Dikisahkan dari seorang pelajar Indonesia yang tak bisa disebut namanya di sini. Pertama, ia mengikuti suatu forum pertemuan pejabat tinggi dengan bahasa pengantar Rusia. Otomatis, ia tidak mengerti hasil pembicaraan yang tampak meriah itu.
Perawakannya yang tidak berbeda dengan suku-suku-bangsa lain di Asia Tenggara menjadi sebab ia dikucilkan dalam forum itu. Tapi, setelah salah satu di antara pejabat tinggi itu menyapanya dan bertanya asal usulnya. Ia menjawab dengan tenang, “Indonesia.”
“Wow, Indonesia! Saudara muda!” teriak pejabat itu seraya merangkul erat penuh persaudaraan sehingga menarik perhatian pejabat-pejabat yang lain. Satu persatu mereka kemudian berebut, berangkulan.
Pada kisah lain yang populer, Presiden Soekarno (1901-1970 Masehi) diundang berkunjung ke Moskow oleh Nikita Khrushchev (1894-1971 Masehi) pada masa kejayaan Uni Soviet.
Presiden Soekarno memberi syarat mau datang asalkan memenuhi permintaannya. Pada masa itu atheisme menjadi isu santer bagi negara-negara komunis.
Pimpinan tertinggi Uni Soviet asal Ukraina itupun menyetujui dan bertanya apa permintaan Presiden Soekarno?
“Selamatkan situs-situs mesjid dan makam Imam Al Bukhari!” pinta Presiden Soekarno kepada Khrushchev.
Dan, Nikita Khrushchev pun menyetujui.
Kejayaan Ikhanate
Ikhanate merupakan kerajaan-kerajaan muslim keturunan Mongol yang berkuasa di wilayah Asia Tengah dan Eropa Timur, khususnya Rusia. Pada masa ikhanate inilah hadis-hadis Rasulullah saw mulai dikodifikasi (dibukukan) oleh ulama terkenal Imam Al Bukhari (810-870 Masehi) setelah kitab pertama yang dibukukan, Al Muwattha, oleh Imam Malik bin Anas (711-795 Masehi) di Madinah. Imam Al Bukhari berhasil mengumpulkan ribuan hadis yang tersebar dalam ingatan dengan seleksi yang ketat sehingga kualitas kesahihannya dapat menempati urutan pertama di antara kitab-kitab hadis lain.
Pada masa berikutnya, Imam Muslim (wafat 875 Masehi) yang hidup di negeri Naisabur (Samarkand) juga berhasil menghimpun hadis Sahih Muslim dengan kualitas yang tak kalah baiknya dengan Imam Al Bukhari.
Syekh Jumadil Kubro
Sejarawan memberi celah salah satu pendatang muslim yang pertama datang ke Nusantara adalah dari negeri China (melalui pelabuhan Guangzhou). Dan, tidak sedikit pula yang memberi konotasi hubungan antara Kerajaan Champa di Kamboja dan Nusantara sebelum dihancurkan oleh Kerajaan Khmer. Para eksodusan dari negeri Champa itu yang dikenal memiliki keterikatan dengan nama-nama Puteri Champa di berbagai tempat di Nusantara.
Namun, pada selidik sejarah thariqah yang dilakukan oleh Martin Van Bruinessen, nama Syekh Jumadil Kubro yang terdapat di beberapa tempat seperti di Gunung Turgo Yogya, Istana Trowulan, dan Sulawesi Selatan memiliki korelasi dengan Syekh Najmuddin Al Kubra di Uzbekistan.
Memang, bisa jadi, Kerajaan Champa didirikan oleh generasi ikhanate dari Uzbekistan sebelum akhirnya sampai di Nusantara.
Dari sini, dapat gambaran jika suku-bangsa Rusia (keturunan Mongol) memiliki hubungan persaudaraan dengan masyarakat muslim Nusantara. Tidak sedikit suku-bangsa Rusia yang memeluk agama Islam.
Pada masa totalitarianis komunisme yang menganut ajaran Stalinisme dan Leninisme, kehidupan budaya, terutama agama, memang ditekan habis. Sehingga yang ada kemudian adalah hukum negara yang totaliter dan otoriter. Disiplin negara dilaksanakan melalui kepemimpinan militer.
Namun, sejak Uni Soviet (Blok Timur) runtuh pada tanggal 31 Desember 1991, Rusia sebagai pewaris Uni Soviet masih memegang peranan di dunia. Setelah Blok Timur terpecah menjadi negara-negara merdeka, maka muncul pemahaman baru tentang arti penting geopolitik (politik kawasan) dan menjadikan budaya sebagai tolok ukur kemajuan bangsa. Di bawah kepemimpinan Presiden Putin, kehidupan beragama dan tradisi, terutama Islam, berkembang dengan pesat. Begitu pula, negara-negara di bawah Federasi Rusia seperti Chechnya, Ukraina, dan Belarusia. Pesantren-pesantren dan perguruan-perguruan tinggi seakan berlomba, berpacu mencapai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi orang-orang Rusia, Indonesia merupakan rumah kedua, tempat saudara mudanya tinggal. Sehingga jalinan kerjasama sangat dibutuhkan.