• Terbaru
  • Populer

Jurus Gus Dur: “Saya Sendiri Terorisnya!”

5 Mei 2022

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Jumat, 22 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Jurus Gus Dur: “Saya Sendiri Terorisnya!”

Bagus Dilla Ditulis oleh Bagus Dilla
5 Mei 2022
dalam Sejarah dan Sastra
A A
236
VIEWS

Bukan Gus Dur namanya, kalau tidak kepedean yang overkonfiden. Sehingga membuat banyak orang gerah dan tak enak bodi. Dapat disimak misalnya kisah Yusril Ihza Mahendra yang seperti Nabi Khidir dan Nabi Musa, tidak pernah sependapat sepemahaman. Masing-masing pada level dan tingkat maqam berbeda. Namun, overkonfiden Gus Dur tentu tidak sama overdoses ahli sakau atau dokter malapraktik. Ungkapan-ungkapan Gus Dur sering di luar nalar yang memiliki aji tersendiri. Meskipun antara percaya dan tidak, tidak sedikit yang tetap mempercayainya.

Nah, Gus Dur yang selalu pede ini, bayangkan ketika masih tetap pede bercelana pendek karena bangun tidur didatangi oleh Fidel Castro yang terkesan angker sedunia. Namun, Gus Dur masih tetap santai dan mampu membuat Fidel Castro tertawa terbahak-bahak dan enggan beranjak dari tempat duduknya berjam-jam. Fidel Castro, presiden yang mahal senyum itu, seperti menemukan oase sejuk ketika berjumpa Gus Dur.

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

Di lain waktu, Gus Dur merasa pede kalau dirinya yang akan jadi presiden menggantikan Presiden BJ Habibie. Mungkin sugesti, ya, agar orang lain mau mempercayai dan mendukungnya jadi presiden. Kalau di zaman medsos saat ini, paling dibilang pencitraan. Tapi, itu tidak penting.

Dikisahkan, akhir tahun 1998, ketika Gus Dur berziarah ke Wonosobo. Gus Dur dihadapkan pada sidang parakiai kampung.

Cerita ini sudah sangat populer, cuma pengantar saja untuk kisah berikutnya.

Pada saat gencar-gencarnya gelora Reformasi-dan setelah Presiden Soeharto menyatakan “berhenti” sebagai mandataris MPR RI-Gus Dur ditanya tentang situasi politik kekinian.

“Pripun, Gus, situasi politik terkini?” tanya seorang kiai yang menyidanginya.

“Orde Baru tumbang, tapi negeri ini sakit keras,” jawab Gus Dur, bimbang.

“Kok bisa Gus?” susul kiai yang lain.

“Ya bisa, lha, wong menumbangkannya dengan emosi. Tanpa perencanaan. Setelah tumbang, gak tau apa yang harus dilakukan. Bahkan, negeri ini diambang kehancuran,” sahut Gus Dur. “Reformasi gak genah!”

Gus Dur pun menceritakan runtut dan kronologis yang sedang dihadapi oleh Indonesia.

Terakhir, dalam sidang parakiai tingkat kampung itu, pembicaraan berujung pada suksesi kepemimpinan. Karena, pada tingkat kepemimpinan itulah arah perjalanan negara dan bangsa dapat bertumpu. Tongkat komando ada di tangan pemimpin. Apalagi pada situasi yang kian karut marut di alam demokrasi.

Di sela jeda yang entah sudah berapa kali, Gus Dur ditanya seorang kiai lagi. “Gus, kinten-kinten, siapa yang paling pas jadi presiden mendatang?”

Dan, entah, tiba-tiba, ilham masuk ke dalam hati Gus Dur yang paling dalam. Di tengah samudera keheningan malam yang kian larut. Dengan enteng, Gus Dur menjawab, “Ya saya, hehehe..” ujarnya.

Nah, singkat cerita, setelah Gus Dur resmi dilantik menjadi presiden oleh MPR RI, ucapan Gus Dur mulai terbukti. Ancaman disintegrasi kian meruyak. Sparatisme di Aceh dan Papua meningkat. Tanda-tanda dan tekanan dari luar negeri kian kuat. Kuku-kuku tajam imperialisme global mulai mencakar. Posisi Utara Selatan dan Timur Barat mulai tidak stabil setelah Uni Soviet runtuh oleh demokrasi. Indonesia yang belum siap berdemokrasi pun turut riuh euphoria. H Rhoma Irama cepat-cepat melantunkan satu lagu dan cepat pula populer yang diberi judul “Euphoria”.

George W. Bush (menjabat presiden AS antara 2001-2009) yang baru saja terpilih langsung mengontak Gus Dur. Entah memberi tawaran perpanjangan masa jabatan presiden, entah apa? Bahasanya kurang jelas. Bukan rahasia umum, kalau Amerika suka turut campur urusan rumah tangga negara lain seperti di Irak. Namun, pada intinya, Bush menawarkan bantuan perangkat dan peralatan keamanan negara yang masih gonjang-ganjing itu. Penuh huru hara dan harap-harap cemas. “Akan banyak terorisme,” ungkap Bush.

Gus Dur paham, bantuan tersebut tentu memiliki nilai tawar dan konsekuensi. Tidak cuma-cuma. Tidak ada makan siang gratis istilahnya. Dengan tegas dan tak mau kalah gertak, Gus Dur menolak dan berkata, “Tidak. Saya sendiri terorisnya!”

Jawaban tegas dan lugas Gus Dur tersebut kemudian dibenarkan pada hari berikutnya. Teroris itu benar-benar ada. Entah, datang dari mana? Di luar perkiraan orang-orang yang mendampingi Gus Dur ketika ditelpon oleh Bush. Sebuah kilang minyak di Aceh meledak dan terbakar. Hal ini mengejutkan berita-berita media massa, Amerika, dan tentunya Presiden G.W. Bush sendiri.

Sekali lagi, dengan over konfiden, Gus Dur lalu menelpon Presiden Bush. “Nah, kan, sudah saya bilang, saya terorisnya?”

Bush bergeming.

Sejak itu, parapengusaha luar negeri berdatangan ingin menanamkan investasi serta bantuan-bantuan gratis seperti dari Raja Hasanal Bolkiah dari Kerajaan Brunei Darussalam. Parapengusaha ekspatriat merasa nyaman berinvestasi, karena merasa bakal tidak ada ancaman keamanan. Mereka beranggapan, masak Gus Dur yang teroris itu mau mengganggu investasi mereka.

Sebagai orang pesantren, ketika Kang Zastrouw Al Ngatawi ditanya soal Gus Dur teroris itu, ia terkekeh, menjawab, “Iya, bener, teroris. Terong diiris-iris.”

Cirebon, 5 Mei 2022.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Gus Dur
Artikel sebelumnya

Mengapa Intelektual Muslim Tidak Juga Maju-maju?

Artikel berikutnya

Buya Said dan KH Amin Abdul Hamid Kenang Didi Kempot

Bagus Dilla

Bagus Dilla

*A writer and culture activities*

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022
332

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah: وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Buya Said dan KH Amin Abdul Hamid Kenang Didi Kempot

Cara Menikmati Sebuah Novel yang Tak Banyak Tafsirannya

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,810

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply