• Terbaru
  • Populer

Mengenang Sosok K.H. Hamim Tohari Jazuli (Gus Miek)

10 September 2021

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 21 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Budaya dan Agama

Mengenang Sosok K.H. Hamim Tohari Jazuli (Gus Miek)

KH Edy Musoffa Ditulis oleh KH Edy Musoffa
10 September 2021
dalam Budaya dan Agama
A A
603
VIEWS

KH. Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan panggilan Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940. Beliau adalah putra KH. Jazuli Utsman (seorang Kiai alim, murid KH. M. Hasyim Asy’ari dan pendiri Pon-Pes Al Falah Mojo Kediri) dengan Nyai Rodhiyah. Ayah Gus Miek, Kiai Ahmad Jazuli Usman tidak pernah membeda-bedakan dalam mendidik anak, termasuk kepada Gus Miek.

Suatu ketika, Kiai Jazuli memerintahkan salah seorang santri seniornya, Pak Zaid dari Blitar untuk mengajari Gus Miek ilmu alat (nahwu) yaitu Al-Jurumiyah. Setelah mendapat perintah tersebut Pak Zaid langsung menemui Gus Miek untuk memberitahukan tugas yang diberikan kepadanya.

ArtikelLainnya

Warisan Keteladanan dari Masa Mpu Sindok

13 Juli 2023
206
Buku Samber Nyowo

Harlah Dan Bedah Buku Samber Nyowo Di Rumah Masa Kecil Presiden Sukarno

6 April 2023
254

Keprihatinan Buya Husein Muhammad pada Aspek Budaya

9 Januari 2023
220

Mazhab Syafi’i: Dari Mekah, Baghdad, hingga ke Mesir

27 Desember 2022
230

Ketika dimulai, Gus Miek berkata kepada Pak Zaid, “Tolong coba bacakan awalnya pak.” Setelah Pak Zaid baca Gus Miek kembali berkata, “Tolong coba bacakan bagian tengahnya pak,” dengan sabar Pak Zaid membacakan seseuai dengan permintaan Gus Miek. Sampai ketika Gus Miek meminta dibacakan bagian akhir sekaligus membacakan doa.

Tanpa terpikir oleh Pak Zaid, Gus Miek menjelaskan kitab Jurumiyah dengan panjang, lebih lengkap, dan lebih detail dari ilmu yang dimiliki oleh Pak Zaid. Padahal Pak Zaid melihat secara nyata kalau Gus Miek belum pernah belajar kitab Jurumiyah kepada siapapun.

Keesokan harinya Pak Zaid dipanggil oleh Kiai Jazuli ke kediamannya untuk melaporkan perkembangan Gus Miek. “Apa kamu sudah mengajari Gus Miek Jurumiyah?” tanya Kiai Jazuli. “Sudah Kiai, Gus Miek sudah bisa bahkan beliau menerengkan lebih luas dari ilmu yang saya miliki,” ujar Pak Zaid.

Mendengar jawaban dari Pak Zaid, Kiai Jazuli merasa kurang puas, lantas beliau menyuruh Pak Zaid untuk mengajarkan kembali Jurumiyah kepada Gus Miek. Pak Zaid menerima perintah tersebut sembari mohon pamit. Ketika baru keluar dari kediaman Kiai Jazuli, tiba-tiba Gus Miek muncul dan berkata, “Awas! anda jangan cerita kepada siapapun juga.”

Kisah Gus Miek di atas dikisahkan langsung oleh Pak Zaid kepada Gus Nur Habib Ngawi ketika bertemu di kediamannya Gus Ahmad Sholihi (huffadz semaan) Ngreco, Kediri. Gus Nur Habib Ngawi lantas menceritakan kisah tersebut kepada Ahmad Nazili Malang pada waktu acara sema’an Al Qur’an Jantiko Mantab di Kabupaten Sidoarjo. Kisah ini disimpan sangat lama sekali oleh Pak Zaid, mulai dari masa kanak-kanak Gus Miek sampai wafatnya Gus Miek.

Pada tahun 1960 Gus Miek menikah dengan Bu Lilik Suyati dari Setonogedong kota Kediri. Pernikahan ini atas saran dari KH. Dalhar (Magelang) dan disetujui KH. Mubasyir Mundzir (Kediri), para guru Gus Miek. Gadis itulah yang menurut gurunya akan sanggup mendampingi hidupnya, dengan melihat tradisi dan kebiasaan Gus Miek untuk berdakwah keluar rumah.

Pada awalnya pernikahan Gus Miek dengan gadis Setonogedong ditentang KH. Djazuli Utsman dan Nyai Rodliyah. Setelah melalui proses yang panjang akhirnya pernikahan itu disetujui. Saat itu Gus Miek sudah berdakwah ke diskotek-diskotek, ke tempat2 perjudian, dan lain-lain.

Dari buah pernikahannya, Gus Miek dikaruniai enam anak, empat putra dan dua putri yakni; H. Agus Tajjuddin Heru Cokro, H. Agus Sabuth Pranoto Projo, Agus Tijani Robert Syaifunnawas, H. Agus Orbar Sadewo Ahmad, Hj Tahta Alfina Pagelaran, dan Ning Riyadin Dannis Fatussunnah.

