“Tahfidh Camp” adalah acara rutin tahunan yang diadakan oleh ustadz-ustadz muda alumni MQ Tebuireng diantaranya adalah Ustadz Khairul Fahmi (Pesantren Anwarul Qur’an, Cinere), Ustadz Rasyidi (Pesantren Qadariyatul Qur’an, Bogor), Ustadz Herman Maulana (Pesantren Ahlul Qur’an, Tangerang) dan Ustadz Rahmat (Pesantren Darul Muqamah, Pamulang). Rutinan ini telah menjadi ajang yang cukup intensif di dalam menggalang semangat menjaga dan memelihara Al-Quran.
Acara ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahim antar pengasuh dan para santri di antara pondok-pondok pesantren Al-Quran yang didirikan oleh alumni MQ Tebuireng yang ada di Jabodetabek. Antar pondok harus bisa saling memberi dukungan dan menguatkan. Tatkala keakraban dibangun dengan sedemikian rupa, maka rasa kebersamaan itu akan muncul. Pada tataran inilah, mereka memandang bahwa antara pondok satu dengan yang lain bukanlah kompetitor, tapi saudara “sekandung” dari guru Al-Quran yang sama yaitu KHM Yusuf Masyhar Tebuireng Jombang.
Demikian pula, untuk berkesempatan dan meluangkan waktu untuk mengikuti program “Camp Tahfidh” tersebut secara khusus merupakan anugerah yang tak terhingga. Di tengah himpitan dan kesempitan waktu, kesempatan menjadi sangat mahal harganya. Terutama, di sela-sela waktu Pandemi ini.
Dalam acara “Camp Tahfidh” di Cisarua Puncak Bogor itu, saya diminta memberi motivasi kepada adik-adik santri tentang keistimewaan Al-Quran dan para penghafalnya. Karena mayoritas peserta adalah anak-anak, maka saya coba dengan materi yang santai, sederhana, dan jenaka saja. Meskipun tetap dalam terget capaian; tumbuhnya rasa cinta kepada Al-Quran dan semangat yang tinggi untuk menghafalkanya. Maka, bahasa pantun menjadi salah satu media yang dapat menjadi jembatan pengetahuan agar materi yang berat dapat dicerna dengan mudah.
Pantun Pecinta Al-Quran
Acara piknik ke Yogyakarta
Jangan lupa ke gunung Merapi
Kalau adik-adik ingin bahagia
Jadilah Anda pecinta kitab suci
Menghafal Quran harus bersabar
Semangat tinggi maju tak gentar
Tak boleh dengki tak boleh bertengkar
Aturan pondok jangan dilanggar
Buat apa pergi ke Jakarta
Kalau tidak membeli roti
Buat apa punya rasa bangga
Kalau tidak pandai mengaji
Untuk apa bermain gitar
Kalau tidak bisa bernyanyi
Untuk apa punya pacar
Kalau bukan alumni MQ
Jalan-jalan ke Surabaya
Melihat indah kota pahlawan
Siapa saja ingin bahagia
Jangan pernah tinggalkan Al-Quran
(E.M. Puncak Bogor: 23/09/’21).