• Terbaru
  • Populer

Kinya (Bagian 1)

9 Maret 2022

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 21 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Kinya (Bagian 1)

Somewhere is Used to Be

Bagus Dilla Ditulis oleh Bagus Dilla
9 Maret 2022
dalam Sejarah dan Sastra
A A
249
VIEWS
Dirimu membuatku yakin
Atas cinta dan kasih sayangNya yang nyata
Ketika dirimu hadir dalam setiap deru nafas dan doaku
(2018)

Grozni

Sudah menjadi anugerah hidupku mendapati keremajaannya. Wajah itu tertunduk saat kubuka mukenanya. Ada butir bening yang jatuh perlahan saat dagunya kuangkat. Ia memejamkan mata. Lama. Aku menatap wajah itu. Tak ada gerak mimik yang dapat terbaca, kecuali kantung mata yang membesar.

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

Kicau burung mengantar suasana. Sudah tiga pagi, kami lalui. Sementara embun datang dan pergi dari kelopak dedaunan. Kami tidak membutuhkan kamuflase untuk menikmatinya, ketika sajadah masih menjadi alas kami bersimpuh.

”Isteriku…,” panggilku. Suaraku tertahan.

”Mas…,” katanya, pelan. Sangat lembut.

”Kinya, isteriku….”

Kami terdiam, hanyut dalam pikiran masing-masing. Sekali lagi, kuangkat dagunya.

Kinya tersenyum.

Aku meraih pundaknya, lalu mengajak duduk di pembaringan.

”Aku mungkin bukan orang yang kau harapkan,” kataku, pelan. Tak ingin mengulang, dan takut salah.

Kinya menundukkan kepala, sembari menggeleng. “Tidak, mas. Sejak semula, aku memang mengharapkan mas.”

”Lalu, kenapa kau diam saja?”

Kinya menjatuhkan kepalanya di pundakku. “Tidak, mas. Aku bahagia.”

Dadaku serasa longgar, seolah telah terlepas dari beban berat yang menghimpit.

”Aku bahagia dan bersyukur, mas. Semula, aku tak percaya, kalau cermin hidupku adalah dirimu. Antara takut dan rindu. Aku menatap dirimu. Cerminku begitu besar.”

Aku memeluk erat tubuhnya. Kudekap hingga nafas kami saling memburu. ”Sayang, kita tidak dapat menolak atau menghindari bayangan kita. Allah sayang pada kita. Dia telah menyelamatkan kita.”

”Apa arti menyelamatkan itu, Mas?”

Aku tak langsung menjawab. Menarik nafas dalam-dalam. ”Sudah tiga hari kita diikrarkan. Artinya, kita telah diselamatkan dalam ikatan suci.”

”Mas.”

”Hem.”

Kinya menatapku. Dengan senyum tipis, dia mengelus wajahku. “Terus terang, aku seperti sedang bermimpi.”

”Inilah nyatanya. Kita dipersatukan,” kataku, cepat menyela.

”Iya, mas. Aku telah membuatmu bingung cukup lama.”

Giliranku menatapnya.

Kinya tersenyum. “Dirimu sangat kaku.”

“Ya, aku kaku. Di hadapan bidadari yang selalu kupuja.”

”Terlalu menyanjung. Aku tak seperti itu.”

”Aku tak pernah berbohong, hingga ketulusanku selalu dimanfaatkan orang lain.”

”Engkau selalu begitu. Tapi, dengan ketulusanmulah yang membuatku luluh. Banyak yang coba mendekatiku, tapi mereka tak berhasil menghadapi egoku.”

”Aku tahu dengan risiko itu. Pasti, ada banyak lelaki yang mengincarmu.”

”Aku tidak seperti yang mas pikirkan.”

”Ya, aku coba membuka fakta.”

”Aku tak mengelak, tapi aku sekarang milikmu,” tegasnya.

”Mungkin, aku terlalu pecemburu.”

”Justeru dengan diammu, Mas. Membuatku luluh.”

”Dan, diammu membuatku luka.”

”Maafkan aku!”

”Itu sudah berlalu.”

”Kuharap demikian. Aku ingin yang baik-baik saja pada kita.”

”Aku akan selalu mendekapmu, seperti dirimu yang tak ingin kehilanganku.”

”Ke manapun?”

”Kemanapun,” jawabku.

”Ke mana mas akan mengajakku?”

”Ke manapun kau ingin.”

”Sungguh?” matanya membesar, berbinar.

Aku tak memberikan jawaban. Dengan cepat, tanganku meraih tubuhnya. Merapat. Satu kecupan mendarat di keningnya. Hidungnya. Dan, lalu.

Mata bulat Kinya terpejam. Ia mendorong mukaku. Terengah.

”Kenapa?” tanyaku.

Kinya menjawab dengan pelukan yang kuat. Kembali, kami terlibat dalam pagutan. Saling membuka diri dalam kepolosan. Tak terhitung dalam bilangan, ketika kami lelah terbujur kaku.

Di telinganya, aku pun berbisik. ”Kita akan ke Mekah.”

Ia membalas dengan senyuman. “Benarkah?”

”Ya, hadiah pernikahan kita,” ujarku, sembari mengecup keningnya.

Gelaran tirai strimin masih menggelantung di sudut-sudut ruangan. Janur kuning belum layu. Tidak mewah, karena permintaan Kinya. “Yang penting pantas saja,” katanya, ”ada momen kelak yang lebih indah. Kelak kita dapatkan.”

Aku mencubit hidungnya.

Kinya masih kuliah di Conta Haji Islamic University ketika kupinang. Dia gadis ceria yang berhasil meraih juara pertama gadis kampus. Aku mengenal Kinya, ketika mengadakan pelatihan Jurnalistik di Grozni. Dia yang pertama menyapa ketika kami berada di depan pendopo Walikota Grozni seusai acara. Dia mengira aku seorang jurnalis. Dia minta tolong difotokan bersama Yusuf Yunesov. Sahabatku dari Moskwa. Aku katakan sembari berbohong, aku bukan jurnalis, tapi bisa membantu mengambilkan foto.

Pada pertemuan kedua, saat dia sedang menuruni anak tangga. Diiringi oleh reporter video, kembali dia menyapaku. Aku tersenyum mengangguk sembari menundukkan kepala. Aku orang yang canggung, tak bisa bertatap lama dengan lawan jenis. Meski terakhir perlahan mulai terkikis, karena tuntutan pekerjaan.

Dengan tubuh yang bagus, kecerdasan, serta perbawa yang pantas, telah mengantarkannya menjadi seorang gadis muda. Kinya telah menjadi pujaan di kampus. Rasa minder terkadang muncul ketika dia dikerubuti teman-temannya. Tetapi, kutepis jauh-jauh dan menekatkan diri dia adalah jodohku.

Usiaku dan Kinya terpaut jauh. Awal aku masuk kuliah, dia baru lahir. Panggilan aku dan kamu telah membebaskan jarak di antara kami. Terutama, ketika dia kularang memanggil “pak” padaku. Sejak itu, dengan panggilan mas, dia menyapaku.

Jika saat itu, aku berada di Grozni, tinggal di rumahnya, karena aku telah menjadi suami sah dirinya.

(Bersambung)

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Kinya
Artikel sebelumnya

The End of Islamophobia

Artikel berikutnya

Kinya (Bagian 2)

Bagus Dilla

Bagus Dilla

*A writer and culture activities*

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022
332

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah: وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Kinya (Bagian 2)

Kinya (Bagian 3)

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,786

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply