• Terbaru
  • Populer

Jurus Gus Dur: “Saya Sendiri Terorisnya!”

5 Mei 2022

KHM Yusuf Hasyim: Pahlawan Pembaharu Pendidikan Pesantren

30 Maret 2025

Dunia Itu Mudah Jangan Dipersulit

10 Februari 2025

H Dadang Juhata Kesatria dari Kuningan Jawa Barat

10 Februari 2025

Komunitas sebagai Medan Kerja dan Belajar

7 Februari 2025

Pengaruh Media Massa dalam Menciptakan Citra Positif

4 Desember 2024

Petunjuk dan Mukjizat Al Quran (1)

24 Oktober 2024

Launching Kedai Abah Zhen di Sentra Kuliner Battembat

6 September 2024

Mewaspadai Tipudaya Mall dan Maal di Dunia

5 Juli 2024

Pesantren Pelopor Al Quran yang Dimadrasahkan

28 Juni 2024

Pesantren Sukunsari Cirebon Qurban Kambing

20 Juni 2024

Water Closed Masjid yang Terbuka 24 Jam

20 Juni 2024

Calon Gubernur Banten Kunjungi Sesepuh Cirebon

1 Juni 2024
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 22 Mei 2025
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Jurus Gus Dur: “Saya Sendiri Terorisnya!”

Bagus Dilla Ditulis oleh Bagus Dilla
5 Mei 2022
dalam Sejarah dan Sastra
A A
170
VIEWS

Bukan Gus Dur namanya, kalau tidak kepedean yang overkonfiden. Sehingga membuat banyak orang gerah dan tak enak bodi. Dapat disimak misalnya kisah Yusril Ihza Mahendra yang seperti Nabi Khidir dan Nabi Musa, tidak pernah sependapat sepemahaman. Masing-masing pada level dan tingkat maqam berbeda. Namun, overkonfiden Gus Dur tentu tidak sama overdoses ahli sakau atau dokter malapraktik. Ungkapan-ungkapan Gus Dur sering di luar nalar yang memiliki aji tersendiri. Meskipun antara percaya dan tidak, tidak sedikit yang tetap mempercayainya.

Nah, Gus Dur yang selalu pede ini, bayangkan ketika masih tetap pede bercelana pendek karena bangun tidur didatangi oleh Fidel Castro yang terkesan angker sedunia. Namun, Gus Dur masih tetap santai dan mampu membuat Fidel Castro tertawa terbahak-bahak dan enggan beranjak dari tempat duduknya berjam-jam. Fidel Castro, presiden yang mahal senyum itu, seperti menemukan oase sejuk ketika berjumpa Gus Dur.

ArtikelLainnya

Coretan Fajar dalam Literasinya: Semua yang Ada Bukanlah Tuhan

20 Mei 2024
225

Sejarah Pendirian NU untuk Merespon Situasi Global

15 Mei 2024
154

Apa Untungnya Menjadi Seorang Penulis?

14 Mei 2024
141

Hidup bukan tentang Kegagalan

23 April 2024
409

Di lain waktu, Gus Dur merasa pede kalau dirinya yang akan jadi presiden menggantikan Presiden BJ Habibie. Mungkin sugesti, ya, agar orang lain mau mempercayai dan mendukungnya jadi presiden. Kalau di zaman medsos saat ini, paling dibilang pencitraan. Tapi, itu tidak penting.

Dikisahkan, akhir tahun 1998, ketika Gus Dur berziarah ke Wonosobo. Gus Dur dihadapkan pada sidang parakiai kampung.

Cerita ini sudah sangat populer, cuma pengantar saja untuk kisah berikutnya.

Pada saat gencar-gencarnya gelora Reformasi-dan setelah Presiden Soeharto menyatakan “berhenti” sebagai mandataris MPR RI-Gus Dur ditanya tentang situasi politik kekinian.

“Pripun, Gus, situasi politik terkini?” tanya seorang kiai yang menyidanginya.

“Orde Baru tumbang, tapi negeri ini sakit keras,” jawab Gus Dur, bimbang.

“Kok bisa Gus?” susul kiai yang lain.

“Ya bisa, lha, wong menumbangkannya dengan emosi. Tanpa perencanaan. Setelah tumbang, gak tau apa yang harus dilakukan. Bahkan, negeri ini diambang kehancuran,” sahut Gus Dur. “Reformasi gak genah!”

Gus Dur pun menceritakan runtut dan kronologis yang sedang dihadapi oleh Indonesia.

Terakhir, dalam sidang parakiai tingkat kampung itu, pembicaraan berujung pada suksesi kepemimpinan. Karena, pada tingkat kepemimpinan itulah arah perjalanan negara dan bangsa dapat bertumpu. Tongkat komando ada di tangan pemimpin. Apalagi pada situasi yang kian karut marut di alam demokrasi.

Di sela jeda yang entah sudah berapa kali, Gus Dur ditanya seorang kiai lagi. “Gus, kinten-kinten, siapa yang paling pas jadi presiden mendatang?”

Dan, entah, tiba-tiba, ilham masuk ke dalam hati Gus Dur yang paling dalam. Di tengah samudera keheningan malam yang kian larut. Dengan enteng, Gus Dur menjawab, “Ya saya, hehehe..” ujarnya.

Nah, singkat cerita, setelah Gus Dur resmi dilantik menjadi presiden oleh MPR RI, ucapan Gus Dur mulai terbukti. Ancaman disintegrasi kian meruyak. Sparatisme di Aceh dan Papua meningkat. Tanda-tanda dan tekanan dari luar negeri kian kuat. Kuku-kuku tajam imperialisme global mulai mencakar. Posisi Utara Selatan dan Timur Barat mulai tidak stabil setelah Uni Soviet runtuh oleh demokrasi. Indonesia yang belum siap berdemokrasi pun turut riuh euphoria. H Rhoma Irama cepat-cepat melantunkan satu lagu dan cepat pula populer yang diberi judul “Euphoria”.

George W. Bush (menjabat presiden AS antara 2001-2009) yang baru saja terpilih langsung mengontak Gus Dur. Entah memberi tawaran perpanjangan masa jabatan presiden, entah apa? Bahasanya kurang jelas. Bukan rahasia umum, kalau Amerika suka turut campur urusan rumah tangga negara lain seperti di Irak. Namun, pada intinya, Bush menawarkan bantuan perangkat dan peralatan keamanan negara yang masih gonjang-ganjing itu. Penuh huru hara dan harap-harap cemas. “Akan banyak terorisme,” ungkap Bush.

Gus Dur paham, bantuan tersebut tentu memiliki nilai tawar dan konsekuensi. Tidak cuma-cuma. Tidak ada makan siang gratis istilahnya. Dengan tegas dan tak mau kalah gertak, Gus Dur menolak dan berkata, “Tidak. Saya sendiri terorisnya!”

Jawaban tegas dan lugas Gus Dur tersebut kemudian dibenarkan pada hari berikutnya. Teroris itu benar-benar ada. Entah, datang dari mana? Di luar perkiraan orang-orang yang mendampingi Gus Dur ketika ditelpon oleh Bush. Sebuah kilang minyak di Aceh meledak dan terbakar. Hal ini mengejutkan berita-berita media massa, Amerika, dan tentunya Presiden G.W. Bush sendiri.

Sekali lagi, dengan over konfiden, Gus Dur lalu menelpon Presiden Bush. “Nah, kan, sudah saya bilang, saya terorisnya?”

Bush bergeming.

Sejak itu, parapengusaha luar negeri berdatangan ingin menanamkan investasi serta bantuan-bantuan gratis seperti dari Raja Hasanal Bolkiah dari Kerajaan Brunei Darussalam. Parapengusaha ekspatriat merasa nyaman berinvestasi, karena merasa bakal tidak ada ancaman keamanan. Mereka beranggapan, masak Gus Dur yang teroris itu mau mengganggu investasi mereka.

Sebagai orang pesantren, ketika Kang Zastrouw Al Ngatawi ditanya soal Gus Dur teroris itu, ia terkekeh, menjawab, “Iya, bener, teroris. Terong diiris-iris.”

Cirebon, 5 Mei 2022.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Gus Dur
Artikel sebelumnya

Mengapa Intelektual Muslim Tidak Juga Maju-maju?

Artikel berikutnya

Buya Said dan KH Amin Abdul Hamid Kenang Didi Kempot

Bagus Dilla

Bagus Dilla

*A writer and culture activities*

Artikel Lainnya

Turut Berdukacita Kewafatan Rara Gendis Danerek

23 April 2024
259

KAU BEGITU DEKAT Rara Danerek Dan awan menyelubungi perjalanan terasa jauh, tetapi dekat untaian doa dan bebungaan menemani waktu yang tersisa...

Selanjutnya

Pelangi di Awal Cakrawala (Bagian Kedua)

21 April 2024
167

“Gunakan waktu sekolah untuk belajar,”  ucap salah satu guru saya ketika pidato di upacara hari Senin waktu itu. Saat bolos, saya selalu berpikir akan ucapan bernada...

Selanjutnya

Pelangi di Awal Cakrawala (Bagian Pertama)

19 April 2024
261

Nama saya Fajar Sidik. Lahir pada tanggal 16 Mei 2005. Fajar adalah nama panggilanku dan saya lahir dari keluarga yang sangat...

Selanjutnya

Wanita Serigala dan Wanita Elang Bagian-2

25 Januari 2024
153

Di dalam rumah kayu, tergeletak seseorang yang tengah mendengkur halus. Nafasnya teratur dengan punggung yang tenang. Tubuh itu tak bergerak sama...

Selanjutnya

Wanita Serigala dan Wanita Elang Bagian-1

24 Januari 2024
155

Huma itu lantang dan tampak bersih dari rerumputan. Tidak terlalu lebar luasnya. Daun daun pepohonan tumbuh liar. Hujan baru saja reda...

Selanjutnya

Pati Rasa dalam Menghadapi Kenyataan

14 Januari 2024
160

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meraih cita cita dan cinta. Namun, selalu saja mendapat kegagalan. Orang yang sering mendapat kegagalan, hatinya...

Selanjutnya

Ketika Kuda Besi kembali Dipacu

16 November 2023
155

Laki-laki itu menyusuri jalan tanpa tahu kemana. Keluar dan bergerak hanyalah pilihannya saat itu. Puluhan beban liar di pikirannya seakan ingin...

Selanjutnya

Menjadi Seorang Dienald di Tengah Arus Perubahan

8 Juli 2023
180

Sebagai jiwa yang memiliki spirit kebudayaan, Muhammad Dinal Maryadi (lebih sering disebut Dienald), termasuk beruntung. Dia memiliki kesempatan emas selama perjalanan...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Buya Said dan KH Amin Abdul Hamid Kenang Didi Kempot

Cara Menikmati Sebuah Novel yang Tak Banyak Tafsirannya

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
terlama
terbaru paling banyak dipilih
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply