• Terbaru
  • Populer

KH Amin Abdul Hamid: Menciptakan Iklim Moderasi Bersusastra

2 Juni 2022

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Jumat, 22 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

KH Amin Abdul Hamid: Menciptakan Iklim Moderasi Bersusastra

Bagus Dilla Ditulis oleh Bagus Dilla
2 Juni 2022
dalam Sejarah dan Sastra
A A
240
VIEWS

Proses bersastra sama dengan bertarekat. Ujung-ujungnya, kembali kepada personal, individu. Sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Abdul Qadir Al Jilani, mursyid tertinggi seorang salik (pelaku ruhani) adalah Allah Taala itu sendiri. Kalau sudah wushul, mursyidmya langsung Allah. Sementara mursyid-mursyid yang ada dan menyejarah, mereka hanya mengantarkan saja, karena pernah menempuh dan melalui jalan menuju kepadaNya. “Demikian pula susastra, sifatnya juga personal dan individual. Itulah genre mereka,” ungkap Abah Amin (KH Amin Abdul Hamid), pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Tegalrejo, Kendal, Ngawi. “Seorang sastrawan kalau sudah master di bidang susastra, dia tidak perlu guru lagi. Tidak perlu warna kelompok dan aliran.

Ini, langkah-langkah ini perlu dibaca sebagai pengantar sebelum memasuki dunia susastra atau tarekat.

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

Jadi, ketika berbicara tarekat atau susastra tidak rame sak karepe dewe. Perlu ada kuliah pengantar yang benar,” tegas Abah Amin.

“Problem susastra dan tarekat di Indonesia itu mengalami peristiwa dan sejarah yang sama, diawali oleh ketidaktahuan,” singgung Abah Amin, sosok yang istiqamah di pesantrenya itu.

Abah Amin sangat menyayangkan adanya aliran-aliran yang lebih mementingkan label dan warna baju, baik di dunia susastra maupun dunia tarekat. “Mereka melupakan esensi. Kalau bertarekat itu esensinya bertasawuf, capaiannya bisa berakhlak kepada Allah Taala. Lha, kalau antarkelompok tarekat saja sudah pada gelut, kapan bisa sampai pada tasawufnya? Ini fenomena sosial, lho, ya?” ungkap Abah Amin, lagi.

“Demikian pula dunia susastra kita. Miris! Ada susastra Islami, ada pula susastra nonislami. Ya, itu pekerjaan kolonial yang suka bikin kotak-kotak itu. Tingkat moderasi kita semestinya sudah harus lebih baik. Jauh lebih dewasa. Biarlah polemik susastra masa lalu menjadi mimpi buruk bagi generasi tua yang tidak pernah bisa move on. Generasi milenial tidak boleh terlibat, karena punya sejarah sendiri. Sejarah generasi tua adalah milik mereka, begitu pula generasi kekinian.”

Abah Amin, penggemar lagu-lagu Didi Kempot dan Denny Caknan itu, melihat perkembangan tarekat dan susastra kurang dinamis. “Ya, apatis. Akhirnya, masyarakat kita akan apatis, baik kepada susastra maupun tarekat, karena muak. Capaiannya gelut, merasa lebih baik antara satu dengan yang lain. Hal ini tergambar dari wacana-wacana yang berkembang saat ini. Ini bukan salah generasi sekarang, tapi generasi tua yang belum bisa move on dan takut kehilangan panggung.”

Dari sudut pandang ini, Abah Amin mengajak kembali kepada titik tolak tarekat dan susastra itu sendiri, personal dan individual. Sosok individu dalam mengenal dan mencari Tuhan, dia disebut bertarekat. Pada titik ini, sosok individu tidak mengenal jubah atau aliran apa yang dijalaninya. “Pokoknya berjalan.” Demikian pula bersusastra, pokoknya nulis saja, berkreasi saja. “Titik tolak sejarah kita sudah sengaja dikaburkan sehingga belum menemukan sesuatu yang baru selain ribut masalah warna dan baju. Ribut masalah genre dan aliran.

Itu! Praktik-praktik bersusastra dan bertarekat kita sudah salah sejak awal. Bersusastra, kita tak mau melepaskan diri dari ikatan-ikatan susastra Barat yang mestinya bisa menjadi hubungan ketersalingan sebagai salah satu sumber inspirasi saja. Begitu pula dengan ber-Islam, kita belum bisa bebas dari keislaman orang-orang suku-bangsa Arab. Padahal, masing-masing punya latar belakang sejarah sendiri-sendiri.”

Mengutip dari Buya Said (KH Said Aqil Siroj), orang-orang suku-bangsa Arab itu sesuai namanya. Arab itu diambil dari kata ‘arab” yang berarti sebutan bagi kendaraan yang mobile, terus bergerak. Terus berubah dan berinovasi. Jadi, kendaraan seperti mobil itu namanya arab, bukan “sayyarah” sebagaimana dimengerti oleh orang-orang Indonesia. Arab itu bisa berubah (derivasi) seperti “i’rab” atau “mu’rab” dalam bentuk kata bahasa Arab. Mereka seperti angin yang cepat berubah, tidak memiliki pijakan. Apalagi tanah air. “Lha, karakter ini malah disamakan dengan orang-orang suku-bangsa Indonesia yang tercipta dari tanah liat. Orang Arab sekali marah, sekali sudah, rukun lagi. Di Indonesia, sekali marah, dendamnya bisa tujuh turunan,” jelas Abah Amin.

“Studi-studi moderasi bertarekat dan bersusastra ini harus terus digalakkan sehingga masyarakat kita jangan lagi mudah dibodohi,” tutup Abah Amin. “Baik bertarekat maupun bersusastra itu bisa tidak seragam. Jadi, ciptakan moderasi!”

Ngawi, 2 Juni 2022.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Moderasi Bersusastra
Artikel sebelumnya

KH Amin Abdul Hamid: Moderasi Bersastra dan Bertarekat

Artikel berikutnya

Gus Kamid: Sosok Sintesis Gus Baha dan Gus Muwafiq

Bagus Dilla

Bagus Dilla

*A writer and culture activities*

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022
332

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah: وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Gus Kamid: Sosok Sintesis Gus Baha dan Gus Muwafiq

Usai Lepas Status Lajang, Gus Kamid Bakal Mendedah Tafsir

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,810

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply