• Terbaru
  • Populer

Prof Dr KH Ali Mustofa Ya’kub Bukan Wahabi

27 Maret 2022

Redefinisi Pesantren sebagai Subkultur

21 Agustus 2023
Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

Tabir Misteri Peringatan Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2023

Bagaimana Tirakat di Musim Sulit

15 Agustus 2023

Antara Kepintaran dan Adab dalam Sistem Pendidikan

12 Agustus 2023

Lompatan Besar Mendalami Tafsir Al Quran

5 Agustus 2023

Pondok Pesantren Darul Ulum Sembada Beras 

2 Agustus 2023

Prasasti Cunggrang, Penanda Lahirnya Kabupaten Pasuruan

1 Agustus 2023

Gerai dan Pesona Kopi Abah

1 Agustus 2023

Taman Pendidikan Al Quran Ahmad Baidlowi

1 Agustus 2023

Pada Siklus Pemberdayaan yang Semestinya

31 Juli 2023

Namun Sayangnya, Budaya Bukan Sebatas Pakaian Tradisional

31 Juli 2023

Kebahagiaan Harus Berjalan Wajar

30 Juli 2023
  • Susunan Redaksi
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
Kamis, 21 September 2023
No Result
View All Result
Net26.id
  • Login
  • Register
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi
No Result
View All Result
Net26.id
Beranda Sosial dan Olahraga

Prof Dr KH Ali Mustofa Ya’kub Bukan Wahabi

Redaksi Ditulis oleh Redaksi
27 Maret 2022
dalam Sosial dan Olahraga
A A
251
VIEWS

Pada prinsipnya, sesuatu yang ditampakkan pasti akan menuai kontroversi, bahkan fitnah. Begitu pula dengan Buya Arrazi Hasyim yang belakangan namanya mulai moncer berkat pengalaman gigihnya dalam mempelajari ilmu dan pengalaman (thariqah). Video-videonya dengan mudah dapat disaksikan di kanal-kanal tertentu. Namun yang perlu digarisbawahi dari Buya Arrazi Hasyim adalah keterbukaannya pada dialog ilmiah sehingga, kebenaran ilmiah yang nisbi itu dapat ditarik kesimpulan tersendiri oleh pembacanya. (Redaksi).

***

ArtikelLainnya

Gus Miek dan Masalah Mursyid Tunggal

17 Juli 2022
380

Renungan Renungan Toponimi Wakadol

17 Juli 2022
228

Ahlussunah wal Jama’ah dan Larangan Membuat Firqoh

14 Juli 2022
221

Parodi Islam Anyaran di Panggung Ketoprak Indonesia

4 Juli 2022
221

Di pertengahan malam begini, saya mau berikan cuplikan sedikit video lama Buya Arrazy saat membahas gurunya Prof Dr KH Ali Mustofa Ya’qub.

Buya Arrazy, yang inti/kesimpulannya: “Kiai Ali Mustofa Ya’qub Bukan Wahabi”.

Ini sengaja saya “share”, sebab ada tukang kipas yang lagi asyik bermain di dua kaki. Saya dan kawan-kawan sudah memetakan isu ini berdasarkan SNA (Social Networking Analysis) dan perangkat monitoring yang biasa kami pakai untuk isu radikal-terorisme. Mereka terbagi ke dalam tiga kelompok.

Pertama, kelompok fundamentalis yang selama ini hujjah-nya dimentahkan Buya Arrazy, tepatnya soal perdebatan akademik Salafi-Wahabi. Mereka 60-an persen mendapatkan amunisi balik dari semburan api dari sesama Aswaja.

Kedua, kelompok yang akrab dengan kajian Tasawuf dan mencoba mengkritik secara akademik. Tapi hitungan jari. Mereka sama sekali tidak menyentuh sisi personal melainkan umumnya perdebatan intelektual di kalangan Nahdliyyin. Ini bagus ditradisikan.

Ketiga, kelompok “tukang kipas”. Kelompok ini banyak dan warna merahnya ngeri-ngeri sedap. Jika dibagi lagi, jika ditarik dari narasi Facebook maupun Twitternya sebelum kemunculan isu ini, memang memiliki “anggapan tidak suka” walau sesama Aswaja-nya. Ada pula yang persoalan “ketenaran dan panggung”—jika dilihat dari “circle” sehari-harinya. Dan tidak kalah pentingnya, ada produsen yang membuat cerita-cerita fiktif seperti pemberitaan soal Buya Arrazy mengatakan gurunya “Tawahhab” dan “setengah Wahabi”.

Pembuatan cerita fiktif ini jika dianalisis dari perkembangan algoritma dengan tujuan agar terjadi reaksi dari sisi internal Buya Arrazy seperti asal studinya, belajarnya, dan kawan-kawannya. Makanya, saya coba menampilkan satu sisi untuk menjawab cerita bohong tersebut dengan video lama Buya Arrazy Hasyim. Agar perdebatan tidak bias.

Saya kembali ke pertanyaan netizen. Apakah saya setuju 100 persen pendapat Buya Arrazy? Tentunya tidak. Jangan jauh-jauh, soal pemetaan gerakan Khilafah saja saya berbeda. Saat itu malah saya silaturrahim untuk diskusi soal ini. Perbedaan karena titik berangkatnya dan pisau analisisnya. Belum lagi yang lain. Clear!

Berikutnya juga. Tukang kipas yang ada pada kelompok ketiga itu, membuat hasil: ada narasi yang mengarahkan agar Buya Arrazy dilaporkan, tepatnya ke kepolisian. Bahkan, ada status yang ketangkap mesin kami di Twitter kemudian dihapus. Saya men-chat dan bertanya, jawabnya: karena ada arahan dari senior si admin untuk menyembunyikan nama orang yang ingin melaporkan dan lainnya.

Kelompok ketiga ini ada beberapa orang, sekitar tujuh orang yang ketangkap mesin kami dalam ber-medsos tidak kenal peta lawan dan jaringan. Pokoknya berbeda darinya, dia hajar terus. Hingga beberapa akunnya terkena “banned” dan tetap terdetek oleh mesin.

Di samping itu, ada tembakan yang dialamatkan ke salah satu guru Buya Arrazy, tapi tembakan yang dibuat untuk sekaligus. Jadi, tembakan yang diolah ke A tapi “segmen”-nya dibentuk agar netizen mengarah ke keduanya. Netizen yang tidak mengetahui peta gerakan narasi ini, akan diajak ke ruangan “hitam-putih”. Makanya, hingga ada yang bersanad pun membuat reaksi kepada Buya Arrazy seperti saya “ngantemi” kelompok radikal-terorisme yang kadang brutal. Sudah masuk kolam dan perangkap yang dibuat.

Saya mengapresiasi para akademisi dan praktisi Tasawuf yang mengkritik di jalan yang tepat: standar akademisi dan argumentatif. Inilah kehebatan Indonesia yang menyimpan SDM yang luar biasa. Bahkan, ada akademisi yang tidak mau ikut tersulut ke wilayah personalnya. Good!

Terakhir. Dari analisis tim kami. Isu ini memang diciptakan untuk panjang. Bahkan, saya berhenti di salah satu analisis: “mematikan karir Buya Arrazy”. Ini saya tidak sebut narasi yang ada dan nama akun-akunnya karena saya kenal orangnya dan dia kenal saya. Biar gak panjang ceritanya. Tapi jadi “noted” saja.

Tetap jaga kewarasan. Jika ada salah, kritik sesuai jalurnya dan sesuai alur. Masa urusan Buya Arrazy begini mau dilapor ke kepolisian, ya mental itu berkas. Gak percaya? Coba saja. Jangan sampai, dari pelapor menjadi terlapor hingga terdakwa. Kan, rugi sendiri nanti?

Tetap banyakin ngopi biar gak kena perangkap “tukang kipas” yah teman-teman. Jangan sampai dulunya bersahabat, kemudian renggang karena satu persoalan. Harus ada orang tua yang menjadi wasit dalam persoalan ini. Semoga dalam waktu dekat ini terwujud. Amin.

Kita doakan. Semua guru-guru kita kuat dalam berdakwah dan menahan gejolak yang mengitari mereka masing-masing. Kekhilafan dan kesalahan menandakan dirinya manusia bukan malaikat.

(Disalin dari akun Facebook “Makmun Rasyid”).

Penulis: Makmun Rasyid
Editor: Bagus Dilla
Tag/kata kunci: Buya Arrazi HasyimProf Dr KH Ali Mustofa Ya'kubWahabi
Artikel sebelumnya

Jejak Literasi di Pesantren KHMA Juweni

Artikel berikutnya

Refleksi atas Tasawuf Kita

Redaksi

Redaksi

Artikel Lainnya

Booking Order, Jejak Peninggalan Kolonial di Dunia

2 Juli 2022
222

Kadang, menjadi bahan penelitian, kapankah prostitusi dan perbudakan di dunia dimulai? Sebagai agama yang mengajarkan tentang elan moral, Islam tidak berbicara...

Selanjutnya

Syamsun Baihaqi Arief, Hafal Al Quran dan Setia di Jalur Dakwah

9 April 2022
385

Berjumpa dengannya sebagai sosok yang ramah, penyayang, dan baik hati. Selepas dari Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, Jombang, Gus Baey (sebutan...

Selanjutnya

Tidak Ada Haul untuk Hadratussyekh KHM Hasyim Asy’ari

9 April 2022
518

Rasa cinta terhadap Hadratussyekh KHM Hasyim Asy'ari, sahabat-sahabatnya, dan NU tidak ada salahnya diungkapkan. Setiap habis sholat Al Maktubah atau pada...

Selanjutnya

Tasawuf Falsafi dalam Pandangan Santri Sarjana Kanonik

7 April 2022
255

Sebut saja dia sarjana pesantren kanonik. Seorang sahabat yang pernah belajar di pesantren, kuliah di perguruan tinggi ternama, kemudian banyak membaca...

Selanjutnya

Membaca Tauhid dalam Angka Satu dan Nol

3 April 2022
382

Musyrik merupakan persoalan serius bagi umat Islam, karena termasuk dosa besar yang tidak terampuni. Sehingga sejak dini, paraulama menciptakan ilmu khusus...

Selanjutnya

Ketika Tasawuf Falsafi Menjadi Agama Rakyat

2 April 2022
247

Kemunculan Syekh Siti Jenar dalam kancah sejarah dan legenda beragama umat Islam di pulau Jawa telah menjadi titik tolak pertentangan antara...

Selanjutnya

Thariqah-thariqah yang Bermula dari Thariqah Al Syadziliyah

1 April 2022
563

Secara sosial, thariqah Al Syadziliyah bersifat komunal, komunitas. Tidak dalam kondisi individual. Sehingga mudah dikenali oleh kalangan masyarakat awam. Bahkan, tidak...

Selanjutnya

Islam Agama Konstitusi, Sejarah Singkat Thariqah

28 Maret 2022
246

Islam adalah agama konstitusional. Agama yang merujuk kepada dua warisan utama Baginda Rasulullah SAW, berupa Al Quran dan hadis. Sehingga semua...

Selanjutnya
Artikel berikutnya

Refleksi atas Tasawuf Kita

Islam Agama Konstitusi, Sejarah Singkat Thariqah

Berlangganan
Connect with
Login
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
Notifikasi dari
guest
Connect with
I allow to create an account
When you login first time using a Social Login button, we collect your account public profile information shared by Social Login provider, based on your privacy settings. We also get your email address to automatically create an account for you in our website. Once your account is created, you'll be logged-in to this account.
DisagreeAgree
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Net26.id

Kabar-kabar dari dan untuk anak negeri yang merasa menjadi anak Ibu Pertiwi. Kisah-kisah ringan bermutu dan artikel-artikel sarat manfaat.

No Result
View All Result

Pengunjung

  • 57,784

Link Situs

  • Ini Kami
  • Susunan Redaksi
  • Reporter
  • Lembar Penulis
  • Mengenai Net26.id
  • Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Facebook
  • Email
  • id ID
    • id ID
    • en EN

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Daerah
  • Artikel
    • Agama
    • Budaya dan Agama
    • Ekonomi
    • Industri dan Perdagangan
    • Pendidikan dan Wisata
    • Politik dan Hukum
    • Sejarah dan Sastra
    • Sosial dan Olahraga
    • Teknologi dan Lingkungan
    • UMKM
    • Wisata
  • Khusus
    • Berita Khusus
    • Tafsir Genre Buya Syakur
  • Redaksi
    • Penulis
    • Tim Editor
  • Reporter
    • Wartawan
    • Tim Editor
  • Responden
    • Tim Editor
  • Kami
    • Mengenai Net26.id
    • Susunan Redaksi

Copyright © 2022 Net26.id - Kabar Berita Anak Negeri

Sugeng rawuh 🙏😊

Masukkan username dan password

Lupa password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Kembalikan Password

Masukkan username atau alamat email untuk mereset password.

Log In
wpDiscuz
0
0
Yuk diskusikan artikel ini!x
()
x
| Reply