, Eli Subriyanti, menikmati hidup bersama putera-puteranya.

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

Sukses di Yogya

Meskipun sukses dan sudah melanglang buana hingga ke negeri China, Malaysia, dan India, ia masih tampak bersahaja seperti santri kebanyakan. Istrinya, lebih-lebih, sudah pernah juga mengikuti ajang bisnis di Italia.

Semasa kuliah di fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Kalijaga, Jamal sudah jarang aktif mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh teman-teman sekelas menjelang akhir masa kuliah. Namun, bukan berarti tidak pernah datang, Jamal dan Eli termasuk rajin dan produktif. Jamal dan istrinya mampu menyelesaikan skripsi dengan baik, meskipun perhatian terhadap dunia bisnis malah menjadi minat keduanya.

Eli gadis Subang yang murah senyum itu tampak lebih agresif menekuni bisnis. Sementara Jamal masih sibuk belajar dan mendaras Al Quran. Selama perjalanan awal, Eli tampak lebih provokatif bila dibandingkan dengan Jamal sendiri. Mungkin, karena masih pembawaan gaya pesantren sehingga tampak lebih kalem.

Seusai wisuda, Eli dan Jamal memutuskan segera menikah. Jalinan cinta yang terajut sejak awal di bangku kuliah sukses hingga ke kursi pelaminan.

Setelah menikah, keputusan mereka memilih untuk hidup di Yogya, meneruskan pekerjaan yang sudah dirintis. Dengan bekal hidup seadanya, mereka mengontrak sebuah rumah. Tidak terbayang, orang Jakarta yang mau hidup susah di perantauan. Padahal, rumah kontrakan milik orangtuanya sudah lebih dari cukup untuk sekadar memulai hidup baru dengan sederhana.

Tekad kuat Eli dan Jamal terus menggebu-gebu, mengejar target untuk menyelesaikan masa muda dengan bekerja keras. Terkadang, Eli sudah di Surabaya sementara Jamal di Malang. Satu waktu, Jamal sudah di Bengkulu sementara Eli berada di Bali. Singkat kata, keduanya sama-sama sibuk menghadiri acara bisnis.

Rindu MQ Tebuireng

Kendati sudah bisa mengejar target di dalam usaha-usaha yang dikejar, Jamal dan Eli masih sering meluangkan waktu untuk teman-temannya. Keduanya berprinsip “business is business”, tidak berbicara bisnis manakala sedang kumpul bersama teman-teman.

“Rumah ini kami beli dengan sholawat,” ujar Jamal sambil tersenyum, memulai cerita. “Pertama, dulu, kami kontrak. Tapi, Eli ingin memilikinya,” terangnya. “Kenapa sholawat? Si pemilik rumah ini sudah tidak berminat lagi memilikinya, ia ingin menjualnya dengan harga murah. Lalu, Eli berinisiatif untuk memperbanyak baca sholawat. Alhamdulillah, kami bisa membayarnya dengan harga tidak terlalu mahal pada waktu itu. Kalau sekarang, mungkin sudah miliaran rupiah.”

Eli tampak sibuk menyiapkan hidangan makan siang, sementara putera-puteranya sedang bermain. Tak lama kemudian, Jamal sudah membawa nasi, ikan goreng, dan sayur asem. “Kalau butuh apa-apa bilang saja. Atau, kalau butuh motor, pakai saja!” katanya, sambil meletakkan piring dan mangkuk.

Setelah makan, Jamal mengambil sebatang rokok dan menyulutnya. “Kalau ada teman merokok, saya baru merokok, karena bukan hobi,” katanya, lagi, sambil tertawa. “Cukup dulu jadi pecandu rokok. Sekarang, istirahat. Kegiatan bisnis juga sudah mulai berkurang. Tidak seperti dulu lagi, pergi-pergi, meninggalkan anak istri.

Kesibukan saya sudah mulai banyak di rumah. Seminggu sekali mengajar ibu-ibu mengaji seusai sholat Jum’at. Namanya santri MQ Tebuireng, ya, tetap njagani Al Quran. Dulu, kita sekolah, pakai kurikulum Gus Dur, targetnya tidak untuk menjadi pegawai atau birokrat. Ya, jadi orang merdeka seperti ini,” pungkasnya.

Jamal mengenang-ngenang susahnya zaman mesantren untuk mencari ijazah. Karena, program sesungguhnya untuk menjadi pengabdi Al Quran. Paling banter jadi kiai atau ustadz. Jarang-jarang santri jadi konglomerat!

Cirebon, 22 Mei 2022.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: MQ Tebuireng
Artikel sebelumnya

Antara Saddam Hussein, Gus Dur, dan Buya Said

Artikel berikutnya

Banyu Suwuk Enteng Jodoh, Buya Said: BBC, Water Adem Banyu’e

Bagus Dilla

Bagus Dilla

*A writer and culture activities*

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022
332

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah: وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Banyu Suwuk Enteng Jodoh, Buya Said: BBC, Water Adem Banyu'e

KH Haiz Taqy Muslimin: Kemajuan Pesantren Tergantung Sistem Organisasi

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,784

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply