• Terbaru
  • Populer

Kolase, Kumpulan Tulisan Sakdillah (2012-2021)

25 Juni 2021

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Jumat, 22 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sejarah dan Sastra

Kolase, Kumpulan Tulisan Sakdillah (2012-2021)

Resensi

Bagus Dilla Ditulis oleh Bagus Dilla
25 Juni 2021
dalam Sejarah dan Sastra
A A
288
VIEWS

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam

(W.S Rendra)

 

ArtikelLainnya

Ketika Perlu Membaca Novel Tanpa Pengantar

21 November 2022
235

Masa Kegelapan Datang Diganti dengan Perang

15 November 2022
210

Sastra dan Pusat Peradaban di Nusantara

5 November 2022
213

Membaca Serat Gatoloco Secara Lebih Obyektif

23 Oktober 2022
251

vii, 1000 halaman; 16 x 24 cm; ISBN 978-979-094-538

Perdefinisi, kolase adalah “komposisi artistik terbuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan.”

Diksi “kolase” memberi makna berbeda dalam kumpulan-kumpulan tulisan di dalam buku ini selama perjalanan yang tidak terlalu serius memburu partikel-partikel yang tercecer. Sebab, partikel-partikel tersebut muncul dalam pengalaman dan perjalanan mengelilingi pulau Jawa, bahkan sekadar luar Jawa, beserta inspirasi-inspirasi tak berbentuk dalam wujud yang nyata. Sebagian terlahir dari kerangka masa lalu berupa bacaan-bacaan inspiratif untuk mematerikan ide dan pengalaman. Rangkaian-rangkaian yang tertuang di dalam hidangan Kolase kemudian terwujud dari kandungan isi tentang budaya, sastra, sejarah, seni, filsafat, dan pendidikan.

Dalam hal sejarah misalnya tak dapat lagi dilihat dari sudut, grafis, dan potret dari bingkai masa lalu yang dekat. Ketika konstruksi dan alam pikiran sudah membentuk definisi. Ada sisi-sisi yang perlu direvisi seperti pemahaman tentang cerita dan legenda yang beredar sejak Mataram berkuasa. Sudut pandang kejawaan lebih bersifat Mataram Sentris daripada fakta-fakta keragaman budayanya. Dan, fakta itu tertuang jelas ke dalam anggitan penguatan wacana yang hampir tak terbantahkan sejak abad ke-15: memahami kisah Syekh Siti Jenar sebagai fakta sejarah adalah sebuah kekeliruan besar. Beredarnya kisah tersebut seolah tidak memberi ruang batas yang jelas, karena hampir merata berada di tempat atau lokasi yang berbeda. Kisah tersebut dapat ditemui di Cirebon, Demak, Jepara, atau bahkan di pedalaman Jawa sebagai legitimasi kepercayaan yang kemudian dikenal sebagai Kaum Abangan. Dengan kata lain, fakta-fakta yang dihadirkan adalah sebuah fakta sosial, budaya, bukan fakta sejarah yang melibatkan sebuah peristiwa.

Demikian pula, angka sembilan (songo) mungkin memiliki makna mistis dan magis bagi masyarakat Jawa pada umumnya sehingga kedatangan Walisongo digambarkan secara bergelombang. Hal ini bertentangan dengan fakta budaya: Cirebon sebagai wilayah yang memiliki kedaulatan sendiri, Demak memiliki wilayah kedaulatan sendiri, serta Tuban memiliki kedaulatan yang sama. Masing-masing memiliki kehendak dan kuasa. Mengembalikan anggitan “Wali Sangha” sebagai komunitas atau persaudaraan lebih representatif daripada membayangkan angka sembilan yang sering dianggap sakral. Kata “Sangha” sudah dikenal dan digunakan dalam tradisi dan budaya masyarakat komunitas pemeluk Buddha sebagaimana kata “Sangha Buddha” lebih membudaya sebagai persaudaraan kaum penganut Buddha.

Dari pemahaman komunitas sebagai kelompok budaya, pesantren terlahir dari tradisi yang panjang sebelum kaum muslimin datang ke Nusantara. Kelompok tersebut membentuk suatu Sima (tanah suci) atau Perdikan (diambil dari kata Tanah Merdikan, merdeka). Komunitas yang berbeda bila dibandingkan dengan ujaran pesantren dalam pengertian belakangan ini sebagai sebuah lembaga pendidikan.

Pada kasus kesenian yang masih dibayang-bayangi oleh ideologi tertentu telah mengaburkan makna seni dalam artian ekspresi dan kognisi. Seni lebih dipandang sebagai label dan merek daripada sebuah eksistensi. Mengembalikan pengertian seni sebagai ekspresi individu yang bertanggung jawab atas prestasi dan ekspresinya jauh lebih bijak daripada berlindung dari kesucian.

Kolase ini merupakan kumpulan-kumpulaan tulisan yang sudah dirintis sejak 2012, jauh sebelum kompleksitas ketidakpercayaan dan kenihilan akan zaman yang tak menentu. Ketika situasi bangsa sudah mulai kehilangan harapan dan anti kebenaran (post-truth). Ada anggapan kebenaran itu tidak benar-benar ada oleh sebuah otoritas semu, kecuali kepada hak-hak individu untuk percaya kepada diri sendiri.

Editor: Bagus Dilla
Artikel sebelumnya

Menghidupkan Sastra Rendra yang Tak Pernah Pasti

Artikel berikutnya

Memasukkan Unsur-unsur Budaya dalam Pendidikan

Bagus Dilla

Bagus Dilla

*A writer and culture activities*

Artikel Lainnya

Ketika Ritual Seks Dilakukan di Kuburan

23 Oktober 2022
259

Hubungan Seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dalam prokreasi selain makan, merasa, dan berpikir. Namun, jarang menjadi perhatian sosial, bahkan...

Selanjutnya

Historiografi Nir-Sistematika Tasawuf

18 Oktober 2022
206

Kalangan sejarawan Indonesia sering mengambil data data faktual dalam menyajikan narasi sejarahnya. Dengan kata lain, tidak ada sejarah tanpa disertai bukti...

Selanjutnya

Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa (I)

4 Oktober 2022
232

Kerajaan Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa memiliki sejarah yang unik. Dari satu sisi, Kanjuruhan dan Raja Raja Jawa terpisah secara genetik,...

Selanjutnya

Cara Pesantren Memakmurkan Diri

14 September 2022
219

Sejarah pesantren di Indonesia sama tuanya sejarah desa. Secara eksplisit, kehidupan di desa sudah tergambar dari naskah tua, Negarakertagama, karangan Mpu...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Dua)

4 September 2022
275

Kasus pelanggaran HAM sangat sering terjadi, sehingga memelihara jiwa (hifdh al nafs) di dalam Islam menjadi salah satu tujuan Syariah (Maqashid...

Selanjutnya

Menyingkap Kewalian Nabi Khidir as (Bagian Satu)

3 September 2022
287

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada nabi nabi dan rasul rasul Allah yang lain, kedekatan Nabi Khidir as dengan parawaliyullah banyak...

Selanjutnya

Ketika Kau Sok Kenal dan Sok Dekat kepada Allah

2 September 2022
332

Dalam sebuah mimpinya, seorang waliyullah bernama Al Nafari mendapat Firman dari Allah: وعزتى وجلالى، ما أنا عين ما عرفه وأما أنا...

Selanjutnya

Catatan Ulang: Perihal Ketoprak Rainha De Japora

2 September 2022
233

Ketoprak adalah jenis seni-drama yang hidup di wilayah Mataraman, selain Ludruk yang berkembang di wilayah Jawa Timur (Jombang sampai Surabaya). Yang...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Memasukkan Unsur-unsur Budaya dalam Pendidikan

Plus Minus Menghapal dalam Praktek Pendidikan (Bagian ke-2)

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,811

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply