• Terbaru
  • Populer

Mencari Tolok Ukur “Adab Lebih Tinggi dari Ilmu”

29 April 2022

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Jumat, 22 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Pendidikan dan Wisata

Mencari Tolok Ukur “Adab Lebih Tinggi dari Ilmu”

Muhammad Sakdillah Ditulis oleh Muhammad Sakdillah
29 April 2022
dalam Pendidikan dan Wisata
A A
252
VIEWS

Pesantren yang memiliki latar belakang sosial yang komplit belakangan ini cenderung elit dan tertutup. Maka, tidak heran, jika kemudian Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menyebut pesantren demikian sebagai sebuah “benteng” daripada agen perubahan sebagaimana yang sering digaungkan oleh parasantri. Pergeseran makna kata dari “agen perubahan” ke arah “penjara suci” meskipun terkesan remeh temeh, namun cukup merepresentasikan situasi sosial di pesantren tanpa sadar. Tidak saja pola pendidikan dan kurikulum yang tertutup, namun lebih dari pada pergaulan dan persentuhan sosial. Semestinya sebuah pesantren tidak menutup diri bagi lingkungannya sebagaimana zaman dahulu. Ketika pesantren dapat berasimilasi dengan lingkungan sosialnya sebagaimana seorang kiai biasanya memiliki peran multifungsi. Adakalanya masyarakat bertanya tentang hukum-hukum fiqh, adakalanya meminta jopa japi mengobati penyakit, bahkan adakalanya bertanya tentang musim bertani. Kiai zaman dahulu harus menguasai banyak peran di samping mengajar santri-santri di pesantren sehingga memerlukan pengalaman yang luas dalam banyak bidang keilmuan.

Pada zaman sekarang, pesantren sudah sering membatasi diri sebagai penjara suci. Ketika parasantri dikurung selama dua puluh empat jam di dalam pondok. Tidak boleh keluar dan jauh dari pergaulan masyarakat. Selama belajar di pesantren, mulai dari yang setahun, dua tahun, atau bahkan tujuh atau sepuluh tahun, parasantri hanya berkutat dalam aktivitas-aktivitas yang telah ditetapkan pesantren. Waktu dihabiskan untuk menyelesaikan program-program kurikulum dan membaca kitab.

ArtikelLainnya

KHA Syakir Ridlwan Lc, MHI, Dr. KHA Musta’in Syafi’ie, M. Ag, KH Abdul Hadi Yusuf, S.H, KH Abdul Hakim Mahfudz, KH Abdul Ghoffar Yusuf

Hafalkan Al Quran, Pahami, dan Amalkan Semampunya (I)

20 September 2022
259

Di Balik Omong Kosong Tentang Peradaban

31 Agustus 2022
235

Lemahnya Pesantren di Muka Sekolah Sekolah Umum

30 Agustus 2022
219

Guru yang Tak Lagi Mencerdaskan Muridnya?

17 Agustus 2022
218

Tentu, tidak ada salahnya, jika pesantren dibuat demikian. Pertama, untuk menjaga efektivitas belajar dan intensitas secara internal. Kedua, parasantri tidak terkontaminasi pada pergaulan bebas. Dan, ketiga, akan melahirkan santri yang benar-benar selektif.

Namun demikian, sebaik-baik sistem tentu masih ada kelemahan-kelemahannya, baik dengan pola tertutup maupun terbuka. Sebuah pesantren akan mengambil risikonya. Bagi pesantren-pesantren besar dengan sumberdaya yang kuat tentu akan memilih model pesantren tertutup. Sementara pesantren-pesantren kecil dengan keterbatasan sumberdaya akan memilih model pesantren terbuka. Singkat kata, semakin ekslusif sebuah pesantren akan semakin elit dan tertutup.

Konsekuensi yang dihadapi oleh sebuah pesantren tertutup adalah terjadinya pengabaian aspek-aspek “historisitas”. Artinya, melihat sesuatu tidak berdasarkan pada realitas yang ada. Semua serba normatif.

Pengabaian historisitas ini akan mengesampingkan ekses-ekses sosial dan humanitas pesantren. Melihat problematika tidak berdasarkan pengalaman empiris. Tidak pula melihat persoalan dari aspek kronologinya. Sehingga melihat sesuatu secara lebih sensitif dari sudut perspektif. Jika bertentangan dengan perspektif maka akan muncul sikap defensif. Mereka tidak coba bersikap asertif sebagaimana “kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain secara jujur dan terbuka dengan tetap menghormati hak pribadi dan orang lain (Anfajaya & Indrawati, 2016). Dengan demikian, kemampuan kognitif yang dibangun di dalam pola pesantren tertutup ini adalah kemurungan definitif. Artinya, mempelajari literasi agama amat sangat tipis sekali, tidak mementingkan faktor psikologis. Hal ini berdampak pada pembacaan yang dangkal. Misal, di pesantren dikenal dengan istilah “adab lebih tinggi atau lebih utama daripada ilmu”. Tentu, hal ini tidak salah dalam metode belajar. Namun, adab tersebut bersifat tentatif, tidak terukur. Tidak ada tolok ukurnya, karena setiap adat istiadat memiliki cara dan takaran berbeda-beda. Setiap daerah berbeda-beda cara pandang dan tolok ukur sikapnya.

Cirebon, 29 April 2022.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Adab
Artikel sebelumnya

Peta Geopolitik Hadarat Al Islam (Bagian 14)

Artikel berikutnya

Ponpes Al Furqon Lubuklinggau Buka Jaringan Luar Negeri

Muhammad Sakdillah

Muhammad Sakdillah

A writer and culture activities.

Artikel Lainnya

Profil Pondok Pesantren Khoirul Huda Sagalaherang

5 Agustus 2022
298

Pamandian air panas wisata Curugagung Sagalaherang Sagalaherang, kecamatan di Utara Subang, memiliki panorama alam yang indah. Keasriannya dapat dinikmati oleh parapelancong...

Selanjutnya

Pendidikan Pesantren: Ketika Dunia Tak Lagi Fakultatif

11 Juli 2022
296

Jauh-jauh hari, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, 1940-2009) menyebut pesantren sebagai "subkultur". Artinya, pesantren memiliki nomenklatur tersendiri sehingga membentuk miniatur budaya....

Selanjutnya

Kisah Singkat Motivasi Nderes dari Nyai Hanum Michmadhana

23 Juni 2022
355

Banyak santri yang tidak memahami arti murajaah atau nderes (bahasa Jawa). Apalagi kalau sudah menginjak status "penghapal" Al Quran. Sungguh berat...

Selanjutnya

Gus Eko Priyanto: Santri Milenial, Generasi Legends

23 Juni 2022
283

Keterbelakangan informasi, sosial, maupun budaya yang dulu dilekatkan kepada kalangan santri sepertinya hari ini sudah tidak lagi relevan. Mengingat, kemajuan ilmu...

Selanjutnya

Ponpes Al Furqon Dibangun di Atas Pondasi yang Kokoh

22 Juni 2022
256

Ada banyak nama lembaga pendidikan dan pesantren di Indonesia yang menggunakan nama Al Furqon. Namun, tiap lembaga tersebut sudah pasti memiliki...

Selanjutnya

Pak Ud: Sosok yang Sadar Literasi di Tebuireng

3 Juni 2022
341

Era tahun 1980-1990an adalah masa-masa puncak polemik pemikiran antara Pak Ud (KHM Yusuf Hasyim, 1929-2007) dan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid,...

Selanjutnya

KH Jumali Ruslan: Generasi Kiai Ahli Fiqh di Tebuireng

26 Mei 2022
504

Satu ungkapan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, 1940-2009) menyatakan: seorang ahli fiqh biasanya tidak mengajarkan kitab-kitab besar, tapi kitab-kitab kecil. Seorang...

Selanjutnya

Kang Nasir, Santri Tunanetra Penghafal Al Quran

26 Mei 2022
294

Lelaki itu, meskipun dengan tertatih dan meraba-raba, mencari posisi nyaman untuk mendaras Al Quran. Ia sudah hafal seluk beluk pojokan komplek...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Ponpes Al Furqon Lubuklinggau Buka Jaringan Luar Negeri

Sanggha Buddha sebagai Fondasi Peradaban Dunia

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,811

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply