Bagaimana kita mau memakai sifat Allah? Bagaimana mau wujud dari sifat Allah masuk ke dalam diri saya? Lho, yang saya pikir masih banyak gitu? Nah!
Dah? Kalau sudah bisa itu, La ma’buda illah? Yang ketiga terakhir, Dzikr Al Dzat. Wah ini sulit sekali ini, sulit sekali ini. Dzikr Al Dzat, ketika mengucapkan La ilaha illallah, itu yang kita ekspresikan, ya? Itu zatnya Allah. Wah sulit ini. Sulit ini. Jadi, akhirnya apa? Artinya La ilaha illallah itu “La maujuda illallah”. Tidak ada yang wujud, tidak ada yang Ada kecuali Allah. Jadi, semua yang Ada ini Allah. Dan, yang namanya tidak ada itu tidak ada. Semua ini Ada. Semua ini Ada. Gelas kosong, yang tidak ada airnya, kosongnya Ada. Kolong, kolong itu kan kosong, gak ada papa, ya ya yang kosong kan bendanya, gak ada papa. Tapi, tidak ada papanya kan Ada. Jadi, yang ada ini semuanya Ada. Tidak ada yang namanya tidak ada. Lha, yang Ada itu, yang Maha Ada itu Allah. Setiap Ada itu Allah. Setiap yang namanya Ada itu Allah. Sedangkan yang ada ini semua ini ada. Tidak ada yang namanya tidak ada. Tidak ada namanya nihil. Yang namanya tidak ada tidak ada, gitu lo? Dompetku kosong, ya uangnya yang kosong. Kosongnya kan ada? Gelas kosong, ya airnya yang kosong. Kosongnya itu kan ada? Kolong? Kolong itu kan kosong. Kolong, kolong, kolong meja ini. Tapi, kosongnya ini ada? Jadi, yang namanya tidak ada itu tidak ada. Yang ada ini hanyalah Ada. Dan, yang Maha Ada, Allah.
Maka, yang kita sebut, apa saja yang kita sebut itu sebenarnya Allah. Ya, ini pelan-pelan. Pelan-pelan gak paham sekarang. Barangkali nanti, tapi pelan-pelan.
Setiap yang kita sebut, itu kan berarti ada. Yang ada itu Allah. Jadi, setiap yang kita sebut itu Allah sebenarnya. Nah, ini. Ini, ini manunggal sudah ya. Manunggaling kawula. Jadi, La ilaha illallah artinya La maujuda illallah. Tidak ada yang Ada kecuali Allah. Sebab, yang Maha Ada hanya Allah.
Ini biasanya, cara rinciannya, biasanya. Kalau masih zikir Al Asma, La ilaha illallah. Kalau sudah dzikr Al Shifat, illallah, biasanya. Illallahnya saja yang biasanya disebut. Yang diperbanyak. Kalau sudah Dzkir Al Dzat, sudah Hu Hu Hu, pernah nggak lihat? Dengar? Orang tarekat zikir Hu Hu Hu? Tapi, jangan banyak-banyak. Jangan banyak-banyak. 11 kali saja paling banyak. Kalau nanti terlalu banyak lucu kedengarannya. Kalau La ilaha illallah paling banyak. Sebenarnya tidak ada batas, sebenarnya. Tidak ada batas. La ilaha illallah. Illallah, masih banyak juga. Tapi, kalau sudah Hu Hu Hu, itu jangan banyak-banyak. Nanti, nanti kalau direkam, itu lucu nanti.
Hu Hu Hu itu apa artinya? Artinya bahwa Dia. Hu itu Dia maknanya. La ilaha illallah, pronounce-nya kan pihak ketiga atau orang ketiga yaitu kan Huwa, Hu, Dia. Kenapa kita menyebut Dia? Karena, kita tidak mampu menyebut namanya. Kamu siapa berani-beraninya menyebut: Ya Allah, Wahai Allah?Pantaran apa?