Pada tahun 1986 Gus Miek punya gagasan sema’an Al-Qur’an. Kata beliau: “Saya ingin benar dan tidak terlalu banyak salah. Maka saya ambil langkah silang dengan menganjurkan pada para santri untuk berkumpul sebulan sekali, mengobrol, guyonan santai, diiringi hiburan. Syukur-syukur jika hiburan itu berbau ibadah yang menyentuh rahmat dan nikmat Allah. Kebetulan saya menemukan pakem bahwa pertemuan seperti itu jika dibarengi membaca dan mendengarkan Al-Qur’an, syukur-syukur bisa dari awal sampai khatam, Allah akan memberikan rahmat dan nikmat-Nya.”

Jadi menurut Gus Miek, secara batiniah sema’an Al-Qur’an adalah hiburan yang hasanah, hiburan yang baik. Selain juga merupakan upaya pendekatan diri kepada Allah, dan sebagai tabungan di hari akhir. Itu yang harus bener-benar diyakini oleh jema’ah sema’an Al-Qur’an. Orang yang mendengarkan dan membaca Al-Qur’an mendapat pahala yang sama.

Gus Miek wafat pada 5 Juni 1993. Beliau dimakamkan di Pemakaman Auliyya’ Tambak Kediri, diiringi ratusan ribu kaum muslimin. Di pemakaman ini pula KH. Anis Ibrahim dari Tulungagung dimakamkan di sebelah barat makam Gus Miek, dan juga KH. Achmad Shidiq dimakamkan di sebelah selatan makam Gus Miek. Di pemakaman ini pula terdapat tidak kurang dari 22 orang yang kebanyakan adalah guru dan juga murid Gus Miek.

“Hidup ini sejak lahir hingga mati, adalah kuliah tanpa bangku”. (Gus Miek)

Katur Gus Miek; Al-Fatihah.

* Ziarah wa tabarukan maqam Gus Miek, Tambak Mojo Kediri; Rabu 8 September 2021.

Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: K.H. Edy Musoffa Izuddin
Artikel sebelumnya

Sendiko Gus Kholis Jantiko Semaan Mantab (3-Habis)

Artikel berikutnya

Khittah NU 1926 Selalu Berubah dan Elastis

KH Edy Musoffa

KH Edy Musoffa

Penulis, guru mengaji, ketua LDNU PWNU Yogyakarta, konsultan sholat khusyu; kelahiran Blitar, tinggal di Tompeyan, Yogyakarta.

Artikel Lainnya

Mazhab Maliki: Dari Madinah, Damaskus, hingga ke Cordova

26 Desember 2022
224

Dokumentasi hadis Rasulullah Saw bermula di Madinah ketika kitab Al Muwattha lahir dari tangan Imam Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki. Sebagian...

Selanjutnya

Memaknai Desember Bulan Gus Dur

6 Desember 2022
229

Hak hak adat (ulayat) memiliki aturan tersendiri di dalam khazanah dan referensi hukum di Indonesia. Hukum Adat di samping Hukum Islam...

Selanjutnya

Terkuak, Ini Jawaban Teka Teki dan Asal Usul Dapunta Hyang

Foto koleksi pribadi Andri Novanto Musirawas
12 November 2022
297

Satu suku-bangsa sudah dianggap maju apabila memiliki aksara sendiri. Tidak semua suku-bangsa yang ada di Nusantara memiliki aksara sendiri. Meskipun, memiliki...

Selanjutnya

Memanusiakan Jejak Jejak Sejarah Sriwijaya

11 November 2022
214

Menarik jejak petualang Manusia Sumatera coba dianalisis dengan memanusiakan jejak jejak sejarah Sriwijaya dalam tulisan ini. Para sejarawan sering menulis menurut...

Selanjutnya

Mengenal Kata Santri di Indonesia

21 Oktober 2022
204

Setiap kata pada dasarnya tidak bisa berdiri sendiri yang tiba tiba turun dari langit. Setiap kata memiliki ruang realitas sejarahnya sendiri,...

Selanjutnya

Metropolitan Caruban Nagari dan Tuban Nagari

7 Oktober 2022
211

Corak metropolitan Caruban Nagari dan Tuban Nagari memiliki banyak kesamaan sehingga dapat memunculkan asumsi Walisongo yang tak pernah sembilan. Tradisi Buddha...

Selanjutnya

Gondrong dan Wali by Design

6 September 2022
230

Seorang wali atau dalam terma yang lebih penting adalah orang yang sangat dekat kepada Allah sehingga semua keinginan dan hajatnya terijabah...

Selanjutnya

Tipologi Pesantren (Bagian Tiga)

Foto koleksi Galeri MQ
27 Agustus 2022
244

Pesantren Sistemik Jika peneliti peneliti pesantren pada umumnya biasa membagi polarisasi tradisional dan modern, perkembangan Pesantren Tebuireng dalam membangun sistem cukup...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Khittah NU 1926 Selalu Berubah dan Elastis

Gus Fahmi yang Membangun Pesantren di Tengah Kota Besar

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,785

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply